Codex Amiatinus, Manuskrip Alkitab dan Vulgata yang Terlengkap dan Tertua

Oleh Daniel Esparza

Codex Amiatinus foto oleh Remi Mathis (sumber: wikimedia.org dan aleteia.org)

Manuskrip ini dianggap sebagai salinan yang paling akurat dari terjemahan asli milik St. Hieronimus

Walaupun kita tidak tahu banyak tentang St. Ceolfrid, kita setidaknya tahu beberapa hal penting mengenai beliau: kita tahu dengan pasti bahwa beliau seorang rahib Anglo-Saxon yang tinggal di biara St. Paul, Inggris, berasal dari Perancis (dari wilayah Burgundy –red.), dan dia kepala biara dari St. Venerabilis Beda. Beliau memberikan penugasan dalam tiga salinan Alkitab di suatu tempat pada akhir abad ke-7. Salah satu dari tiga salinan itu adalah Codex Amiatinus yang berharga, salinan awal yang masih terpelihara dari terjemahan Alkitab Ibrani dan Yunani oleh St. Hieronimus pada abad ke-4 yang menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke bahasa Latin. Terjemahan bahasa Latin ini kita kenal sebagai Vulgata.

Codex Amiatinus dianggap sebagai salinan yang paling akurat dari terjemahan asli milik St. Hieronimus. Bahkan, salinan ini digunakan dalam proses revisi Vulgata oleh Paus Sixtus V pada akhir abad ke-16. Saat ini Codex Amiatinus disimpan di Medicea Laurenziana di Firenze, dan dianggap sebagai salah satu manuskrip Kristen yang paling berharga di Barat.

Apa yang kita ketahui mengenai St. Ceolfrid berasal dari “Ecclesiastical History of England” karya St. Beda. Di dalam buku itu, St. Beda menyatakan bahwa seorang rahib Benediktin yang bernama Ceolfrid menugaskan proses menyalin tiga Alkitab besar dari skriptorium biara. Dua salinan Alkitab itu ditempatkan di gereja kembar milik biara (di Wearmouth dan Jarrow), dan yang ketiga dimaksudkan untuk dihadiahkan kepada Paus. Salinan-salinan Alkitab ini disalin dari Codex Grandior yang sekarang sudah hilang. Namun dari ketiga salinan itu, hanya ada satu salinan yang masih ada, salinan ini kemudian dikenal sebagai Codex Amiatinus.

Gambar Nabi Ezra dalam Codex Amiatinus (Sumber: wikimedia.org dan aleteia.org)

Dalam manuskrip ini menampilkan dua ilustrasi, yang pertama sebuah gambar Nabi Ezra dari Perjanjian Lama dan gambaran Kristus dalam kemuliaan. Nabi Ezra ditampilkan sedang menulis sebuah manuskrip di pangkuannya, duduk di hadapan lemari buku yang terbuka, di dalam lemari itu terdapat sebuah Alkitab dalam sembilan seri. Ilustrasi ini merupakan salah satu gambar tertua di dunia Barat yang menunjukkan penggunaan rak buku dan penjilidan buku.

Salinan ini diselesaikan oleh tujuh orang jurutulis, dan dipersembahkan kepada Paus Gregorius II oleh rekan-rekan St. Ceolfrid, beliau meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju Roma pada tahun 716.

Manuskrip ini sangat kaya akan pengaruh Byzantine sehingga untuk waktu yang lama dianggap sebagai Italo-Byzantine (seolah-olah telah dibuat di Ravenna) daripada asal aslinya dari Inggris.

 

Sumber: The “Codex Amiatinus” is the earliest surviving manuscript of the complete Bible in the Latin Vulgate

Advertisement

Posted on 29 November 2019, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: