Blog Archives
Allah, Sang Mempelai Laki-Laki Ilahi
Oleh Dr. Brant Pitre

God The Divine Bridgeroom (Sumber: Catholic Production YouTube Channel)
Alasan St. Paulus ketika melihat kayu salib yang berdarah, ia melihat perkawinan antara Sang Pencipta dan ciptaan, Allah dan umat manusia, dalam Kristus dan Gereja. Alasan ia melihatnya demikian karena ia tahu seluruh kisah sejarah keselamatan, karena ia tahu (secara khusus) mengenai Perjanjian Lama. Ia memahaminya dari perspektif Yahudi, bahwa Allah bukan hanya Sang Pencipta, Allah bukan hanya Sang Hakim Agung, tapi Allah sang Mempelai Laki-laki. Ia adalah kekasih yang mengejar mempelai wanita-Nya yaitu Israel, umat manusia yang sudah ditebus, dalam keinginan-Nya sendiri untuk mengawini umat manusia dalam perjanjian perkawinan selama-lamanya, dan itulah alasan utama eksistensi dunia, dan itulah alasan utama sejarah keselamatan, dan inilah makna terdalam dari kisah keselamatan. Read the rest of this entry
Mengapa Langit-langit Gereja Kuno Rusuk Kayunya Terlihat?
Oleh Joby Provido

St. Mary Cathedral Sydney, Australia (Sumber: thecatholictalks.com)
Ketika kita mengunjungi gereja kuno dengan arsitektur Gotik (atau kebangkitan Gotik), orang pasti memperhatikan langit-langitnya yang berkubah. Di beberapa gereja, para arsitek membiarkan bagian langit-langitnya terbuka sehingga rusuk-rusuk balok kayunya terlihat. Read the rest of this entry
Apa itu Magisterium Gereja Katolik?
Oleh Philip Kosloski

Ghent Altarpiece karya Jan van Eyck (Sumber: aleteia.org dan wikipedia.org)
Magisterium adalah jabatan pengajaran resmi Gereja, termasuk paus dan para uskup yang bersekutu dengannya
Apa Arti “Di Luar Gereja Tidak Ada Keselamatan”?
Oleh Jim Blackburn

Noah’s Ark (1846) karya Edward Hicks (Sumber: wikimedia.org)
Salah satu ajaran Gereja Katolik yang paling disalahpahami adalah:
“Di luar Gereja tidak ada keselamatan” (Extra ecclesiam nulla salus).
Mereka yang berusaha memahami arti dari ajaran ini sering bergumul dengan rumusan dari para Bapa Gereja dan Konsili Gereja di sepanjang sejarah. Tentu saja, untuk memahami suatu rumusan yang ada di dalam berbagai ajaran Gereja, seseorang harus mempelajari konteks sejarah ketika ajaran itu dituliskan: Read the rest of this entry
7 Alasan Mengapa Petrus adalah Sang Batu Karang
Oleh Tim Staples

Delivery of the Keys (Pietro Perugino) (Sumber: wikimedia.org)
Yesus berjanji untuk memberikan kunci-kunci kerajaan hanya kepada Petrus, yang melambangkan otoritas Kristus
Apakah “Hari Raya” itu Alkitabiah?
Oleh Tim Staples

Misa Hari Raya Pentakosta 2018 di Pantheon, Roma (Sumber: wantedinrome.com)
Ketika Gereja menetapkan satu hari raya baru, maka Gereja menjalankan kuasa ilahi Allah
Mengapa Dua Belas?: Para Rasul dan Israel yang Baru
Oleh Dr. Edward Sri

Calling of the Apostles karya Domenico Ghirlandaio (1481) (Sumber: wikipedia.org)
Bagi orang Yahudi, angka 12 lebih sekadar angka selusin. Angka yang disucikan ini mengingatkan tentang 12 suku Israel yang merupakan keturunan 12 putra bapa Yakub. Kedua belas suku ini adalah batu fondasi di mana bangsa Israel dibangun. Yesus menggunakan simbolisme tradisional ini. Read the rest of this entry
Mengapa St. Petrus Digambarkan Selalu Memegang Kunci?
Oleh Philip Kosloski

St. Petrus (Sumber: aleteia.org)
Asal muasal simbol artistik ini berasal dari Perjanjian Lama dan juga dari Perjanjian Baru
Salah satu cara paling mudah untuk mengenali St. Petrus dalam karya seni Kristen adalah seperangkat kunci besar. Hal ini juga berlaku untuk lukisan paus pertama dan juga patung. Mengapa begitu? Read the rest of this entry
Apakah Gereja Perdana itu Gereja Katolik?
Oleh Jim Blackburn

Kaca Patri “Di atas Batu Karang ini” St. Raphael Catholic Church (Springfield, Ohio) (Sumber: wikipedia.org)
Orang Protestan seringkali menyatakan bahwa Gereja yang Yesus dirikan adalah “Gereja Kristen,” bukan Gereja Katolik. Adapun bukti Alkitabiah yang dikutip suntuk pernyataan mereka ditemukan dalam Kisah Para Rasul: “Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Para Rasul 11:25-26). Read the rest of this entry