Akar Alkitab Pentakosta

Oleh Philip Kosloski

Pentakosta karya Herrad of Landsberg (Sumber: aleteia.org)

Alkitab menjelaskan banyak rincian tentang Pentakosta, karena ini adalah hari raya Yahudi dan juga hari yang memperingati turunnya Roh Kudus.

 

Alkitab mengatakan banyak hal tentang Pentakosta, sebuah kata dalam bahasa Yunani yang menunjukkan berakhirnya festival panen Yahudi.

Festival Panen Yahudi

Asal mula perayaan ini berasal dari kitab Keluaran, ketika Allah meminta diadakannya sebuah perayaan untuk merayakan “panen buah sulung.”

Rayakanlah juga Pesta Panen buah sulung dari usahamu menabur di ladang. (Keluaran 23:16 TB2)

Selain itu, hari raya ini juga disebutkan dalam kitab Imamat, dengan instruksi yang lebih spesifik.

Kemudian kamu harus menghitung mulai dari hari sesudah Sabat itu, hari kamu membawa berkas persembahan unjukan, tujuh minggu penuh sampai hari sesudah Sabat ketujuh, dan harus terhitung olehmu lima puluh hari. Lalu kamu harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada TUHAN. (Imamat 23:15-16 TB2)

Hari raya Pentakosta juga disebut sebagai “Hari Raya Tujuh Minggu.”

Turunnya Roh Kudus

Pada perayaan hari raya Yahudi inilah Roh Kudus turun ke atas para rasul, dan Gereja ditampilkan secara terbuka di depan khalayak ramai (KGK 767).

Ketika tiba hari Pentakosta, mereka semua berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angina keras yang memenuhi seluruh rumah, tempat mereka duduk. Tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. (Kisah Para Rasul 2:1-3 TB2)

Dengan demikian, perayaan Pentakosta dalam iman Kristen mendapatkan makna yang baru, dengan menekankan peran Roh Kudus dalam kehidupan Gereja.

Istilah Pentakosta

Maka ketika mengacu pada perayaan Kristen yang bernama Pentakosta, tidak langsung terlihat jelas apa arti kata itu sendiri atau dari mana asalnya. Nama untuk hari raya ini berasal langsung dari Kisah Para Rasul 2:1 seperti yang dikutip sebelumnya.

Pentakosta adalah kata dalam bahasa Yunani yang menunjukkan akhir dari festival panen Yahudi. Catholic Encyclopedia mencatat nama-nama lain dari perayaan ini dalam Perjanjian Lama dan mengapa Pentakosta digunakan oleh sebagian orang Yahudi.

Istilah ini diadopsi dari orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani (Tobit 2:1; II Makabe 12:32; Josephus, “Sejarah Kuno Orang Yahudi,” III, x, 6; dan lain-lain.) menyinggung pada fakta bahwa hari raya tersebut, yang dikenal dalam Perjanjian Lama sebagai “Pesta Panen buah sulung” (Keluaran 23:16 TB2), “Hari Raya Tujuh Minggu” (Keluaran 34:22; Ulangan 16:10; 2 Tawarikh 8:13 TB2), “hari buah sulung” (Bilangan 28:26 TB2), dan disebut oleh orang-orang Yahudi di kemudian hari sebagai ‘asereth’ atau ‘asartha’ (pertemuan yang khidmat, dan mungkin “festival penutup,” Pentakosta adalah penutupan dari perayaan panen dan masa Paskah), jatuh pada hari ke lima puluh dari “pada hari sesudah Sabat” Paskah (Imamat 23:11 TB2).

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kitab Imamat yang menjelaskan bagaimana hari raya ini dihitung.

Ini adalah salah satu istilah yang dibawa dari agama Yahudi ke agama Kristen, karena istilah ini juga menggambarkan penghitungan 50 hari sebelum perayaannya. Perayaan Pentakosta bagi umat Kristiani diadakan 50 hari setelah hari Minggu Paskah dan menandai berakhirnya masa Paskah.

 

Sumber: “What does the Bible say about Pentecost?” dan “What does the word ‘Pentecost’ mean?”

Advertisement

Posted on 27 May 2023, in Ekaristi, Kenali Imanmu and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: