Kuk yang Kupasang itu Enak

Oleh Dr. Brant Pitre

Kuk yang Kupasang itu enak (Sumber: Catholic Production YouTube Channel)

Apa yang dimaksud kuk? Sebuah kata asing yang sulit dibayangkan. Yesus berkata bahwa kuk yang kupasang itu enak. Apa itu kuk? Apakah kuk itu semacam makanan karena disebutkan enak? Tetapi kuk yang digambarkan dalam ayat itu adalah kuk yang digunakan untuk binatang beban ketika membajak ladang, semacam kayu pengikat yang diginakan untuk mengikat lembu supaya berjalan bersama untuk membajak ladang. Dan dalam kasus ini, Yesus membicarakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ia bersabda, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Jadi Yesus mengundang kita untuk merasa lega. Sampai situ kedengarannya bagus. Saya tidak tahu tentang Anda, tapi saya merasa sangat kelelahan. Terutama jika kita suka bekerja keras dan kita cenderung bekerja sampai mati. Jadi beban berat dengan segala macam pekerjaan kita adalah kondisi yang lazim, sesuatu yang sudah menjadi bagian kondisi umat manusia sejak kejatuhan Adam dalam Kejadian 3, bahwa usaha dan kerja keras yang sia-sia akan menjadi bagian dalam sebagian besar kemanusiaan setelah peristiwa kejatuhan manusia dalam Perjanjian Lama. Maka, Yesus berbicara kepada semua orang di sini. “Jika engkau sedang letih lesu dan berbeban berat, datanglah kepada-Ku dan Aku akan memberikan kelegaan.”

Kedengarannya sangat bagus, tapi bagaimana saya bisa merasakan kelegaan itu, Yesus? Ambil kayu besar ini atau kuk ini, dan ditaruh di pundak saya, begitukah Yesus memberikan kelegaan kepada saya? Maka hal ini merupakan satu perumpamaan, salah satu teka-teki yang Yesus berikan. Umumnya, jika Anda mengundang orang lain supaya beristirahat, Anda tidak akan menaruh kayu besar yang berat di pundaknya. Anda tidak akan melakukan ini. Misalnya, Anda bertanya, “Apakah Anda capek? Anda mau istirahat?” kemudian Anda membawa dua galon air dan mengajak orang itu “Mari kita bawa bersama galon ini!” Itulah yang disebut sebagai paradoks, sebuah misteri yang diberikan kepada kita. Maka ketika Yesus bersabda, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,” maka Yesus  sedang membicarakan tentang pengajaran-Nya. “Karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” Nah apa yang dimaksud Yesus? Anda akan melihat hanya dalam beberapa bab dalam Injil Matius bahwa Yesus mengajar melalui perumpamaan, dan perumpamaan bukanlah cerita yang indah. Melainkan cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan membuat perbandingan antara dua hal yang berbeda, dan juga merupakan teka-teki. Istilah perumpamaan bisa juga merujuk pada teka-teki, dan yang ini adalah benar-benar teka-teki. Yesus sedang membuat teka-teki mengenai kenyataan jika Anda memikul kuk-Nya di bahu Anda, maka jelas sekali akan menjadi beban, tapi sebenarnya beban itu akan menjadi ringan dan mudah.

Apa yang dirujuk oleh Yesus mengenaik kuk? Ada dua hal, pertama ketika Yesus membicarakan memikul kayu di pundak Anda ketika Ia berkata “pikullah salib dan ikutilah Aku.” Maka dalam satu tingkat, Yesus sedang melanjutkan gambaran tentang salib, yaitu memikul salib dan menjadi murid-Nya. Hanya melalui salib Anda akan memperoleh kebangkitan, hanya melalui penderitaan, Anda akan belajar bagaimana mengasihi dan Anda akan merasakan kemuliaan di dunia yang akan datang. Itulah salah satu dimensi dari maknanya. Dimensi lain dan yang utama karena dalam konteksnya, yaitu cara hidup Yesus dan bukan hanya ajaran-Nya. Dalam ayat ini, Yesus tidak hanya menyuruh kita supaya menerima ajaran-Nya tapi supaya kita belajar dari-Nya dengan dua cara. Pertama, dalam kelembutan atau kelemahlembutan dan yang kedua adalah kerendahan hati. Jadi itulah kuk Yesus yang dimaksud di sini, kelemahlembutan dan kerendahan hati. Jadi kita harus berpikir kembali ke Injil Matius bab 5, Sabda Bahagia, ketika Yesus berbicara kepada orang banyak yang miskin di hadapan Allah. Orang yang rendah hati akan bahagia karena mereka akan menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Mereka yang mengasihi musuhnya dan memberikan pipi sebelahnya lagi merupakan kekuatan dan kedamaian sejati yang berasal dari hidup yang sesuai dengan Sabda Bahagia dan pesan Injil. Maka Yesus mengundang para murid untuk meniru-Nya dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan, dan tentu saja ketika Yesus mengatakan hal ini sebenarnya sedang membuat alusi ke Perjanjian Lama. Dan yang mengejutkan alusinya berada dalam salah satu kitab dalam Perjanjian Lama Katolik yang tidak ada dalam kitab Perjanjian Lama Protestan. Dalam kitab Sirakh 51 kita bisa menemukan gambaran yang sama persis. Dalam Sirakh 51:26-27, Kebijaksanaan dalam pribadi, pribadi dalam Kebijaksanaan, berfirman, dan Kebijaksanaan berfirman demikian:

Tundukkanlah tengkukmu di bawah kuk, dan hendaklah hatimu menerima pengajaran. Dekatlah dia untuk ditemui. Lihatlah dengan mata kepala sendiri bahwa hanya sedikit saja aku berikhtiar, namun telah kutemukan banyak istirahat.

Perhatikan dua gambaran yang ada dalam perikop itu, mengambil kuk Kebijaksanaan di atas diri Anda sebenarnya memberikan Anda kelegaan (istirahat), jika Anda belajar untuk hidup menurut Kebijaksanaan. Jadi apa yang Yesus lakukan? Yesus bukan hanya menunjukkan kepada kita bahwa Ia seorang guru perumpamaan. Dalam artian tertentu Yesus berkata, “Akulah kebijaksanaan dalam rupa pribadi dan Aku memanggil kalian untuk belajar kepada-Ku dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan, dan jika kalian melakukannya, kalian akan menemukan kedamaian, kelegaan, bukan untuk tubuh kalian saja tapi bagi jiwa kalian. Engkau akan menemukan ketenangan jiwa dan kegembiraan yang diperoleh dengan mengikuti Aku.” Dan mungkin Anda berpikir, “Bagaimana mungkin?” Terutama jika Anda menjalani hidup dan hanya merasakan beban pekerjaan itu sendiri serta rasa khawatir, perhatian dan kecemasan misalnya dalam kehidupan keluarga dan perkawinan yang mungkin menjadi beban dan kadang menjadi sangat berat.

Apa yang Yesus bicarakan di sini? Bagaimana kuk bisa menjadi ringan? Nah, satu hal yang penting yang perlu diingat adalah kata kuk dalam bahasa aslinya adalah zygos, beberapa ahli menunjukkan bahwa umumnya kuk akan dipikul oleh dua hewan seperti lembu. Anda akan mengekang dengan memasang kuk ke dua ekor lembu bersamaan dan kemudian lembu-lembu itu digunakan untuk membajak ladang. Maka yang terjadi di sana dengan binatang-binatang itu adalah saling membantu dalam memikul beban kuk. Maka salah satu tafsiran dari perkataan Yesus itu adalah Ia mengundang kita bukan untuk memberikan kuk-Nya kepada kita dan dipikul sendiri oleh kita, melainkan hendak membantu memikul kuk itu. Dengan kata lain, seperti gambaran Simon dari Kirene. Apa yang Simon lakukan? Membantu Yesus memanggul salib. Yesus dan Simon memanggul salib bersama-sama ke Kalvari dan itulah maksud undangan Yesus. Yesus tidak ingin menjadi rendah hati dan lemah lembut bagi diri-Nya sendiri tapi Ia menhendaki kita untuk memikul kuk kerendahan hati dan kelemahlembutan maka Yesus akan memantu kita memikul beban dan memanggul salib-salib kita, sehingga kita bisa mengikuti-Nya. Dan ketika kita melakukannya, kita akan menemukan kelegaan bagi jiwa kita. Karena kenyataannya kuk-Nya adalah satu-satunya kuk yang ringan dan yang enak. Kuk memang tidak kelihatan enak, tapi kenyataannya bahwa satu-satunya kuk sejati itu enak dipasang adalah kuk yang Kristus bantu untuk dipikul, karena Yesus akan memikul bersama dengan kita. Sebagian besar, kita berusaha menjalani hidup ini dengan hanya membawa semua beban kita sendiri, itulah yang membuat mereka menjadi begitu susah payah. Di sinilah Kristus menawarkan untuk memikul bersama kita dan belajar kepada-Nya.

Sumber: “My Yoke is Easy” disesuaikan dengan konteks

Advertisement

Posted on 1 July 2021, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: