Blog Archives

Mencari Keseimbangan – Kisah Cara Valle

Cara Valle (Sumber: chnetwork.org)

Perjalanan iman saya dimulai dengan mendengarkan Tuhan. Beberapa kenangan masa kecil saya adalah gereja dan doa. Orang tua saya adalah jemaat setia dari komunitas Protestan karismatik non-denominasi. Bagi mereka, gereja adalah tempat doa yang berapi-api baik dalam bentuk berbicara dalam bahasa roh, menari, bertepuk tangan, dan bernyanyi, atau menangis dalam keheningan. Saya didorong untuk mencari Tuhan dan mengungkapkan kasih saya kepada-Nya selama ekspresi itu spontan. Kedua orang tua saya menolak sesuatu yang formal dan liturgis. Mereka menyebut umat Katolik sebagai orang Kristen “KTP” yang melakukan ritual hampa tapi tidak punya kerohanian yang sejati. Read the rest of this entry

Advertisement

Lingkaran Adven Menjadikanku Katolik – Kisah Mary Pomeroy

Mary Pomeroy (Sumber: chnetwork.org)

Pada hari Minggu Adven pertama tahun 2017, untuk pertama kalinya saya ikut Misa Katolik, menjadi Katolik tak pernah terlintas di benak saya. Satu-satunya alasan ada di sana untuk Misa adalah untuk melihat karangan lingkaran Adven dan penyalaan lilin. Saya tidak tahu apa-apa tentang iman Katolik kecuali berbagai hal yang diberitahukan oleh orang Protestan anti-Katolik. Sedikit yang saya ketahui bahwa saya berada di sana untuk salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya – dan sesuatu dirancang oleh Tuhan. Read the rest of this entry

Otoritas Kitab Suci – Kisah Vivian Centurion

Vivian Centurion (Sumber: chnetwork.org)

Kenapa seorang Kristen yang percaya Alkitab bisa bergabung dengan Gereja Katolik? Saya tidak mengabaikan Kitab Suci, sebaliknya saya mendalami Kitab Suci. Hal itu yang memicu saya. Saya sudah mengajar sebuah kelompok kecil dalam bidang studi Alkitab bagi wanita selama bertahun-tahun. Saya tahu bagaimana melakukan riset dan melihat tafsiran. Tapi saya punya banyak keraguan, pertanyaan, dan kesulitan yang saya sembunyikan karena saya tidak menemukan jawaban atau jawaban yang saya temukan itu tidak memuaskan. Namun kemudian, saya mencari jawaban di mana-mana kecuali di Gereja Katolik. Pengalaman saya berjumpa dengan orang-orang Katolik adalah kalau mereka itu orang yang percaya takhayul dan tidak tahu akan Kitab Suci – bahkan mereka itu punya doktrin sendiri yang tidak mampu memberikan jawaban yang cerdas untuk mendukung keyakinan mereka. Maka saya pikir mereka itu yang sebaik-baiknya adalah orang yang berpikiran sederhana dan yang paling buruk adalah orang-orang sesat. Read the rest of this entry

Perjalanan Gadis Yahudi kepada Kristus – Kisah Melissa Zelniker-Presser

Melissa Zelniker-Presser (Sumber: godisinmytypewriter.com)

Awal Mula Perjalanan Iman Saya

Sebagai seorang gadis Yahudi yang dibesarkan di Florida Selatan, saya sudah tahu dari sejak kecil bahwa Tuhan itu nyata. Di usia tiga tahun, saya mengalami suatu perjumpaan dengan Tuhan, di mana Ia hadir seutuhnya dan menampakkan diri-Nya kepada saya. Ia ada di sana, bagaikan seorang sahabat, benar-benar nyata, sangat penuh kasih. Tentu saja waktu itu saya tidak tahu mengapa Ia memilih saya dan mendekati saya dengan cara ini. Saya masih sangat kecil, masih sangat muda, dan entah bagaimana perjumpaan itu tertanam dalam diri saya, terukir dalam jiwa saya. Baru di kemudian hari di kehidupan saya, saya akan menemukan alasan bahwa Ia telah memilih untuk datang kepada saya, tinggal bersama saya, bahkan ketika saya memilih untuk menjauh daripada-Nya. Read the rest of this entry

Kepenuhan Kehidupan – Kisah Christine Hall

Christine Hall (Sumber: chnetwork.org)

Saya lahir di Schenectady, New York pada tahun 1957 di sebuah keluarga Katolik yang sangat tradisional. Saya anak bungsu dari empat bersaudara. Empat bersaudara itu terdiri dari dua orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan. Kami semua bersekolah di sekolah Katolik dan setiap hari Minggu kami ikut Misa sebagai satu keluarga. Di rumah kami, kami punya satu gambar Yesus, sebuah patung Maria, dan beberapa salib (ber-corpus) yang diselipi daun palem dari perayaan Minggu Palma. Kami seperti keluarga Katolik Amerika pada biasanya. Kota tempat tinggal kami sangat Katolik. Hampir semua teman saya beragama Katolik, dan di setiap bagian wilayah kota ada sebuah paroki dan sekolah Katolik. Read the rest of this entry

Sukacita Pulang ke Gereja Katolik – Kisah Margaret Reveira

Margaret LaCovara-Reveira (Sumber: Facebook)

Pada bulan Maret 1984, di tengah krisis emosional yang saya alami, saya membuat keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi saya. Saya menyadari kalau saya butuh bertumbuh dalam berbagai hal yang berhubungan dengan Tuhan dan membiasakan diri dengan Firman-Nya. Saya tidak takut “dijual” kepada Allah, karena kasih saya bagi Sang Juruselamat sudah dibina sejak masa kanak-kanak. Sebagai seorang pelajar Katolik yang usianya delapan tahun, ikut Misa harian adalah hal yang biasa, dan praktik ini berlangsung lama setelah ini. Secara harfiah, ada sukacita berada di hadirat Tuhan dan berdoa. Kendati demikian, saya masih melakukan hal yang sangat menyimpang dari-Nya, terutama di usia 20-an. Sepanjang hidup saya, penampilan saya sering dipertanyakan, dan meskipun humor yang menyindir menjadi bagian dari tata bicara saya, saya tidak punya harga diri yang pantas, memulai pencarian cinta yang tak ada hentinya. Saya dengan cepat mengadopsi gaya hidup pergaulan bebas sebagai sarana untuk memuaskan tujuan saya. Namun, hal itu sia-sia. Terlepas dari kesenangan fisik, sebagaian besar perjumpaan yang saya alami tidak menghasilkan apa-apa selain dari kejatuhan emosional. Read the rest of this entry

Menuju Injil Kehidupan Sejati – Kisah Vicki Larson

Vicki Larson (Sumber: chnetwork.org)

Setelah empat tahun berjuang dan mencari-cari, saya meminta tolong kepada seorang teman, “Berdoalah bagi kami supaya tahu Gereja yang Tuhan ingin kami ikuti.” Dia menjawab, “Mungkin kamu bisa mempertimbangkan Gereja Katolik.” Dalam batin, saya tertawa. Saya dan suami saya sedang mencari gereja yang berdasarkan Alkitab, dan dalam benak saya Gereja Katolik bukanlah sebuah gereja! Namun yang tertawa terakhir adalah Allah sendiri, kurang dari tiga tahun kemudian, kami pulang ke Gereja Katolik. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Read the rest of this entry

Menemukan Makna Ekaristi melalui Manga – Kisah Alan Truong

Alan Truong (Sumber: chnetwork.org)

Pengenalan akan Tuhan

Saya tidak begitu ingat waktu saya tidak percaya keberadaan Tuhan. Saya kira saya mendapatkan hal tentang Tuhan dari ibu saya. Waktu saya masih kecil, ketika saya bertanya kepada ibu saya tentang bagaimana sesuatu di dunia ini terjadi misalnya “Mengapa ada hujan?” atau “Mengapa bunga tumbuh semakin besar?” maka ibu saya selalu menjawab bahwa Tuhanlah yang menyebabkan semua ini terjadi. Saya menerima jawaban itu tanpa mempertanyakannya dan karena itu pula saya menerima Tuhan itu ada dan Tuhan bertanggung jawab atas mekanisme yang terjadi di alam semesta. Inilah pengenalan pertama saya kepada Tuhan. Read the rest of this entry

%d bloggers like this: