Blog Archives
Produser TV Protestan jadi Katolik – Kisah Andrea Garrett

Andrea Garrett (Sumber: chnetwork.org)
Saya dibesarkan di New England di sebuah keluarga yang beragama Kristen. Ayah saya adalah mantan Katolik yang menikahi ibu saya, mantan Methodist.
Pada mulanya, Tuhan …
Ketika mereka mulai dikaruniai anak, orang tua saya membaptis kami di Gereja Methodist. Mereka berpikir bahwa kami harus memperoleh pendidikan dasar Kristiani, sehingga ketika kami pindah ke kota yang tidak ada jemaat Methodist, mereka membawa kami ke gereja Protestan arus utama terdekat, yaitu United Church of Christ. Mereka mendaftarkan kami ke Sekolah Minggu dan mengantar kami pada hari Minggu pagi, sementara itu mereka sendiri jarang menghadiri kebaktian di gereja. Read the rest of this entry
Dari Permulaan yang Kecil ke Iman yang Besar – Kisah Jeff Bell

Jeff Bell (Sumber: chnetwork.org)
Saya dibesarkan dalam keluarga yang sering disebut sebagai keluarga Kristen yang tidak ke gereja. Ibu saya membacakan Alkitab kepada kami, kami menjalankan nilai-nilai Kristen, tapi kami jarang ke gereja, jarang berdoa sebelum makan, atau tidak ikut organisasi keagamaan apa pun. Saya berdoa sebelum tidur dan diajarkan untuk hidup dengan memegang kebajikan, namun ibadah keagamaan bukan pusat kehidupan keluarga kami. Saya masing ingat ketika merasakan kehadiran Tuhan di sepanjang waktu, namun saya tidak ingat tentang perasaan mendalam apa pun kalau Tuhan itu penting yang melampaui seseorang dan bisa Anda jangkau dalam doa jika situasi sulit terjadi. Read the rest of this entry
Kenapa dan Bagaimana Saya Jadi Katolik – Kisah B. A. Lewis

B. A. Lewis (Sumber: chnetwork.org)
Ketika orang-orang bertanya kepada saya mengenai keputusan saya bergabung dengan Gereja Katolik, saya suka membagi pertanyaan itu menjadi dua bagian. Pertanyaan, “Kenapa Anda jadi Katolik? Dan pertanyaan lainnya, “Bagaimana Anda jadi Katolik?” Pertanyaan pertama bisa dijawab dengan satu kalimat saja: Saya masuk Gereja Katolik karena saya yakin baik dalam pikiran dan hati saya bahwa Gereja Katolik itu seperti yang dinyatakan olehnya: satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus untuk melakukan misi-Nya di dunia ini dan juga yang dibimbing oleh Roh Kudus untuk mewartakan dan mengajar kepenuhan Injil. Read the rest of this entry
Segalanya Dipertaruhkan – Kisah Keith Nester

Keith Nester (Sumber: Keith Nester YouTube Channel)
Saya dibesarkan di keluarga pendeta United Methodist di Iowa. Seingat saya, saya sudah mengasihi Yesus. Waktu saya berusia 11 tahun, saya sudah memberikan hati saya kepada Yesus di kamp gereja. Pendeta kami itu sudah memperingatkan kalau kami tidak mengucapkan doa ini, kami bisa masuk neraka. Saya langsung masuk dalam iman dan melakukan yang terbaik untuk hidup bagi Tuhan, meskipun belajar tentang iman bukan menjadi prioritas utama saya. Akhirnya, pada usia 19 tahun, saya membuat komitmen yang lebih kuat lagi untuk mengutamakan iman saya. Tapi tak lama sebelum melakukan komitmen itu, saya pindah ke Philadelphia, Pennsylvania untuk mengejar karier dalam bidang musik. Sebagai seorang drummer, saya akan bermain dengan band saya pada malam Minggu dan ke gereja di hari Minggu, saya berusaha mencari jalan untuk menjadi seorang pemuda Kristen. Tapi saya mengalami kesulitan, tanpa memiliki gereja yang tetap. Akhirnya saya mulai ikut bersama jemaat Calvary Chapel sambil saya menumbuhkan kecintaan saya untuk belajar Alkitab. Saya merasa cukup yakin bahwa saya menjalani kehidupan yang berpusat pada iman. Read the rest of this entry
Marinir Anti-Katolik Menjadi Katolik – Kisah Craig Alexander

Craig Alexander (Sumber: chnetwork.org)
Kisah Masa Kecil
Saya anak kedua dari empat bersaudara yang dibesarkan dalam sebuah keluarga dengan seorang ayah yang seorang alkoholik. Pelecehan dengan kata-kata maupun fisik kepada seluruh anggota keluarga berakhir ketika ayah saya pergi dari kami. Saya memohon kepada para pembaca kisah ini untuk mendoakan ayah saya, nama beliau adalah Ivan.
Setelah kepergian ayah kami, ibu kami bekerja keras supaya kami bisa punya tempat tinggal dan bisa makan. Ibu juga menjadi penjaga kehidupan rohani kami dengan ikut sekolah Minggu setiap pekannya dan ke gereja di Highspire United Methodist Church. Di sinilah saya mengenal Yesus dan tempat saya dibaptis. Saya mengenal Yesus seperti yang dikatakan oleh saudara-saudari Protestan kami, yaitu sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Saya juga melayani sebagai akolit dalam gereja keluarga kami. Dalam tradisi Methodist, akolit merujuk pada seorang anak yang menyalakan lilin sebelum kebaktian di gereja. Read the rest of this entry
Seorang Sekuler Datang kepada Kristus – Kisah David McHugh

David McHugh (Sumber: chnetwork.org)
Saya lahir dari seorang ibu Lutheran dan seorang ayah Katolik. Saya dibesarkan di Bavaria, Jerman, dan dibaptis Katolik sejak bayi. Orang tua saya bercerai ketika saya berusia 9 tahun. Karena ibu saya yang mengambil hak asuh, saya tidak dibesarkan sebagai seorang Katolik, saya juga tidak menerima Sakramen Penguatan Katolik. Sebaliknya, saya dan saudari saya ikut dan dibesarkan di sebuah gereja Lutheran. Setelah SMA, saya pindah ke Los Angeles untuk menjalin hubungan dengan ayah saya. Di sana saya berjumpa dengan Dina yang menjadi istri pertama saya. Saya mengadopsi putrinya yang bernama Olivia, dan kami punya dua anak lagi, mereka bernama Anya dan Quentin. Karena gereja tidak punya peran penting dalam kehidupan kami, kami hanya menikah dalam upacara sipil. Akhirnya kami mulai ke gereja Methodist, tempat Dina dan anak-anak dibaptis. Read the rest of this entry
Presbiter Episkopal Jadi Katolik – Kisah James Anderson

James Anderson (Sumber: EWTN YouTube Channel)
Yang paling awal dalam ingatan saya tentang iman adalah pembaptisan saya. Waktu itu hari Minggu pagi di musim semi dan saya berusia 4 tahun. Saya masih ingat dengan apa yang saya lihat ketika saya tepat berada di hadapan tempat kudus, sambil memandang umat. Pendeta Methodist kami bernama Doktor Trost, membantu saya naik ke sana, dan itulah peristiwa penting dalam hidup saya. Saya tidak ingat tentang air baptisannya atau memahami mengapa air itu penting, tapi itulah yang menjadi kenangan baik yang hangat dan unik. Read the rest of this entry
Mengelilingi Dunia Protestan dalam 48 Tahun – Kisah Kira Ciupek

Kira Ciupek (Sumber: kira-marie-mccullough.com)
Jika Jules Verne penulis “Around the World in 80 Days (Mengelilingi Dunia dalam 80 Hari),” menuliskan kisah hidup saya, mungkin judulnya “Around the Protestant World in 48 Years (Mengelilingi Dunia Protestan dalam 48 Tahun).” Saya bukan penjelajah bumi, tapi saya seorang yang pindah-pindah gereja. Sebagian besar hidup saya, saya tidak mendalami berbagai denominasi yang saya ikuti, sekadar mengagumi keindahan dan bingung akan perbedaan denominasi-denominasi itu. Saya bergabung dengan sebuah gereja dan kemudian dengan gereja lainnya, pindah dari Texas ke Tennessee, kemudian ke California dan kembali ke Texas, coba-coba dari non-denominasi, Presbiterian, Injili Bebas (Evangelical Free), gereja Baptis Amerika, dan gereja Southern Baptist. Akhirnya pada usia 49 tahun, saya menemukan apa yang saya cari-cari sepanjang hidup saya, yaitu Gereja Katolik. Anehnya, Alkitab yang membimbing saya kepada Gereja Katolik. Read the rest of this entry
Seorang Pengkritik Katolik menjadi Katolik – Kisah Kelli Beaumont

Kelli Beaumont (Sumber: chnetwork.org)
Suami saya bernama James, ia lahir dan dibesarkan sebagai seorang Katolik, tapi saya beruntung untuk menginjili langsung suami saya untuk keluar dari Gereja Katolik dan menjadikannya seorang Methodist yang baik, dan akhirnya kami melayani bersama sebagai pelayan orang muda Methodist. Saya percaya kalau pendidikan Katoliknya kurang mempunyai pengajaran doktrinal yang benar dan kurangnya pengetahuan akan Alkitab, berpusat hanya setia ikut Misa dan tata cara seremonial saja, tanpa memahami realitas di balik itu semua. Ajaran doktrinal yang salah yang telah ia terima membuat pekerjaan saya dalam memisahkan ia dari Gereja Katolik menjadi semakin mudah. Saya berpikir kalau saya menyelamatkannya, dari tradisi yang dibuat manusia yang mengajarkan karya teologi yang tidak beriman, sarat dengan paganisme dan takhayul. Ia bergabung saya dalam antusiasme Protestan saya, yang mengkritik Gereja Katolik. Read the rest of this entry
You must be logged in to post a comment.