Blog Archives

Sakramen: Karya Agung Allah

Oleh Dr. Lawrence Feingold

Baptisan Bayi (Sumber: stpaulcenter.com)

Inkarnasi merupakan pusat dari semua rencana Allah bagi umat manusia. Dua ribu tahun yang lalu, Sang Sabda menjadi manusia. Ia tinggal di antara kita selama 30 tahun, menggenapi misteri Paskah-Nya, bangkit dari antara orang mati dan selama empat puluh hari kemudian Ia meninggalkan bumi ini dalam peristiwa Kenaikan-Nya ke surga. Kendati demikian, Ia masih menghendaki untuk tetap berada di antara kita sehingga kita bisa menjumpai-Nya dalam kemanusiaan-Nya dengan kuasa yang memberikan hidup dan kuasa untuk menyembuhkan. Oleh karena itu, Ia menetapkan sakramen-sakramen Gereja untuk menjadi sarana utama perjumpaan dengan kemanusiaan-Nya dari peristiwa Kenaikan-Nya sampai pada Kedatangan-Nya yang Kedua. St. Leo Agung berkata demikian: “Apa yang harus dilihat dari Sang Penebus kita sudah masuk dalam Sakramen-sakramen,” sehingga “iman menjadi lebih sempurna dan teguh.” Read the rest of this entry

Advertisement

Lebih Dalam Lagi Memaknai Natal

(Lebih dari sekadar hari kelahiran, lebih dari sekadar emosi dan perasaan)

Oleh Bruder Silas Henderson, SDS

Bayi Yesus (Sumber: fanpop.com)

Allah beserta kita selalu bersama kita, bahkan di tengah-tengah dunia yang gelap ini dengan penderitaan orang-orang tak berdosa. Apakah kita percaya?

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:1-2, 14, Injil Misa Natal “Misa Siang”) Read the rest of this entry

Konsili Kalsedon dan Pengutukan Ajaran Nestorian

Oleh William Hemsworth

Konsili Kalsedon karya Vasily Surikov 1876 (Sumber: wikipedia.org)

Konsili Kalsedon diadakan hanya dua puluh tahun setelah Konsili Efesus. Pengaruhnya terhadap Kristologi dan doktrin tidak bisa dianggap remeh. Konsili itu diadakan karena adanya ajaran baru tentang kodrat Kristus oleh seorang biarawan yang bernama Eutykhes. Untuk merangkum ajaran itu, dia mengajarkan bahwa Kristus memiliki dua kodrat, namun setelah mereka bersatu maka hanya ada satu kodrat. Dia adalah lawan dari Nestorius yang pandangannya merusak kodrat Kristus. Pandangan ini tampaknya menghancurkan baik kemanusiaan dan keilahian Kristus. Sayangnya, pandangan ini tidak jauh dengan kepercayaan banyak orang Kristen saat ini. Read the rest of this entry

%d bloggers like this: