[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
7 Wanita yang Disebutkan dalam Doa Syukur Agung
Oleh Philip Kosloski

Eucharistic prayer at mass, foto oleh Jen Vazquez (Sumber: aleteia.org)
Setelah konsekrasi, imam sering menyebutkan nama-nama wanita ini
Ketika seorang imam memilih Doa Syukur Agung I (juga dikenal sebagai “Kanon Roma”), ia punya pilihan untuk menyebutkan daftar singkat para kudus sebelum dan sesudah mengucapkan kata-kata suci konsekrasi. Inilah daftar nama kuno yang tidak banyak berubah selama berabad-abad.
Daftar pertama menyoroti Santa Perawan Maria, Santo Yusuf, dan 12 Rasul dan 12 orang kudus dari Gereja perdana. Kemudian setelah konsekrasi, imam akan menyebutkan daftar 15 orang kudus, termasuk 7 wanita.
Siapa wanita-wanita ini yang dipilih Gereja untuk disebutkan dalam Misa yang sering disebut “sumber dan puncak kehidupan Kristen”?
St. Felisitas – seorang budak perempuan muda yang sedang hamil, hidup pada abad ke-2. Felisitas dianiaya oleh orang Romawi karena iman Kristennya dan dijatuhi hukuman mati bersama dengan St. Perpetua di amfiteater di pertunjukan publik.
St. Perpetua – Perpetua adalah seorang wanita bangsawan dari Kartago dan dijebloskan ke dalam penjara yang sama dengan Felisitas karena menolak untuk menyangkal iman Kristennya. Dia mencata pengalamannya dalam buku harian sampai pada hari kematiannya. Kisah ini sangat populer selama berabad-abad setelah kematiannya.
St. Agatha (dari Sisilia) – Dia seorang gadis muda yang memilih Yesus sebagai pasangan hidupnya pada usia mudanya. Pada abad ke-3, Agatha dituduh karena dia adalah seorang Kristen dan dijebloskan ke dalam penjara. Dia selamat dari beberapa kali penyiksaan sampai akhirnya dia meninggal. Dia sangat dihormati di Gereja Perdana dan perantaraannya dipercaya sudah melindungi sebuah kota di Italia dari gunung berapi satu tahun setelah kematiannya.
St. Lusia – Lahir pada abad ke-3, pada usia mudanya, Lusia mendedikasika keperawanannya kepada Kristus, tetapi ibunya tidak menyadai hal itu dan mengatur supaya dia menikah. Lusia menolak permintaan ibunya itu karena kaul pribadinya dan pria yang seharusnya dia nikahi menyerahkannya karena dia seorang Kristen. Oleh karena itu, ini menyebabkan kemartiran yang mengerikan baginya, di mana matanya dicungkil sebelum dibunuh. Devosi kepada St. Lusia menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa, khususnya Skandinavia.
St. Agnes (dari Roma) – Agnes merupakan anak perempuan dari pasangan yang kaya raya dan terhormat di Roma pada abad ke-4. Dia juga mendedikasikan dirinya untuk Tuhan dan menolak untuk menikah. Pada usia 12 tahun, dia dihukum mati karena penolakannya dan juga karena dia seorang Kristen. Namanya punya makna “domba” dan setiap tahun pada hari peringatannya sepasang domba diberkati oleh Paus, dan wolnya dicukur pada hari Kamis Putih untuk membuat pallium yang akan dikenakan oleh di atas bahu uskup agung metropolitan yang baru.
St. Cecilia – Mirip dengan Agnes, Lusia, dan Agatha, Cecilia juga seorang gadis bangsawan di abad ke-2 yang mendedikasikan keperawanannya kepada Tuhan. Ia dipaksa untuk menikah, namun masih dilindungi malaikat pelindung yang membantu menjaga kemurniannya. Akhirnya dia dihukum mati karena iman Kristennya dan dikenal sebagai santa pelindung musik karena keterampilannya dalam bidang musik. Dikatakan juga bahwa dia sering mendengar melodi dari Surga.
St. Anastasia – Seorang janda Romawi pada abad ke-4, setelah kematian suaminya, ia mengabdikan hidupnya untuk perbuatan amal kasih dan praktik iman Kristennya. Selama masa penganiayaan yang dilakukan oleh Diokletianus, dia dibunuh karena keyakinannya. Pada awalnya peringatannya dilakukan pada tanggal 25 Desember, dan merupakan suatu kebiasaan untuk memperingati dia dengan cara kecil setiap hari Natal.
Sumber: “Who are the 7 women mentioned during the Eucharistic prayer at Mass?”
Posted on 7 January 2021, in Ekaristi, Orang Kudus and tagged Doa Syukur Agung, Ekaristi, Orang Kudus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0