[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Bagaimana Gereja Menjadi Mempelai Perempuan Kristus?
Oleh Joby Provido

Rut (Sumber: thecatholictalks.com)
Para Bapa Gereja melihat bahwa darah dan air yang mengalir dari lambung Kristus (perlu diperhatikan bahwa lambung ini bukan sebagai organ tubuh bagian dalam melainkan sisi tubuh bagian perut atau dada –red.) sebagai proses pembentukan Gereja, Sang Mempelai Kristus. Hal ini karena dalam Kitab Kejadian, Tuhan Allah membuat Adam tidur nyenyak (bdk. Kejadian 2:21), membuka lambungnya dan dari tulang rusuknya dibentuklah Hawa. Pada ayat selanjutnya menyinggung tentang bahwa Adam dan Hawa sebagai suami istri dan karena itulah dijelaskan mengapa “seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehinga keduanya menjadi satu daging” (Kejadian 2:24).
Di Bukit Kalvari, Kristus menjadi Adam Baru yang ketika Ia memejamkan mata-Nya dalam kematian, dan membuka mata-Nya ketika Ia bangkit, seolah-olah tidur nyenyak. Dan di antara kedua peristiwa itu, seorang prajurit menikam lambungnya (menurut para ahli Kafan Suci, Yesus ditikam di rusuk-Nya) dengan tombak. Dari luka itulah keluarlah Sang Mempelai Perempuan Kristus, yaitu Gereja.
Kristus menyebut dirinya sendiri sebagai mempelai laki-laki ketika para murid Yohanes bertanya kepada-Nya mengapa murid-murid Kristus tidak berpuasa. Yesus berkata, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka?” (bdk. Markus 2:18-10, Matius 9:14-15). Orang Yahudi abad pertama akan memahami bahwa Kristus mengaku sebagai Yang Ilahi karena Allah selalu menyatakan dirinya sebagai mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan-Nya, Israel.
Salah satu pandangan yang bisa kita ambil dari hal ini adalah bahwa Kristus dan Gereja-Nya tidak dapat dipisahkan: mereka adalah satu dan merupakan suatu yang serupa. Pandangan lain yang bisa kita peroleh adalah bagaimana Kristus menebus kita. Kisah Rut dalam Perjanjian Lama, memberikan bayang-bayang dan gambaran bagaimana Kristus menebus kita.
Dalam kisah itu, Naomi dan menantu perempuannya yaitu Rut, keduanya adalah janda. Pada saat itu, ketika sebagian besar kaum laki-laki melakukan bisnis, maka jika kaum wanita kehilangan suami mereka bisa dipastikan kehancuran finansial akan menimpa mereka. Seperti hukuman mati jika mereka kehabisan uang, dari mana mereka bisa membeli makanan agar bisa bertahan hidup.
Kedua wanita ini pergi menuju Betlehem, tempat di mana Rut bekerja di ladang jelai, di sana dia bertemu dengan Boas yang kebetulan merupakan kerabat dari Naomi. Memahami situasi itu, Boas merasa kasihan kepadanya dan menjadikan dirinya sebagai suami penebus. Pada zaman itu, sebutan suami penebus adalah seorang pria yang menempatkan seseorang dalam tanggung jawabnya, akibatnya dia akan memperoleh seluruh tanahnya dan juga utangnya. Singkat cerita, Boas mengawini Rut, mengambil seluruh milik Naomi dan membayar utangnya. Cara Boas menyelamatkan menyelamatkan kehidupan mereka dari kemalangan dengan menjadi mempelai laki-laki dari Rut, Kristus melakukan hal yang serupa bagi kita dengan menjadi mempelai laki-laki bagi Gereja-Nya.
Upah dosa adalah maut, jadi kita harus membayarnya dengan kematian kita. Namun, oleh karena Kristus sebagai suami penebus, Ia telah mati untuk membayar dosa kita sehingga kita tidak perlu membayarnya.
Sebenarnya kita tidak layak menerimanya. Dan Allah juga tidak perlu melakukannya, karena Ia tidak berutang apapun kepada kita. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah mensyukurinya. Bersyukur kepada-Nya dalam doa pribadi kita itu baik, namun kita bisa bersyukur secara kolektif dalam Misa. Bagaimanapun juga, Ekaristi berarti ucapan syukur. Cara itulah yang paling sempurna untuk mengucap syukur kepada Bapa sebagaimana kita ikut ambil bagian bersama Kristus dalam kurban-Nya.
Sumber: “How is the Church the Bride of Christ and why is that important?”
Posted on 27 July 2019, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged Adam, Boas, Gereja, Hawa, Naomi, Rut, Yesus Kristus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0