[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
11 Tips untuk Membuat Misa Lebih Bermakna
Oleh Tom Hoopes

Umat Katolik di Keuskupan Saginaw (Sumber: flickr.com dan aleteia.org)
Anda tidak perlu mengubah cara menjalani liturgi ketika Misa
Misa adalah doa yang paling agung yang diketahui oleh umat manusia namun tidak selalu dirasakan demikian. Berikut ini adalah beberapa praktik sederhana yang bisa membantu Anda mengikuti Misa dengan penuh hasrat dan hormat.
- Mulailah dengan doa hening
Misalnya doa seperti ini:
“Tuhan Yesus, kami berkumpul di sini untuk menyaksikan suatu mukjiat. Kita semua disatukan oleh para malaikat dan para orang kudus, dan seperti yang dikatakan St. Yohanes Paulus II, ‘Maria hadir bersama dengan Gereja sebagai Bunda Gereja setiap kali Ekaristi dirayakan.’ Dengan berada di sisi Bunda Maria juga melalui perantaraannya, bantulah saya untuk mengikuti Misa ini dengan lebih mendalam.”
Lihatlah patung Bunda Maria, para kudus, dan para malaikat untuk mengingatkan kita akan kehadiran mereka.
- Pilihlah seseorang yang akan Anda doakan dalam Misa ini
Tidak perlu memberitahu orang yang akan Anda doakan, tetapi Anda bisa ‘mempersembahkan intensi’ Misa bagi mereka yang dekat di hati Anda. Misa itu sendiri tidak akan mendapat makna yang lebih besar, tetapi Misa dapat memberikan intensitas pribadi yang lebih besar.
- Ketika pikiran Anda melayang, lakukanlah hal ini
Jika pikiran Anda melayang, lihatlah salib besar yang ada di gereja, atau lihatlah tabernakel. Hal ini bisa membantu Anda menghentikan “ucapan doa secara formalitas” dan mulai berdoa dengan baik. Ketika Anda melihat salib atau tabernakel, dengarkanlah liturgi sabda ataupun lagu pujian. Maka kata-kata itu merupakan jalan Anda kembali mengikuti Misa dengan lebih fokus.
- Ketika Anda merasa takut untuk lebih dalam lagi dalam Misa, tanyakanlah mengapa.
Seringkali dosa-dosa dalam kehidupan kita menjadi akar ketakutan untuk menjadi dekat dengan Allah. Jika kita dengan tulus hati memperkenankan diri untuk melihat dan menghadapi kelemahan kita yang menghambat kita kembali kepada Allah, kita dapat mengakuinya dan membawa dosa-dosa kita ke ruang pengakuan dosa.
- Ketika Anda mulai menghakimi orang lain selama Misa
Mau tidak mau, pikiran kita sudah terpatri untuk memusatkan perhatian kepada orang lain. Begitu pula dengan Misa, seringkali kita memperhatikan kelemahan orang lain yang berada di sekitar kita, ataupun kesalahan kecil orang lain yang ada di hadapan kita (misalnya para petugas liturgi –red.). Oleh karena itu cobalah untuk melihat objek-objek yang digunakan dalam Misa yang merupakan simbol Kristus, misalnya altar, lilin, busana imam, piala suci. Benda-benda itu dirancang untuk mengarahkan pikiran kita.
- Dengarkanlah “benang merah” dalam bacaan-bacaan Misa
Bacaan-bacaan Misa menawarkan dua makna yang begitu kaya: Yang pertama, Sabda itu sendiri merupakan nasihat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun jika makna yang tersurat tidak menyentuh Anda, maka carilah makna yang menjadi “benang merah” bacaan-bacaan itu.
Yang kedua, dalam Perjanjian Lama, kita diajak untuk mencari tahu bagaimana bacaan itu mengacu kepada Kristus. Dalam Mazmur, “milikilah” doa yang diucapkan itu daripada sekadar mengulang-ulang refrainnya. Dalam Surat-surat, carilah pesan penting yang bisa dipetik di dalamnya. Dan dalam bacaan Injil, pusatkan perhatian Anda mengenai bagaimana reaksi Yesus menghadapi situasi dunia.
- Persembahkanlah diri Anda bersamaan dengan ritual persembahan
Ketika persembahan dibawa ke hadapan altar, tempatkanlah diri Anda bersama mereka yang membawa persembahan. Persembahkanlah diri Anda kepada Yesus sambil membawa persembahan dan berkata, “Ya Yesus saya menempatkan diri saya di hadapan-Mu dengan persembahan ini supaya Engkau terima dan diubah oleh kasih karunia-Mu.”
- Buatlah diri Anda melampaui waktu
Ketika tiba saatnya konsekrasi, Anda tidak lagi menghadiri Misa bersama dengan orang-orang di sekitar Anda. Gereja mengajarkan bahwa Anda sedang menyaksikan suatu tindakan yang bukan sama sekali baru, tetapi pengorbanan yang asli dari Kristus yang disajikan kembali. Jadi, jangan hanya memandang imam paroki kita yang sama kita lihat setiap Minggunya sambil mengangkat piala using yang sama pula, tapi lihatlah apa yang sedang terjadi mengenai satu kurban dan persembahan dari Yesus Kristus.
- Lakukanlah doa hening ketika Tubuh dan Darah Kristus diangkat
Ada suatu kebiasaan lama namun sangat membantu mengenai hal ini, yaitu berdoa hening ketika hosti diangkat, “Ya Tuhanku dan Allahku,” dan ketika piala diangkat, “Tuhan Yesus, kasihanilah kami.”
- Berdoalah ketika Anda berbaris untuk menyambut komuni
Ada beberapa doa yang saya pelajari selama bertahun-tahun: “Bunda Maria, bimbinglah aku ke altar kasih.” “Malaikat pelindungku, bawalah aku lebih dekat kepada Yesus.” “Tuhan Yesus, Engkau sungguh-sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus, aku bersujud di hadapan-Mu, aku menyembah-Mu.”
- Yang terakhir, ketika berada di pintu keluar gereja
Cobalah untuk mengingat sesuatu dari homili atau bacaan Injil yang menurut Anda sungguh menyentuh yang Anda bisa bicarakan kepada orang lain. Ulangilah apa yang membuat hati Anda tersentuh itu dan dengan demikian akan membuat sesuatu itu semakin “melekat” dalam hati Anda.
Setiap kali Anda mengikuti Misa, maka Misa adalah hal terbaik yang Anda lakukan pada hari itu. Manfaatkanlah semaksimal mungkin!
Posted on 18 October 2019, in Ekaristi and tagged Ekaristi, Misa Kudus, Tata Gerak. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0