Waktu Kelahiran Yesus menurut Ilmu Biologi

Oleh Rebecca Salazar

Domba Awassi (Sumber: wikipedia.org)

Sang Anak Domba Allah dilahirkan pada waktu dan tempat yang sama dengan semua anak domba Paskah

Dahulu, saya menerima gagasan bahwa tanggal 25 Desember mungkin bukan tanggal kelahiran Kristus yang sebenarnya. Tanggal yang sebenarnya tidak diketahui, saya berasumsi tanggal kelahiran Kristus itu jatuh pada musim semi. Dengan mengetahui tanggal yang pasti, sama sekali tidak akan mempengaruhi perayaan liturgi. Dan pada saat inilah saya merasakan suatu kesedihan karena telah menjadi dewasa, seolah-olah keajaiban kecil pada masa kanak-kanak telah hilang dalam hidup saya.

Maka dari itu, saya mengetahui hal ini melalui bukti sejarah yang mendukung tanggal 25 Desember sebagai kelahiran Kristus. Tanggal itu didapatkan secara historis dari penanggalan masuknya Zahkaria ke dalam Bait Allah untuk membakar ukupan (dupa). Penanggalan itu juga dapat diperoleh secara teologis dari tradisi kuno bahwa seorang nabi besar akan turun dan meninggalkan dunia pada hari yang sama dalam perhitungan kalender. Maka, Pemberitaan Kabar Sukacita (Anunsiasi) pada tanggal 25 Maret ditetapkan terjadi pada hari yang sama dengan penyaliban. Maka tanggal 25 Desember terjadi secara alami dengan rentang 9 bulan setelah Anunsiasi. Argumen-argumen itu baik, dan berpegang pada standar penelitian dan logika sejarah yang ketat, dalam ranahnya masing-masing.

Namun hal itu tidak pernah cukup untuk memuaskan keingintahuan saya akan sesuatu yang nyata. Salah satu keberatan yang terus menerus saya hadapi adalah tentang para gembala di padang rumput pada malam hari yang diduga sedang menunggui anak-anak domba yang akan lahir. Dan anak domba tidak lahir pada bulan Desember. Anak domba dilahirkan pada musim semi, bukan pada musim dingin.

Jadi, ketika orang lain bertanya, “Mengapa kita merayakan Natal pada bulan Desember, jika anak domba dilahirkan pada musim semi?” Alih-alih menjelaskan pentingnya tanggal 25 Maret, saya ingin bertanya demikian, “Apakah anak domba memang lahir pada musim semi di Israel? Bisakah saya mencari tahu tentang hal itu?”

Domba Awassi adalah domba gurun, salah satu jenis domba yang memiliki ciri ekornya gemuk dan sudah ada di Timur Tengah sekitar 5.000 tahun yang lalu. Jenis domba ini satu-satunya jenis domba asli di Israel. Domba ini juga dipelihara untuk diambil wol, daging, dan susunya. Domba Awassi ini musim kawinnya terjadi pada musim panas, dan melahirkan pada musim dingin, ketika ada rumput yang cukup di padang bagi domba betina untuk menghasilkan susu. Di Israel, musim beranak yang paling utama terjadi pada bulan Desember hingga Januari.

Pikirku ini hal yang praktis. Namun inilah fakta. Inilah biologi.

Siklus estrus[1] domba bervariasi tergantung jenisnya. Pada jenis domba di wilayah utara (seperti di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara yang beriklim sedang / temperate –red.), siklus estrus dipicu oleh waktu siang yang lebih singkat sesudah ekuinoks musim gugur. Musim kawin terjadi secara alami pada bulan Oktober sampai November, dan anak domba dilahirkan pada bulan Maret dan April (perlu diketahui masa kehamilan domba berlangsung selama 152 hari atau kurang lebih selama 5 bulan –red.). Namun, semakin medekati garis khatulistiwa, di daerah yang tidak akan mengalami waktu siang hari yang lebih pendek, maka domba yang berada di wilayah beriklim subtropis dan tropis cenderung mengalami musim kawin lebih awal, dan akan melahirkan anak pada musim dingin, atau bahkan kawin dan melahirkan anak di sepanjang tahun. (Perlu diketahui bahwa Israel memiliki iklim subtropis –red.)

Bagi saya secuil informasi ini membuat jelas yang lainnya. Tentu saja, Yesus Sang Anak Domba Allah dilahirkan pada waktu dan tempat yang sama dengan semua anak domba Paskah. Dengan sedemikian rupa hari masuk dan keluar-Nya dari dunia, ada pada saat yang sama (mulai dikandung dan saat wafat-Nya –red.). Tentu saja dengan melihat kelahiran Yohanes Pembaptis maka kelahiran Yesus benar-benar terjadi pada bulan Desember.

Biologi memberikan nilai yang besar pada kesimetrisan, inilah simetri yang memuaskan keingintahuan saya, suatu simetri antara sejarah, teologi, dan biologi. Di awal artikel ini saya bersedih karena kehilangan keajaiban sebagai seorang anak kecil, namun sekarang saya menemukan pemahaman yang menghasilkan keajaiban yang lebih besar dan mendalam akan penyelenggaraan Allah.

 

Catatan kaki:

[1] Siklus estrus adalah perubahan fisiologis yang terjadi secara berkala pada kebanyakan mamalia betina dari ordo Theria akibat hormon-hormon reproduksi. Siklus estrus membuat hewan betina mengalami “birahi”, sehingga pada masa ini mereka siap untuk kawin dengan hewan jantan (Wikipedia.org).

Sumber: “Biological evidence that Jesus actually was born in December”

Advertisement

Posted on 19 December 2019, in Apologetika and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: