Apakah Yohanes Pembaptis Mengenal Tuhan Yesus?

Oleh Dr. Brant Pitre

Baptism of Christ karya David Zalenka (Sumber: wikimedia.org)

Yohanes Penginjil menuliskan kisah Yohanes Pembaptis yang memberikan kesaksian setelah Roh turun atas Yesus (Yohanes 1:32-34). Yohanes Pembaptis berkata bahwa, “Aku pun tidak mengenal-Nya.” Bukankah kita mengetahui bahwa Yohanes itu adalah sepupu Yesus. Maka satu hal ini membuat saya bingung. Oleh karena itu saya harus melihat literatur para Bapa Gereja yang artinya saya harus melihat kembali tradisi Gereja yang hidup untuk menjelaskan hal ini. Hal ini sungguh menarik.

St. Yohanes Krisostomus, seorang Bapa Gereja kuno yang hidup di wilayah Timur yakni di Konstantinopel pada akhir abad ke-4 atau awal abad ke-5, menunjukkan sesuatu yang tidak saya perhatikan sebelumnya. Jika kita kembali ke Injil Lukas, maka sebenarnya jawabannya bisa ditemukan dalam Injil Lukas. Dalam Lukas 1:80, setelah mengisahkan kelahiran Yohanes Pembaptis dan kidung Zakharia, pada ayat itu ada hal penting tentang Yohanes Pempatis. Ayat itu berbunyi demikian:

Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Menurut Yohanes Krisostomus dan para Bapa Gereja lainnya menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis tidak dibesarkan oleh keluarganya. Yang berarti bahwa dia tidak dibesarkan di Yerusalem. Yohanes Pembaptis tumbuh besar di padang gurun terpisah dari keluarganya dan dia hanya menampakkan dirinya kepada semua orang ketika dia memulai pelayanan publiknya ketika pembaptisan. Maka meskipun Yohanes Pembaptis dan Yesus berkerabat, meskipun mereka saudara sepupu, mereka tidak tumbuh besar bersama. Yesus dibesarkan di Galilea sebagai anak tukang kayu, namun Yohanes Pembaptis tumbuh sebagai seorang petapa di padang gurun. Sekarang hal ini menjadi semakin menarik ketika beberapa ahli menunjukkan apa yang kita bisa ketahui melalui Naskah Laut Mati, serta dalam tulisan Josephus, tentang komunitas orang Eseni. Komunitas itu merupakan sekte Yahudi yang hidup selibat. Mereka para pria selibat yang menjalankan berbagai macam bentuk asketisme: puasa, berdoa, dan membaca Kitab Suci seperti komunitas monastik atau para rahib. Kita tahu dari Josephus dan sumber lainnya bahwa mereka tidak kawin dan memiliki anak di dalam komunitas itu, tapi mereka mengambil anak dari orang lain dan akan membesarkan dalam komunitas monastik itu. Hal seperti ini juga sudah terjadi di komunitas biara selama berabad-abad. Jika kita melihat di Eropa, seringkali komunitas biara akan membesarkan anak laki-laki, secara khusus anak orang lain yang tertantar, atau orang tuanya mendedikasikan anak laki-laki atau perempuannya ke petapaan atau biara dan mereka dibesarkan bersama para biarawan dan biarawati. Jadi tampaknya orang Eseni kuno melakukan hal yang serupa dengan itu. Mereka akan membesarkan anak-anak di luar keluarganya yaitu di padang gurun, dan kebanyakan para ahli modern menyatakan bahwa itulah yang terjadi dengan Yohanes Pembaptis. Setelah dia dilahirkan, kedua orang tuanya mendedikasikan dan memberikan dia kepada komunitas Eseni dan komunitasi itu membesarkannya. Kita tidak tahu kenyataannya, hal itu bisa dikatakan spekulasi. Apa yang bukan spekulasi adalah Yohanes Pembaptis tidak tumbuh besar di Yudea. Alkitab menyatakannya dengan sangat jelas bahwa dia bertambah besar di padang gurun dan dia berada di sana sampai menampakkan diri di Israel.

Jika sekarang kita kembali ke Injil Yohanes, apa yang penting dari hal ini? Seperti yang ditunjukkan oleh seorang Bapa Gereja kuno lainnya, yaitu St. Sirilius dar Yerusalem, apa yang dimaksud oleh Yohanes Pembaptis itu bahwa dia tidak mengenali Yesus dari Nazaret dari penampilannya. Mereka tidak saling mengenal dan mereka tidak dibesarkan bersama. Dan Yohanes Pembaptis tidak mengenali-Nya sebagai keluarga atau sahabat. Bagaimana Yohanes Pembaptis dapat mengenali Yesus? Yohanes Pembaptis dapat mengenali-Nya bukan karena hubungan keluarga namun melalui wahyu Ilahi. Dengan kata lain, melalui penampakan Roh Kudus dan manifestasi ketika pembaptisan Kristus, Yohanes Pembaptis mengenal bahwa Yesus adalah Sang Mesias, Anak Allah, dan Ia yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan itulah yang dikatakan oleh St. Sirilius dari Yerusalem mengenai alasan Allah memisahkan Yohanes Pembaptis dan Yesus selama masa kanak-kanak mereka, dan mempertemukan mereka pada saat pembaptisan. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan Yohanes Pembaptis mengenai Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah bukan berdasarkan preferensi keluarga atau perasaan lebih memilih sepupunya. Yohanes Pembaptis tidak mengenal sepupunya melalui penampilannya, namun dia mempelajari identitas Yesus sebagai Anak Allah dan Anak Domba Allah melalui pewahyuan Roh Kudus. Jadi hal ini semacam perikop yang sangat menarik, dan kita bisa melihat sesuatu yang kaya makna mengenai apa yang terjadi ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis secara khusus dalam Injil Yohanes ini. Dan kita bisa melihat bagaimana hal ini sebagai cara yang tepat untuk memulai pelayanan publik Yesus.

Dan poin yang terakhit, apa kesaksian Yohanes Pembaptis? Apa yang disaksikan oleh Yohanes Pembaptis? Yohanes Pembaptis menyaksikan Roh turun atas Yesus maka Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Sebagaimana kita akan melihat kisah ini dalam Injil-injil lainnya, dan Yohanes berkata demikian: “Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa dari padaku” (bdk. Matius 3:11).

Sumber: “Did John the Baptist Know Jesus?”

Advertisement

Posted on 6 February 2020, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: