Jangan Sentuh Yesus yang Bangkit

Oleh Kenneth D. Whitehead

Noli me tangere Appearance of Jesus Christ to Maria Magdalena, 1835 karya Alexander Andreyevich Ivanov (Sumber: wikipedia.org)

Kenapa Yesus berkata “Jangan memegang Aku” kepada Maria Magdalena yang menjadi saksi pertama akan kebangkitan-Nya. Penjelasan menurut iman Katolik menawarkan beberapa pemikiran.

Baru-baru ini, ada seorang pemuda yang bertanya tentang iman kepada saya, mengapa Yesus berkata kepada Maria Magdalena yang adalah saksi pertama kebangkitan-Nya, “Jangan memegang Aku” (Yohanes 20:17). Waktu liburan ke Eropa, pemuda ini pernah mengunjungi sebuah lukisan yang sangat menggugah hatinya. Peristiwa itu menunjukkan Maria Magdalena dan Yesus ingin saling meraih namun menahan diri untuk tidak bersentuhan. Pemuda itu tergerak oleh lukisan itu karena seolah-olah mengungkapkan kerinduan kita untuk bersama Tuhan.

Keempat Injil memberikan kesaksian mengenai suatu fakta bahwa Maria Magdalena adalah salah satu wanita yang pergi ke kubur Yesus pagi-pagi benar pada hari pertama pekan itu, dan menemukan kalau kubur itu kosong. Kisah lengkap penampakan Yesus kepada Maria Magdalena seorang diri hanya dikisahkan dalam Injil Yohanes 20. Rupanya Maria Magdalena memisahkan diri dengan wanita-wanita lain dan pergi memberi tahu Simon Petrus tentang berita yang mengejutkan itu.

Kemudian, Petrus dan Yohanes lari ke kubur dan juga menemukan kubur itu kosong. Yohanes menceritakan peristiwa itu, dan mengatakan bahwa ia [Yohanes] menjadi “percaya” ketika melihat kain penguburan Yesus tergeletak di tanah kubur kosong itu. Petrus dan Yohanes pergi, tapi Maria tetap berada di kubur, mengintip ke dalam kubur, melihat ada dua malaikat, kemudian dia menangis sambil bertanya-tanya Tuhan diambil orang dan tidak tahu diletakkan di mana. Kemudian dia berbalik, tiba-tiba Yesus sendiri ada di sana, tapi Maria tidak segera mengenali-Nya.

Tidak mampu mengenali sang guru dalam tubuh kemuliaan-Nya adalah kesan pertama yang umum dari para murid yang berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Hal ini terjadi juga dengan peristiwa di jalan menuju Emaus yang dikisahkan Lukas (24:13-35). Terjadi juga pada beberapa rasul di tepi Danau Galilea (Yohanes 21:1-23). Maria Magdalena mengenali Yesus Ketika Ia menyebut namanya. Dia menjawab, “Rabuni (Guru).” Saat itulah Yesus menyuruh Maria untuk tidak menyentuh-Nya, dengan memberi alasan bahwa Yesus belum “pergi/naik” kepada Bapa-Nya (Yohanes 20:17).

Peristiwa ini sudah menarik perhatian seniman, dan tema tentang tidak menyentuh menjadi yang ditonjolkan dalam banyak penggambaran. Tidak diragukan lagi karena bagian Kitab Suci yang dipertanyakan itu diketahui mereka dalam versi Vulgata Latin: “noli me tangere” atau “jangan memegang Aku.” Saat ini lukisan-lukisan terkenal sebut saja karya Fra Angelico, Botticelli, dan Titian, semuanya berjudul Noli me tangere. Lukisan-lukisan ini bisa jadi yang dilihat oleh pemuda itu di Eropa, mungkin juga lukisan lain. Apa yang jelas dari naskah Injil maupunlukisan itu adalah Yesus tidak mau Maria menyentuh-Nya, seperti yang dikehendaki Maria sendiri.

Dalam bahasa asli Perjanjian Baru (Yunani) menyampaikan makna yang lebih sekadar “jangan memegang Aku” atau “jangan menyentuh Aku” – ketika Maria Magdalena dalam kekagetan dan sukacita pada saat mengenali Yesus hidup setelah musibah besar yang telah terjadi pada Jumat Agung, dan tampaknya tidak ada harapan, jelas Maria ingin memegang-Nya. (Kita tahu dari Matius 28:9, ketika para wanita memeluk kaki Yesus yang sudah bangkit ketika menjumpai-Nya untuk pertama kali). Beberapa terjemahan Alkitab versi modern seperti New American Bible dan Revised Standard Version dengan tepat menerjemahkan bagian itu “don’t cling to me (memegang)” atau “don’t hold on to me (memegang)” dan tidak lagi menggunakan kata “touch (menyentuh).

Tapi kenapa Yesus tidak mau Maria Magdalena menyentuh atau memegang-Nya? Sepuluh ayat berikutnya mengatakan kepada Thomas yang ragu-ragu untuk menyentuh-Nya: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yohanes 20:27). Yesus ingin membuktikan kepada Thomas bahwa tubuh-Nya yang sudah dimuliakan (tubuh kebangkitan) itu nyata, Yesus bukanlah hantu atau penampakan, tapi memang Ia sudah bangkit dari kematian.

Penjelasan terbaik yang saya tahu tentang mengapa Yesus tidak mau Maria Magdalena menyentuh-Nya (tidak seperti Thomas) karena Maria sudah percaya bahwa ia adalah Yesus, dan menyatakan bahwa pekerjaan penyelamatan yang Ia lakukan belum tuntas. Itulah sebabnya Ia mengatakan kepada Maria “belum pergi (naik) kepada Bapa.” Seperti yang pasti diketahui Maria Magdalena dan para murid lainnya, Yesus berjanji sebelum disalibkan, “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku” (Yohanes 16:16).

Dan memang, para murid tidak lagi melihat-Nya ketika tubuh-Nya yang disalibkan dibaringkan di dalam kubur. Tapi sekarang, “tinggal sesaat saja” Maria akan melihat-Nya. Dalam sukacitanya, Maria pasti ingin memeluk-Nya, tapi pada dasarnya Yesus berkata kepada Maria: “Belum, belum. Aku tidak akan kembali kepada kalian untuk selama-lamanya. Sebenarnya, karya penyelamatan-Ku tidak akan selesai sampai Aku mengirimkan Roh Kudus seperti yang Kujanjikan, untuk selalau bersama dengan kalian sampai Aku kembali lagi (kedatangan Yesus yang kedua).”

Dan juga karena Yesus berkata bahwa Ia “meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa” (Yohanes 16:28) yaitu bahwa Ia “pergi (naik)” kepada Bapa seperti yang Ia katakan lagi kepada Maria kali ini. Tentu saja, Ia juga berjanji kepada murid bahwa Ia akan memberikan Roh Kudus yang “menyertai kamu selama-lamanya” (Yohanes 14:16).

Maria seperti para murid lainnya (dan semua umat Kristen sampai hari ini) harus menerima Roh sebelum penggenapan karya penyelamatan Kristus terjadi. Sukacita Maria dan juga kita tidak akan paripurna sebelum bergabung dengan Kristus dengan Bapa-Nya di surga. Sementara itu, Maria tidak boleh menyentuh-Nya seolah-olah semuanya sudah selesai dan Yesus kembali dengan mereka selama-lamanya. Kendati demikian, keinginan besar Maria untuk menyentuh-Nya melambangkan dengan tepat kerinduan kita untuk bersama Tuhan.

Umumnya, pada cendekiawan Alkitab sepakat bahwa Maria Magdalena adalah orang pertama yang melihat Kristus yang bangkit. Kemudian, Yesus berkata kepadanya, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yohanes 20:17). Setelah terlebih dahulu menampakkan diri kepada Maria Magdalena, Yesus memberitahu Maria untuk menyampaikan kabar itu kepada para rasul, yang telah sebelumnya Ia pilih untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya dari seluruh umat manusia (lihat Lukas 24:48, Kisah Para Rasul 2:32).

Maria Magdalena sebagai wanita pada zaman itu, maka kesaksiannya tentang kebangkitan tidak akan diterima seperti kesaksian seorang pria. Kendati demikian, Yesus pertama-tama menampakkan diri kepadanya, justru menjadi sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan zaman itu, dan kemudian Yesus menyuruhnya pergi untuk memberi tahu para kaum pria. Beberapa cendekiawan menekankan fakta ini sebagai salah satu bukti terkuat bahwa kebangkitan Yesus benar-benar terjadi. Jika cerita itu dibuat-buat, tidak akan ada yang menjadikan seorang wanita menjadi saksi pertama dari peristiwa yang menentukan [kebangkitan] dari iman Kristen.

Maka ini menjadi kisah yang luar biasa, dan tidak mengherankan kalau kisah ini punya daya tarik yang besar bagi para seniman Kristen selama berabad-abad.

 

Sumber: “Christ Is Risen! Now Don’t Touch Him!”

Advertisement

Posted on 16 May 2022, in Kenali Imanmu and tagged , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: