[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Baptisan Yesus dan Ishak yang Baru
Oleh Dr. Brant Pitre

El sacrificio de Isaac karya Domenichino (Sumber: wikipedia.org)
Ada satu hal yang penting yaitu gambaran Yesus sebagai Ishak yang baru. Nah, di mana kita bisa melihat gambaran itu? Ada dalam baris terakhir dalam kisah Pembaptisan, ketika Allah berkata:
“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3:17)
Bagi orang Yahudi pada abad pertama akan akrab sekali dengan kitab Kejadian. Kitab Musa, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, sama akrabnya dengan kita umat Katolik yang mengenal keempat Injil. Orang Yahudi abad pertama terbiasa karena mereka akan membacanya setiap hari Sabat di sinagoga. Jika kita Kembali ke Perjanjian Lama, dan kita memikirkan tentang gambaran anak yang dikasihi, orang pertama yang ada di benak mereka adalah Ishak dalam Kejadian 22. Ya, kisah terkenal dalam pengorbanan Ishak. Ketika Bapa Abraham diberitahu oleh Allah dalam Kejadian 22:2:
“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Nah, apa yang terjadi? Kita tahu bahwa Abraham menaati perintah Allah. Ia membawa Ishak, putranya. Ishak membawa kayu untuk perngorbanan dirinya sendiri ke atas gunung Moria. Kemudian saat Abraham akan mengorbankan putranya dengan menyembelihnya, malaikat Tuhan datang dan mengentikannya. Alih-alih mengorbankan putranya, Allah menunjukkan seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar, dan Allah memerintahkan untuk mengorbankan domba jantan itu. Apa tanggapan Allah terhadap kesediaan Abraham untuk mengorbankan putanya itu? Dalam Kejadian 22:15-18 dikatakan demikian:
Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”
Perhatikan apa yang terjadi. Melalui ketaatan Abraham kepada Allah, kesediaannya untuk mempersembahkan putra yang dikasihinya sebagai kurban, maka entah bagaimana semua bangsa di bumi akan diberkati melalui perbuatan itu. Memang tidak akan segera terlihat bagaimana hal itu terwujud dalam kehidupan Abraham. Namun, dalam Perjanjian Baru, kita akan melihat bahwa janji untuk semua bangsa, yang artinya Israel dan bangsa bukan Yahudi akan diberkati, tidak akan terjadi melalui korban putra yang dikasihi Abraham, karena Abraham sebenarnya tidak mengorbankannya, kan? Allah tidak bermaksud agar Abraham melalukannya. Apa yang Allah maksudkan agar Abraham melakukan perbuatan itu akan menggambarkan apa yang Bapa Surgawi akan lakukan dengan Putra yang dikasihi-Nya, Yesus, dalam sengsara dan wafat-Nya di kayu salib di Kalvari.
Jadi dalam Matius 3, ketika Yesus keluar dari dalam air dalam peristiwa pembaptisan, Allah berkata:
“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”
Ini mengungkapkan kepada kita bahwa Yesus bukan hanya menetapkan keluaran (eksodus) yang baru. Ia bukan hanya awal mula ciptaan yang baru. Ia juga adalah Ishak yang baru, anak yang dikasihi yang baru, yang benar-benar akan menyerahkan nyawa-Nya sehingga semua bangsa di dunia – bukan hanya Israel tapi bangsa bukan Yahudi juga – akan diberkati dengan pengampunan dosa, dengan penebusan dosa yang akan diberikan melalui wafat-Nya di kayu salib di Kalvari.
Maka ada banyak hal dalam peristiwa Pembaptisan Yesus. Dan yang paling penting kita bisa memahami: Mengapa Gereja mendedikasikan satu hari Minggu untuk Pembaptisan Yesus? Karena Pembaptisan Yesus bukan hanya akhir dari pelayanan Yohanes Pembaptis dan awal mula pelayanan publik Yesus. Pembaptisan Yesus adalah sebuah tanda. Suatu wahyu yang menunjuk kembali Perjanjian Lama dan bagaimana Yesus menggenapi harapan akan keluaran yang baru, harapan akan ciptaan yang baru, harapan akan kurban yang baru yang akan membawa pengampunan dosa. Peristiwa ini juga menunjukkan cara yang Ia hendak lakukan. Karena cara yang Ia hendak lakukan bukanlah melalui air Pembaptisan-Nya di Sungai Yordan, yang terutama adalah Baptisan-Nya dalam darah di kayu salib di Kalvari.
Di tempat lain dalam Injil, Yesus akan menyebut bahwa penyaliban-Nya sebagai baptisan-Nya. Contohnya, ketika Yakobus dan Yohanes menghampiri Yesus, dan mereka berkata, “Kami ingin duduk di sebelah kanan dan kiri Engkau dalam Kerajaan-Mu.” Apa yang Yesus katakan kepada mereka? “Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” (Markus 10:38)
Sekarang kita mungkin berpikir bahwa Yakobus dan Yohanes sedang kebingungan sambil berpikir, “Ya, ya. Kami sudah dibaptis dengan baptisan yang sana ketika Engkau dibaptis. Kami dahulu murid-murid Yohanes Pembaptis. Kami menerima baptisannya.” (Ada spekulasi mengenai hal ini. Masih dalam perdebatan, jadi jangan dianggap terlalu harfiah). Tapi dengan ini kita bisa melihat bagaimana mereka mengira bahwa baptisan yang disebutkan Yesus mengacu pada baptisan yang diterimakan oleh Yohanes. Tapi Yesus tidak sedang membicarakan baptisan di masa lalu. Ia sedang membicarakan tentang baptisan di kayu salib, karena meminum cawan dan dibaptis adalah gambaran dari penderitaan yang akan Ia alami di Kalvari.
Jadi dengan kata lain, Pembaptisan Yesus adalah antisipasi dari apa yang hendak Ia capai dalam penyaliban-Nya sebagai Ishak yang baru, Putra Allah yang baru yang dikasihi Allah Bapa, yang akan Allah persembahkan dan yang akan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai Putra untuk keselamatan semua bangsa di dunia, dan berkat bagi semua bangsa di dunia.
Posted on 10 January 2021, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged Baptis, Brant Pitre, Ishak, St. Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0