[…] Catholic Answers Staff, Terang Iman: Allah Mengubah Nama Saulus Menjadi Paulus? […]
Ramalan St. Malakios Autentik?
oleh Tom Nash

“Prophetia S.Malachiae Archiepiscopi, de Summis Pontificibus” from Arnold Wion: Lignum vitae, ornamentum et decus Ecclesiae…, Vol. 1, Venetia 1595, page 307 upper part ( = 2. Book, Cap. 40) (Sumber: wikipedia.org)
Sebuah ramalan populer (yang diduga!) dari abad kesebelas mencantumkan 112 paus di masa depan, … dan Paus Fransiskus adalah paus ke-112.
Anda mungkin pernah mendengar tentang St. Malakios (lebih sering dikutip dengan nama St. Malachy), tetapi mungkin bukan karena kekudusan hidupnya. Ia adalah seorang santo yang benar-benar ada, lahir di Armagh, Irlandia pada tahun 1094, dan menjadi uskup di sana pada tahun 1032. Dia memulihkan disiplin Gereja di Armagh, dan dia wafat pada tahun 1148 dalam pelukan sesama orang kudus, St. Bernardus dari Clairvaux, seorang Pujangga Gereja.
Sebaliknya, Anda mungkin pernah mendengar tentang ramalan kepausan yang dikaitkan dengan St. Malakios yaitu daftar 112 paus Romawi (dan anti-paus), yang diidentifikasi dengan julukan singkat yang mengacu pada nama, keluarga, tempat asal atau pelayanan, lambang, atau identifikasi yang samar-samar. Para pendukung ramalan ini berpendapat bahwa daftar tersebut berasal dari masa St. Malakios, meskipun daftar tersebut baru ditemukan – atau diterbitkan – pada akhir tahun 1500-an, tanpa ada penyebutan apapun, termasuk dari sumber-sumber yang dapat dijadikan referensi , misalnya dari penulis biografi santo tersebut.
Karena memperoleh dukungan dari beberapa kalangan Katolik, dan hitungan mundur menuju “paus terakhir” dalam daftar tersebut selama satu abad terakhir-bersamaan dengan “penganiayaan terakhir” yang dinubuatkan oleh Gereja (termasuk kehancuran Roma), ramalan tersebut sudah menarik perhatian media selama masa takhta kosong, termasuk di sini, di Catholic Answers, saat Paus Benediktus XVI mengundurkan diri pada Februari 2013.
Lagipula, dari 112 paus yang tercantum dalam ramalan St. Malakios, Paus Fransiskus adalah paus ke-112. Anda dapat menebaknya: paus ke-112.
Jadi, jika wahyu pribadi yang dilaporkan itu benar, kita akan berada di ambang pintu Kedatangan Yesus yang Kedua, mengingat wafatnya Paus Fransiskus baru-baru ini. Meskipun kita harus selalu siap untuk kedatangan kembali Tuhan (atau menghadapinya lebih cepat, ketika kita meninggal), akhir zaman tampaknya tidak akan segera tiba, setidaknya berdasarkan kredibilitas ramalan yang dikaitkan kepada St. Malakios.
Landasan Historis yang Meragukan
St. Bernardus yang menulis biografi St. Malakios tidak menyebutkan ramalan itu, dan dokumen terkait baru ditemukan bertahun-tahun kemudian, diduga setelah terkunci di arsip Vatikan selama berabad-abad. Akan tetapi, Jimmy Akin menjelaskan demikian
Fakta bahwa kita tidak dapat memastikan adanya naskah ini selama ratusan tahun hingga setelah penulisnya wafat juga konsisten dengan klaim bahwa naskah ini merupakan pemalsuan yang dibuat sekitar tahun 1590 dan kemudian “digarami” ke dalam arsip. (“Penggaraman (salting)” adalah istilah yang digunakan untuk menanamkan catatan palsu di dalam arsip.”) Naskah ini juga mungkin tidak pernah ada di dalam arsip, tetapi hanya diklaim sebagai arsip.
Daftar para paus yang diramalkan ini tampaknya mengacu pada sebuah karya sejarawan Italia, Onofrio Panvinio, yang dikutip dalam karya M.J. O’Brien yang berjudul Historical and Critical Account of the So-called Prophecy of St. Malachy Regarding the Succession of Popes. O’Brien menentang historisitas dari ramalan yang dicatat itu. Bahkan, Panvinio yang merupakan seorang sejarawan yang dihormati pada zamannya, dia bukan pendukung ramalan itu.
Pada saat yang sama, Panvinio yang juga dikenal dengan nama Onuphrius Panvinius menulis atau setidaknya berkontribusi dalam karya Accuratæ Effigies Pontificum Maximorum, yang tampaknya merupakan sumber dari daftar klaim ramalan itu karena karya ini berisi “potret dan biografi singkat para paus yang dimulai dari Paus Urban VI pada tahun 1378 dan diakhiri oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1572.” Karya ini sendiri tampaknya mengacu pada sejarah para paus yang dipastikan ditulis oleh Panvinio dalam versi yang telah diperbarui, sebagaimana buku Lives of the Popes (De Vitis Pontificum) karya Platina menyertakan lambang kepausan masing-masing, satu elemen yang dicatat dalam daftar para paus yang dikaitkan dengan St. Malakios.
Prediksi Meleset mengenai Para Paus
Tidak mengherankan, ketika “nubuat” kepausan tepat sasaran hingga tahun 1590, yang terjadi justru sebaliknya, seperti yang disampaikan oleh Tim Staples:
Paus Benediktus XIV disebut sebagai “binatang pedesaan” yang dalam bahasa Latin, animal rurale. Ini berarti sesuatu yang mirip dengan apa yang orang selatan sebut sebagai “anak kampung.” Namun, Benediktus XIV sama sekali bukan anak kampung. Ia adalah seorang sarjana brilian yang dididik di Roma di Collegium Clementium, tempat ia mulai belajar pada usia tiga belas tahun! … Ia juga seorang administrator yang luar biasa dan seorang yang memiliki banyak bakat, dihormati di dalam dan di luar Gereja. Dia sama sekali bukan binatang pedalaman! …
Yohanes Paulus I (1978) disebut sebagai “dari setengah bulan.” Tebakanmu sama baiknya dengan tebakanku … [beliau wafat satu bulan, bukan setengah bulan tepatnya 33 hari].
Dan terakhir, kita harus membahas tentang Paus Fransiskus (2013-2025). Dia disebut sebagai “Petrus orang Romawi” [Petrus Romanus] dalam ramalan itu. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh para pendukung ramalan ini adalah menunjukkan bahwa Kardinal Bergoglio yang baik ini mengambil nama St. Fransiskus, yang ayahnya bernama Pietro. Tentu saja! Ditambah lagi, meskipun dia orang Argentina, orang tuanya adalah orang Italia.
Berbeda dengan penampakan Maria seperti Fatima, Lourdes, dan Guadalupe, Gereja tidak pernah mengesahkan dugaan ramalan yang dikait-kaitkan dengan St. Malakios. Para pembela ramalan ini mungkin menjawab bahwa Gereja tidak pernah menyetujui penampakan-penampakan yang dilaporkan hingga penampakan-penampakan itu tuntas dan dapat dianalisa dengan lebih cermat. Tetapi mengenai ramalan ini akan menjadi argumen sanggahan yang cukup masuk akal dan tidak berdasar, karena kita harus menunggu sampai setelah paus terakhir dan dengan demikian sampai Kedatangan Tuhan yang Kedua dan Penghakiman Terakhir (KGK 1038-1041) untuk mendapatkan keputusan yang pasti tentang masalah ini.
Sebaliknya, berdasarkan asal-usul sejarahnya yang meragukan dan ramalannya sejak tahun 1590, “konsensus di antara para sarjana modern adalah bahwa ramalan ini adalah pemalsuan abad ke-16 yang dibuat untuk alasan politik partisan.”
Namun, dugaan ramalan tersebut tetap populer, karena ada sebagian dukungan dari beberapa kalangan Katolik selama berabad-abad. Catholic Encyclopedia yang diterbitkan pada awal tahun 1900-an, biasanya merupakan sumber yang dapat diandalkan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan iman Katolik. Namun dalam artikel “Nubuat (Prophecies),” penulisnya yang adalah seorang imam tidak memberikan dukungan dengan berspekulasi bahwa mungkin ada paus-paus yang tidak disebutkan namanya di antara nomor 111 dan 112:
Telah diketahui bahwa mengenai Petrus Romanus, yang menurut daftar St. Malakios akan menjadi paus terakhir, nubuat tersebut tidak mengatakan bahwa tidak ada paus yang akan mengintervensi antara dia dan pendahulunya yang bernama Gloria olivae. Nubuat itu hanya mengatakan bahwa ia akan menjadi yang terakhir, sehingga kita dapat mengandaikan sebanyak mungkin paus yang kita inginkan sebelum “Petrus dari Roma.”
Atau kita tidak perlu percaya mengingat kekurangan historis dan prediktif dari daftar ini.
Mempercayakan Semuanya kepada Yesus
Ketika diminta oleh orang-orang Farisi untuk memberikan tanda oleh orang-orang Farisi, Yesus berkata,
“Generasi yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab, seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan besar tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam (Matius 12:39-40 TB2).”
Misteri Paskah Yesus – wafat, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga (dan pengutusan Roh Kudus pada hari Pentakosta) – tetap menjadi tanda historis mendasar yang menjadi dasar kebenaran Iman. Dan keberlangsungan Gereja selama dua ribu tahun adalah bukti lebih lanjut dari kebenaran tanda ilahi tersebut, yang telah ditegaskan oleh Yesus (lihat KGK 156).
Sementara itu, seperti yang saya tulis di tempat lain, “kita semua perlu berjaga-jaga, karena tidak seorang pun dari kita yang tahu jam atau harinya ketika Yesus akan memanggil kita melalui kematian untuk penghakiman khusus kita masing-masing (lihat Matius 24:42-51, KGK 1021-22).”
Posted on 26 April 2025, in Apologetika and tagged Kepausan, Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus, St. Malakios. Bookmark the permalink. Leave a comment.


Leave a comment
Comments 0