Alasan OMK untuk Tidak Mengikuti Kegiatan Non-Katolik

Paus Benediktus XVI berbicara dengan OMK di luar Katedral Westminster di London (Sumber: telegraph.co.uk)
Sebenarnya artikel ini ditujukan bukan hanya untuk Orang Muda Katolik (OMK ) tetapi juga untuk semua orang beriman Katolik. Namun OMK perlu diberi perhatian khusus karena dinamika kehidupan orang muda ini begitu cepat, suka akan hal-hal baru, namun juga rentan terhadap ajaran-ajaran yang terkadang bertentangan dengan iman Katolik. Orang muda terkadang merasa jenuh dengan kehidupan beriman mereka sehingga mereka terkadang mencari hal-hal lain seperti mengikuti kegiatan dari umat Protestan bahkan umat beragama lain.
Berikut ini alasan-alasan mengapa kita sebaiknya tidak mengikuti kegiatan non-Katolik:
- Iman Katolik itu sangat kaya
Alasan bosan dan gitu-gitu aja itu hanya alasan klise saja. Dengan warisan iman selama lebih dari 2.000 tahun, iman Katolik itu begitu kaya dan dalam. Banyak hal yang bisa didalami seperti Allah Tritunggal, liturgi, sakramen-sakramen, devosi kepada Bunda Maria, kisah para kudus, sejarah Gereja, dokumen Gereja, dan masih banyak hal-hal lainnya. Maka tumbuhkanlah keinginan kuat untuk mengenali iman Katolik.
Ada berbagai cara untuk mendalami iman Katolik, misalnya:
- membaca buku-buku Katolik, pilihlah buku yang mendapatkan imprimatur dan nihil obstat.
- Gunakan gadget-mu, banyak sekali website ataupun blog Katolik yang bisa kalian baca.
- Tanyakan apa yang ingin kamu ketahui kepada orang-orang Katolik yang kompeten, misalnya pastor, suster, katekis, dan lainnya.
Karena masih banyak hal yang belum tahu, maka kenalilah, pahamilah, dan cintailah dan hidupilah iman Katolikmu. Contoh sederhana bacalah Kompendium Katekismus Gereja Katolik.
- Masih banyak kegiatan di Gereja yang lebih bermanfaat
Cari kegiatan rohani di tempat lain? Tunggu dulu, Gereja Katolik memiliki berbagai kegiatan yang bisa kalian ikuti. Minimal kalian bergabung dengan OMK di paroki kalian dengan berbagai kegiatan-kegiatan baik yang berhubungan dengan iman ataupun kegiatan-kegiatan positif lainnya misalnya olahraga, kerja bakti, dan lainnya. Adapun kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan iman yang terdapat di Gereja Katolik ini bervariasi dari yang bersifat lokal, keuskupan, nasional maupun internasional, misalnya:
- Misa harian
- Misa Forma Ekstra-ordinaria (Misa FE)
- Doa rosario pada bulan Mei dan Oktober
- Ziarah dan Jalan Salib
- Pendalaman Kitab Suci pada bulan September
- Kegiatan kategorial paroki, misalnya Legio Maria
- Seminar rohani
- Retret
- Kegiatan OMK bertaraf besar misalnya Indonesian Youth Day (IYD), Asian Youth Day (AYD), dan World Youth Day (WYD).
- Kegiatan mahasiswa Katolik, misalnya Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK).
- Ordo sekular dan prelatur misalnya Ordo Fransiskan Sekular / Ordo Franciscanus Saecularis (OFS) dan Opus Dei.
- Menghindari ajaran atau pemikiran yang keliru
Karena penulis pernah mengalami untuk mencari pendalaman iman ke tempat lain selain Gereja Katolik, maka ini menjadi pengalaman berharga bagi kalian semua. Alih-alih untuk mendapatkan penyegaran iman, justru yang didapatkan adalah pemikiran-pemikiran dan pengajaran-pengajaran keliru (heretical thinking) dan ada pula yang secara terang-terangan menyerang Gereja Katolik. Beberapa saya sharingkan:
- Ketika persekutuan doa oikumene di sekolah, dikatakan oleh pembicara bahwa Natal tanggal 25 Desember itu adalah perayaan kafir dan tidak sesuai dengan ajaran Kristen, jadi Tuhan Yesus itu lahir setiap hari di hati kita masing-masing. Kita tahu penanggalan Natal berasal dari kalender liturgi Gereja Katolik dan faktanya umat Protestan sampai saat ini masih mengikuti Natal yang dirayakan pada tanggal 25 Desember. Untuk apologetika tentang Natal bisa klik tautan ini.
- Dalam suatu kebaktian, pendeta berkhotbah tentang kerajaan seribu tahun, untuk penjelasannya bisa klik tautan ini.
- Dalam suatu kebaktian, pendeta berkhotbah tentang teologi kemakmuran, untuk penjelasannya bisa klik tautan ini.
- Ketika ingin mempelajarai reiki dan meditasi, maka Tuhan itu dipinggirkan, dan pusat segala sesuatu itu adalah diri sendiri dan manusia mengatur sendiri energi (chi) bukan bersandar lagi pada Allah. Inilah kesesatan dari New Age Movement. Untuk penjelasannya bisa klik tautan ini dan ini.
- Suatu ketika ketika menengok saudara yang sakit, sekumpulan orang Protestan mengajak berdoa bersama, setelah berdoa salah seorang dari mereka memperkenalkan diri sebagai mantan Katolik, kepindahannya karena pastor Katolik itu meminum darah Kristus itu sendirian tanpa membagikannya kepada umat, sehingga dikatakan oleh dia bahwa pastor itu mementingkan keselamatannya diri sendiri. Dan akhirnya dia mengajak untuk hadir di komunitas gerejawi mereka. Untuk penjelasannya kita lihat bahwa hal ini cukup lucu juga, karena umat Protestan yang tidak mengakui transubstansiasi (perubahan substansi roti dan anggur menjadi benar-benar Tubuh dan Darah Kristus) justru menganggap anggur yang sudah dikonsekrasi itu adalah benar-benar Darah Kristus. Di satu sisi, kita umat Katolik yang menerima Tubuh Kristus saja (satu rupa) juga menerima seluruh keutuhan Kristus yaitu tubuh, jiwa dan Ke-Allahan-Nya. Penjelasan lebih lanjut bisa klik tautan ini.
Nah, jika kalian mengalami pertanyaan tentang iman Katolik atapun serangan terhadap iman Katolik maka bertanyalah dan berkonsultasilah dengan orang Katolik yang kompeten, ingat jangan berkonsultasi dengan orang yang salah yang justru akan membuat kalian semakin tersesat. Ibaratnya ketika kalian sakit temuilah dokter bukan malahan ke dukun, maka temuilah orang yang tepat.
- Bertumbuh bersama OMK
Ada yang berbagai tuduhan terhadap OMK misalnya tidak ramah kepada orang baru, acaranya tidak asyik, dan berbagai macam tuduhan negatif. Lalu bagaimana kalian harus bersikap? Terlibatlah dengan OMK di paroki kalian, buatlah kalian sendiri menjadi ramah kepada orang baru dan ikut berbaur dengan semua anggota dari berbagai lapisan usia, buatlah kegiatan di OMK menjadi asyik, bawalah perubahan-perubahan dan pemikiran kreatif kalian untuk mewarnai OMK. Maka, OMK itu bukan lagi hanya sebagai kumpulan orang-orang muda yang beragama Katolik tapi OMK itu adalah keluarga kalian.
Kemudian dalam hal iman ada beberapa usulan supaya iman kalian bertumbuh:
- Adakan sesi sharing iman dalam OMK kalian dengan didampingi tokoh Katolik yang kompeten misalnya pastor paroki, suster, frater, katekis, atapun pembimbing OMK, sharingkan pertanyaan-pertanyaan kalian tentang iman Katolik dan mereka akan membantu menjawabnya untuk kalian.
- Usulkan OMK sebagai panitia dalam kegiatan paroki, misalnya jika ada seminar rohani, OMK mempunyai tugas-tugas misalnya membantu mempersiapkan ruangan dan setelah itu mengikuti seminar tersebut.
- Adakan pendalaman iman di OMK, misalnya bedah buku-buku Katolik.
- Saya cinta Gereja Katolik
Setelah kalian banyak mendalami iman kalian, maka akan timbul rasa cinta akan iman Katolik. Peliharalah rasa cinta itu, dengan rasa cinta itu tidak mungkin bagi kita untuk berpindah ke lain iman. Kita OMK tidak akan melakukan jajan iman di luar Gereja Katolik, untuk apa jajan? “Makanan” di dalam Gereja Katolik itu lebih baik dan lebih menyehatkan iman kita daripada “makanan” di luar yang justru membuat kita sakit. Untuk apa selingkuh dengan komunitas gerejawi non-Katolik, jika kita itu cinta akan iman Katolik.
OMK juga harus berani menolak tawaran-tawaran khususnya undangan-undangan yang gencar dari umat Protestan yang menganggap orang Katolik itu perlu diinjili lagi. Terkadang ada OMK yang menyebrang dan menjadi seorang anti-Katolik setelah diserang dengan ajaran-ajaran mereka dan kemudian dengan mentah-mentah menerima ajaran mereka akibat ketidaktahuan akan iman Katoliknya. Dalam menanggapi undangan-undangan itu, OMK sebaiknya menolak dengan sopan dan hindarilah debat dengan mereka, katakanlah kalian itu seorang Katolik dan kalian mempunyai kegiatan sendiri di Gereja dan kalian sangat mencintai Gereja Katolik.
Posted on 27 May 2016, in Apologetika and tagged New Age Movement, OMK, Protestan. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0