Santa Barbara Ko Sun-i

Barbara Ko Sun-i (Sumber: cbck.or.kr)

Barbara Ko Sun-i adalah istri dari martir Agustinus Pak Chong-won dan putri dari Ko Kwang-song yang menjadi martir pada tahun 1801. Dia lahir di Seoul pada tahun 1794. Dia seorang wanita yang memiliki integritas dan juga cerdas.

Pada usia 18 tahun, dia menikah dengan Agustinus Pak dan memiliki tiga orang anak. Seluruh keluarga sungguh Katolik. Anak-anaknya sangat terdidik dalam ajaran iman Katolik. Barbara membantu suaminya dalam karya amal kasih, menguatkan umat Katolik yang suam-suam kuku supaya kembali kepada Gereja, mengajar katekumen yang buta huruf, dan merawat orang sakit. Ketika para misionaris datang ke negara itu, dia merasa senang untuk menerima sakramen. Dia juga berusaha untuk bertumbuh dalam kebajikan dan doa dan juga keinginannya untuk menjadi seorang martir.

Ketika suaminya yaitu Agustinus Pak ditangkap, dia juga ingin menyerahkan diri untuk berbagi penderitaan dengan suaminya, namun para penculik segera menangkapnya pada tanggal 27 Oktober 1839, sebelum dia menyerahkan diri dengan sukarela. Dia bersyukur kepada Allah atas rahmat khusus yaitu penangkapannya. Pasangan suami istri itu bertemu dan saling menguatkan satu sama lain di penjara. Kepala polisi memanggil pasutri itu untuk diinterogasi. Mereka diperintahkan untuk menyangkal iman mereka. Mereka menolak permintaan itu dan kemudian disiksa. Barbara disiksa sebanyak enam kali sehingga dia tidak dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Namun, dia tidak pernah kehilangan keberaniannya.

Santa Barbara Ko Sun-i (Sumber: cbck.or.kr)

Sekitar 20 hari kemudian, Barbara dipukuli lagi bersama dengan suaminya. Dia dipukuli dengan sangat kejam sampai dagingnya terkoyak. Namun, dia masih ingin mati bagi Allah. Dia berkata kepada sesama tahanan: “Saya pernah merasa takut akan siksaan, namun sekarang Roh Kudus telah memberkati seorang pendosa seperti saya, dan saya tidak lagi merasa takut akan siksaan. Saya sangat bahagia. Saya tidak tahu bahwa begitu mudahnya untuk mati.”

Barbara dipenggal di luar Pintu Gerbang Kecil Barat pada tanggal 29 Desember 1839 pada usia 42 tahun, bersama dengan enam orang Katolik lainnya.

 

Sumber: cbck.or.kr

Posted on 23 March 2017, in Orang Kudus and tagged , , . Bookmark the permalink. 1 Comment.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.