5 Kutipan Orang Kudus tentang Ekaristi dalam Semangat Natal Sejati

Oleh Philip Kosloski

Misa Natal di Basilika St. Hyasintus di Chicago oleh Frank Malawski (Sumber: wikimedia.org / Replikasi: aleteia.org)

Banyak orang kudus selama berabad-abad mengakui hubungan Ekaristi dengan kelahiran Yesus.

Natal pada dasarnya berfokus pada kelahiran Yesus dan misteri Inkarnasi, namun juga banyak hubungan indah dengan salah satu sakramen yang Yesus dirikan kemudian pada Perjamuan Malam Terakhir. Sakramen Ekaristi sering dihubungkan langsung dengan kelahiran Yesus, dan Misa sendiri dibandingkan dengan hari Natal.

Banyak orang kudus melihat hubungan ini dengan jelas dan diungkapkan dalam tulisan-tulisan mereka. Berikut ini adalah lima kutipan dari berbagai pria maupun wanita suci yang mengajarkan kita suatu pendekatan (atau cara pandang) mengenai Ekaristi dengan semangat Natal yang sejati.

  1. Ketika kita menyembah Engkau dalam rupa roti … kami selalu melihat-Mu sebagai seorang dewasa. Namun setiap tahun ketika Natal, Engkau mengungkapkan diri-Mu sendiri kepada kami sebagai seorang bayi yang lahir di palungan. Kita berada dalam kekaguman yang hening … Dalam penyembahan yang hening, kita berada di hadapan misteri, seperti Maria ketika pada gembala datang dan menceritakan kepadanya tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar: “Dia menyimpan segala perkara dan merenungkannya dalam hatinya.” ~ Hamba Tuhan Chiara Lubich
  2. Barangsiapa benar-benar mengambil (Ekaristi) sebagai roti sehari-harinya, dia akan mengalami SETIAP HARINYA misteri Natal, Sang Sabda yang menjadi manusia. ~ St. Teresa Benedikta dari Salib
  3. Ekaristi Kudus adalah kelanjutan inkarnasi Kristus di bumi. Misteri Ekaristi memberikan kita sukacita merayakan Natal setiap hari. Ketika kita datang kepada Sakramen Mahakudus, kita datang ke Betlehem, sebuah nama yang berarti “rumah roti.” Yesus memilih untuk lahir di Betlehem karena Dia akan tinggal bersama kita selamanya sebagai “Roti Hidup” yang turun dari Surga. Ketika para gembala dan orang Majus datang menyembah Dia, mereka membawakan Dia begitu banyak sukacita dengan kunjungan mereka yang rendah hati ke Betlehem, sehingga kunjungan mereka telah dipuji dan diceritakan kembali sepanjang selama abad. Allah tidak pernah berhenti menghormati mereka karena penghormatan mereka kepada Putera-Nya di Betlehem. Demikian juga, kunjungan Anda yang rendah hati kepada Yesus hari ini dalam Sakramen Mahakudus membawakan Dia begitu banyak sukacita sehingga akan diceritakan kembali untuk selama-lamanya dan membawa dunia lebih dekat lagi kepada janji-Nya yaitu damai di bumi. ~ St. Teresa dari Kalkutta
  4. Apa sebenarnya Ekaristi itu? Yesus yang sama Yang telah lahir di bumi bukan hanya menjadi manusia tetapi tetap menjadi manusia. Dia bukan hanya telah datang ke dunia, Dia sendiri berada di dunia, dia datang untuk tinggal (di dunia). Ekaristi adalah Natal yang berkepanjangan, karena iman memberitahu kita bahwa begitu Allah menjadi manusia, Dia memilih untuk tetap menjadi manusia. Sejak dari segala zaman dunia dciptakan, Allah hanya menjadi Allah. Namun dengan sekali memilih menjadi daging manusia, untuk sekarang dan selama-lamanya, Allah akan selalu tetap menjadi manusia. Dan Allah-Manusia ini ada di sini; Betlehem ada dimanapun Gereja Katolik atau kapel tempat Kristus hadir. Itulah dua kenyataan yang kita rayakan dalam hari Natal. ~ Hamba Tuhan John Hardon
  5. Betlehem! Kota tempat Yesus lahir dalam penggenapan Kitab Suci, dalam bahasa Ibrani berarti “rumah roti.” Di sanalah Mesias dilahirkan, Dialah yang akan berkata mengenai dirinta sendiri: “Akulah roti hidup” (Yoh 6:35, 48). Di Betlehem telah lahir Dia yang dengan tanda pemecahan roti, akan meninggalkan peringatan akan Paskah-Nya. Pada Malam Kudus ini, penyembahan Kanak-kanak Yesus menjadi penyembahan Ekaristi. Kami menyembah Engkau, Tuhan, yang benar-benar hadir dalam Sakramen di Altar, sang Roti Hidup yang memberi hidup kepada umat manusia. Kami mengakui Engkau sebagai Allah kami yang satu, seorang Anak Kecil yang terbaring tak berdaya di palungan! ~ St. Yohanes Paulus II

Sumber: 5 Saintly quotes on how to approach the Eucharist with a true ‘Christmas’ spirit (aleteia.org)

Advertisement

Posted on 22 December 2017, in Ekaristi and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: