Perkiraan Usia St. Yusuf ketika Tuhan Yesus Lahir
oleh Philip Kosloski

St. Yusuf oleh Roland Klose (Sumber: flickr.com)
Apakah dia seorang duda tua atau pemuda gagah?
Kita tidak banyak mendengar tentang St. Yusuf dalam Alkitab. Dia hanya digambarkan sebagai “suami Maria”, “tukang kayu”, dan seorang “yang tulus hatinya” dalam kisah Injil. Baik usia maupun kematiannya tidak pernah disebutkan dalam kitab suci.
Namun demikian, berbagai tradisi dapat membantu memberikan pencerahan akan pertanyaan itu dan juga menawarkan berbagai kemungkinan skenario untuk dipertimbangkan.
Salah satu tradisi yang sangat umum di Gereja Ortodoks bahwa Yosef adalah seorang pria tua ketika menikahi Perawan Maria. Sebelum membawa Maria ke rumahnya, istri Yusuf sebelumnya sudah meninggal (yang dari istri sebelumnya itu, dia memiliki beberapa orang anak). Hal ini yang menyebabkan beberapa orang untuk mengklaim bahwa anak-anak itu adalah “saudara-saudara” Yesus yang disebutkan dalam Injil.
Dalam sebuah tulisan abad ke-6 yang disebut History of Joseph the Carpenter 1 (Kisah Yusuf Sang Tukang Kayu) inti dari tradisi ini dan juga menyatakan Yusuf adalah seorang pria tua, namun memiliki semangat muda.
Dalam suatu masa yang panjang, tahun-tahun berlalu, pria tua itu sampai pada usia yang sangat lanjut. Namun tidak baginya, dia tidak mengalami kesulitan karena kelemahan fisik, ataupun penglihatannya kabur, ataupun giginya yang hilang dari mulutnya. Perlu diingat juga, selama hidupnya, dia tidak pernah mengembara; tetapi seperti seorang anak laki-laki dalam usahanya dia menunjukkan semangat mudanya, dan anggota tubuhnya tidak melemah, dan bebas dari segala rasa sakit. Kemudian, hidupnya, seluruhnya berusia sampai seratus sebelas tahun, masa tuanya melampaui batas maksimal.2
Di sisi lain, banyak ilmuwan dan sejarawan Alkitab percaya bahwa Yusuf adalah seorang pemuda, bahkan mungkin seorang remaja. International Marian Research Institute 3 menyatakan bahwa, “Kami percaya bahwa Maria dan Yusuf keduanya berada dalam masa remaja ketika Yesus lahir, sekitar usia enam belas dan delapan belas tahun. Ini adalah norma bagi orang Yahudi untuk pengantin baru pada waktu itu.”
Yang Terhormat Fulton Sheen memberikan pandangan serupa dalam The World’s First Love 4, “Yusuf mungkin seorang pemuda, kuat, jantan, atletis, tampan, suci dan disiplin, tipe pria yang seseorang pikirkan … bekerja di kursi tukang kayu … Dia tidak berada di usia senja hidupnya, namun saat pagi penuh gejolak energi, kekuatan, dan hasrat yang terkendali.”
Teori ini memperhitungkan perjalanan-perjalanan jauh yang Keluarga Kudus tempuh di sekitar kelahiran Yesus. Yang pertama dari Nazaret ke Betlehem dan yang kedua ketika mereka melarikan diri ke Mesir. Sulit untuk membayangkan seorang Yusuf yang tua menjaga Maria dan Yesus ketika mereka pergi ke negeri asing.
Apapun kebenarannya, Yusuf adalah seorang yang “tulus hati” yang melakukan segala yang dia mampu untuk melindungi dan menghidupi Maria dan Yesus. Dia menatap mereka dengan hati yang lembut dan mencintai mereka berdua dengan cinta yang mendalam dan abadi.
Catatan kaki:
- History of Joseph the Carpenter
- History of Joseph the Carpenter Ayat 10
- International Marian Research Institute
- The World’s First Love
Sumber dan Judul Asli: How old was St. Joseph when Jesus was born?
Posted on 6 January 2018, in Kenali Imanmu and tagged Fulton J. Sheen, Keluarga Kudus Nazaret, St. Yusuf. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0