[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Jarak Perjalanan dalam Injil
Oleh Russell E. Saltzman

Anno Domini (Flight into Egypt) karya Edwin Long (1829–1891) (Sumber: wikipedia.org & aleteia.org)
Semua narasi dari Injil menggambarkan perjalanan zaman kuno sebagai hal mudah, namun dipastikan tak seorangpun berpindah tempat secara ajaib
Jarak dari Nazaret ke kota di pegunungan Yehuda: 90 mil (± 145 km)
“Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.” (Lukas 1:39-40)
St. Lukas membuat kisah perjalanan itu terdengar seolah-olah Maria bergegas keluar dari pintu depan, membuka gerbang, belok ke kanan, berjalan di samping taman yang jauhnya satu atau dua rumah dan tiba di pintu rumah Elisabet sepupunya, tidak lebih digambarkan sekadar jalan-jalan. Semua Injil menggambarkan bahwa perjalanan kuno itu sebagai suatu hal yang mudah. Seseorang mulai di satu titik dan sampai di tempat tujuan, semudah teleportasi “pintu ke mana saja” kepunyaan Doraemon.
Namun kenyataannya itulah perjalanan sejauh 145 km ke desa Ein Karem, tempat kelahiran Yohanes Pembaptis menurut tradisi, dan letaknya hanya 5 mil dari Yerusalem dari arah barat daya.
Maria melakukan perjalanan sendirian, Lukas menyiratkan (meskipun kemungkinan dalam karavan), dan Maria baru saja hamil (bayangkan Bunda Maria mengalami morning sickness atau mual muntah pada awal masa kehamilan). Apa yang disebut St. Lukas sebagai “desa pegunungan” atau referensi lainnya menyebutnya “Pegunungan Yehuda.” Jelas sekali itu bukan jalan-jalan di taman. Maria tinggal di sana selama tiga bulan bersama dengan sepupunya dan kemudian seseorang bisa menebak, Maria pulang dan mengobrol kembali dengan Yusuf.
Jarak dari Nazaret ke Betlehem: 80 mil (± 129 km)
“Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem …” (Lukas 2:4)
Dalam bahasa Inggris kata pergi dalam ayat itu adalah “going up” atau naik yang menjadi bukti penting keadaan lingkungan di wilayah Betlehem, yang artinya wilayah pegunungan Yehuda itu luas. Pegunungan Yehuda mencakup Betlehem dan Yerusalem.
Galilea berada di utara Yerusalem, Betlehem di selatan. Rute terpendek adalah kurang lebih 70 mil (± 113 km) jika ditarik garis lurus, yang melewati daerah Samaria. Mengingat adanya antipasti antara orang Yahudi dan orang Samaria, Yusuf dan Maria kemungkinan besar menghindari daerah itu dan mengambil rute yang lebih jauh.
Dengan asumsi kecepatan 2,5 mil/jam (± 4 km/jam), maka ditempuh 20 mil (± 32 km) dalam sehari jika dalam sehari melakukan 8 jam perjalanan. Beberapa spekulasi menyebut tujuh atau sepuluh hari. Meskipun saya kira empat hari itu sudah sampai. Usia Maria di akhir masa remaja, dia wanita kuat, wanita petani yang sehat; bahkan dalam kondisi hamil dan hampir melahirkan, Maria sanggup menjalaninya.
Hal itu belum lagi jika mereka tidak terganggu dengan keledai. Dengan membawa seekor keledai, tidak diragukan lagi, perjalanan itu memakan waktu tujuh sampai sepuluh hari. Ya, meskipun semua gambar menggambarkan Maria duduk di atas keledai. Saya kira tidak demikian.
Saya pernah mencoba mendaki dengan menggunakan pack burro (keledai beban), dan perjalanan menjadi lebih lambat. Seekor keledai akan mengatur sendiri kecepatannya dan biasanya tidak dalam kecepatan yang Anda inginkan. Anda mungkin menarik-narik di depan keledai itu, tapi keledainya susah diatur. Bisa saja Anda berjalan di depan dan pura-pura keledainya menuruti Anda.
Dan saya sendiri sudah pernah menaiki keledai. Ketika keledai itu sudah merasa bosan dengan ujaran Anda, ia akan berhenti begitu saja, dan keledai itu mau berjalan lagi semaunya sendiri. Maka keledai akan membuat perjalanan semakin lama.
Bahkan jika memang mereka punya keledai, saya yakin Maria itu berjalan. Keledai tidak cocok untuk ditunggangi (sekali lagi, mungkin ada yang bisa menikmati menaiki keledai dalam jarak dekat, namun saya tidak merasa demikian). Delapan puluh mil mengendarai seekor keledai, sedemikian menarik, namun hal itu tetap saja perjalanan yang jauh. Orang yang berakal sehat seperti mereka tentu saja akan berjalan.
Jarak dari Betania ke Yerusalem: 2 mil (± 4 km)
“Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.” (Markus 11:11)
Betania terletak di timur Yerusalem menjadi tempat Yesus mempersiapkan diri memasuki Yerusalem pada Minggu Palma pada suatu pekan yang kita sebut Pekan Suci. Di tempat itu pula menjadi retret malamnya dari Yerusalem. Betania merupakan rumah bagi Maria, Marta, dan Lazarus. Di sana pula tempat tinggal Simon si kusta, dan dalam pekan terakhir-Nya, Yesus menerima pengurapan dari seorang wanita (Markus 14:3). “Wanita itu meminyaki-Nya,” dan Yesus berkata, “sebagai persiapan untuk penguburan-Ku (Markus 14:8).”
Dua mila jauhnya antara rasa aman dan bahaya. Pada siang itu, keadaan Yesus relatif aman yakni hanya mengajar di Bait Allah. Pimpinan Bait Allah enggan menangkap-Nya karena “takut kepada orang banyak” (Lukas 22:2), mereka tidak akan menyerang pada siang hari. Maka Yesus menyelinap keluar kota setiap malam untuk kembali ke tempat tinggal sanak saudaranya di Betania, dan kembali ke Yerusalem keesokan paginya (bdk. Lukas 19:29; 21:37-38).
Yesus mengajar dan menjawab pertanyaan orang-orang Saduki, Farisi, dan ahli Taurat sampai akhirnya Yesus merasa cukup mengajar dan tidak perlu menjawab pertanyaan mereka. Tanggapan Yesus hanya memperkuat tekad para pemegang kekuasaan di Bait Allah untuk membunuh-Nya.
Malam hari pada perayaan Paskah orang Yahudi, Ia tinggal di Yerusalem bersama para murid-Nya. Pada malam Ia tinggal di Yerusalem, dua mil dari Betania, Ia ditangkap ketika berdoa di Taman Getsemani.
Sumber: “Biblical travel: How far to where, and what about the donkey?” dengan penyesuaian.
Posted on 17 December 2020, in Kenali Imanmu, Kitab Suci and tagged Maria, Minggu Palma, Natal, Paskah, St. Yusuf, Yesus Kristus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0