[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Peran Katekismus Gereja Katolik

Katekismus Gereja Katolik (Sumber: aboutcatholics.com)
Katekismus Gereja Katolik merupakan sebuah alat pengajaran. Isinya adalah penjelasan singkat tentang apa yang dipercaya oleh umat Katolik. Katekismus terdiri dari kutipan-kutipan dari berbagai ensiklik kepausan, dokumen-dokumen konsili, dan Kitab Suci. Semuanya mengacu kepada semuanya itu sebagai poin-poin referensi ajaran Katolik. Meskipun penting, Katekismus tidak dianggap sebagai naskah suci seperti Alkitab. Kenyataannya, Katekismus yang kita miliki sekarang tergolong cukup baru, meskipun menggambarkan iman kuno. Katekismus membantu untuk mengkonsolidasikan semua ajaran Gereja menjadi sebuah referensi yang praktis.
Sejarah Singkat Katekismus
Kata ketekismus berakar dari kata Yunani yaitu katechizo yang artinya mengajar dari mulut ke mulut. Sebelum penemuan mesin cetak, metode komunikasi utama adalah dengan cara lisan. Tidak mungkin bagi orang pada umumnya punya salinan Alkitab atau dokumen-dokumen Gereja. Seorang katekis pada zaman Gereja mula-mula akan berbicara mengenai ajaran Gereja dan mengajarkan para pendengar untuk mengulanginya sampai ajaran itu dipelajari dengan hati.
Katekismus Katolik pertama dituliskan setelah Konsili Trente. Dan dipublikasikan pada tahun 1566 yang disebut dengan Katekismus Romawi. Tidak ada katekismus baru tidak dibuat sampai dengan tahun 1994 yang disebut dengan Katekismus Gereja Katolik. Meskipun para uskup lain di berbagai membuat katekismus, contohnya Katekismus Baltimore pada tahun 1885. Namun demikian tidak ada katekismus yang dibuat secara universal antara tahun 1566 sampai 1994.
Maksud dengan adanya Katekismus
Katekismus Gereja Katolik terutama dimaksudkan untuk menjelaskan ajaran-ajaran iman Katolik. Katekismus ini menjadi referensi yang sangat baik bagi umat Katolik. Selain itu, menjadi referensi yang bagus bagi umat non-Katolik yang tertarik dalam mempelajari apa yang sebenarnya Gereja ajarkan. Banyak kesalahpahaman mengenai ajaran Gereja tentang berbagai hal yang kontroversial bisa diselesaikan dengan melihat apa yang dikatakan Katekismus mengenai apa yang diimani oleh Gereja Katolik.
Katekismus juga bisa membantu kehidupan rohani kita karena merupakan presentasi yang jelas, sistematis, dan komprehensif mengenai inti iman Kristen. Dengan merenungkan ajaran Gereja, kita bisa tumbuh lebih dekat dengan Allah yang diwartakan Gereja.
Apakah hanya ada satu Katekismus?
Katekismus Gereja Katolik bukan hanya dipelajari secara perorangan, tapi juga berfungsi sebagai sumber untuk bahan ajaran lainnya. Banyak program katekumen mengandalkan Katekismus sebagai dasar pengajaran bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam mengenai Gereja Katolik. Bahan pelajaran juga bisa dibuat berdasarkan Katekismus, termasuk juga buku teks pelajaran agama atau komentar tentang Alkitab dalam terang Katekismus.
Katekismus juga bisa disesuaikan dengan audiens tertentu. Saat ini hanya ada satu Katekismus resmi Gereja Katolik, namun sudah diadaptasi dengan berbagai cara. Beberapa adaptasi dibuat untuk menyederhanakan Katekismus agar lebih mudah dipahami audiens yang berbeda-beda dalam membaca dan memahaminya. Sebutlah, YOUCAT sebagai upaya menyajikan Katekismus kepada audiens remaja dan kadang-kadang menggunakan bahasa teknis Katekismus dalam istilah yang mudah dipahami oleh orang dewasa muda. Kompendium Katekismus Gereja Katolik merupakan versi Katekismus bagi orang dewasa yang lebih ringkas dan tidak terlalu tebal.
Apakah umat Katolik percaya bahwa Katekismus itu layaknya Alkitab?
Beberapa orang dengan keliru mengangkat Katekismus ke status naskah sakral, seolah-olah sederajat dengan Alkitab. Maka ketika dianggap demikian, seolah-olah Gereja Katolik memiliki berbagai kitab suci dan kitab yang diilhami, bukankah Alkitab satu-satunya kitab suci yang diilhami. Kenyataannya, umat Katolik tidak mempercayainya sebagai tulisan suci. Katekismus bukanlah kitab suci sebagaimana halnya Alkitab. Jika demikian, Gereja tidak perlu membuat Katekismus baru.
Gereja bisa memilih Katekismus resmi yang baru, namun tidak bisa memilih Alkitab yang baru. Katekismus yang kita miliki sekarang tidak sama dengan yang ada waktu Konsili Trente. Di sisi lain, meskipun Alkitab yang kita miliki sekarang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, Alkitab pada masa Konsili Trente tidak dituliskan ulang. Alkitab yang sama yang dimiliki Gereja pada Konsili Trente tidak bisa ditulis ulang seperti menulis ulang Katekismus. Katekismus yang kita miliki sekarang menjaga doktrin Katekismus Romawi, namun bukan hanya terjemahan dari Katekismus Romawi. Melainkan sebagai Katekismus yang baru.
Hal ini berguna dalam membedah Alkitab dan memahami kebenaran Alkitab. Melalui Katekismus kita bisa belajar lebih banyak tentang Yesus dan kehendak Allah dalam hidup kita. Ketika kita membaca Katekismus, kita juga bisa melihat bagaimana Roh Kudus sudah membimbing Gereja. Karena Katekismus menunjukkan bagaimana iman Katolik dibangun berdasarkan Alkitab dan ajaran Gereja selama berabad-abad.
Mengapa Katekismus diperbarui?
Mungkin juga Anda bertanya, ‘Mengapa Gereja memperbarui Katekismus? Bukankah Gereja menyatakan bahwa ajarannya tidak berubah?’ Benar! Namun, pemahaman kita mengenai wahyu Yesus Kristus dapat berkembang. St. Paulus bisa saja mengatakan bahwa Yesus “sehakikat dengan Bapa” jika ia menulis sebuah Katekismus. Namun, melalui Konsili Nicea tahun 325, Gereja melakukan diskresi (pembedaan roh) dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus sehakikat dengan Bapa sebagai cara paling baik dalam mengungkapkan kebenaran yang diketahui St. Paulus bahwa Yesus Kristus adalah Allah. “Sehakikat” menunjukkan istilah yang tepat ketika kita bermaksud mengatakan Yesus Kristus adalah Putra Allah. Demikian pula, Gereja sudah mengembangkan cara-cara baru untuk memahami ajaran-ajaran lama sejak Konsili Trente.
Lebih jauh lagi, Katekismus yang sekarang membahas masalah-masalah yang belum terjadi atau tidak menjadi perhatian khusus pada zaman Perjanjian Baru dituliskan atau pada waktu Konsili Trente. Masalah-masalah yang merebak pada zaman sekarang seperti aborsi dan perang nuklir, dan berbagai hal spesifik di zaman modern. Gereja mempunyai hal-hal yang dikatakan mengenai masalah-masalah itu, dan oleh karena itu Katekismus yang baru diperlukan untuk menunjukkan apa yang Gereja ajarkan mengenai hal-hal ini.
Bagaimana saya bisa membaca Katekismus?
Situs web Vatikan (www.vatican.va) menyediakan Katekismus Gereja Katolik untuk dibaca dengan gratis [dalam bahasa Inggris dan Latin dan bahasa lainnya, sementara ini belum ada bahasa Indonesia]. Anda juga bisa memperoleh versi cetaknya di Katolisitas jika Anda lebih suka buku fisik. Gereja menghendaki Alkitab bisa diakses setiap orang Katolik, demikian juga Gereja menghandaki Katekismus bisa diakses semua orang.
Posted on 23 March 2021, in Kenali Imanmu and tagged Katekismus Gereja Katolik, Magisterium, Tradisi. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0