[…] Catholic Answers Staff, Terang Iman: Allah Mengubah Nama Saulus Menjadi Paulus? […]
Mengapa Kita Tidak Berdoa Langsung saja kepada Yesus?
Oleh Karlo Broussard

Berdoa (Sumber: catholic.com)
Ada dua cara untuk menjawab tuduhan umum terhadap berdoa melalui perantaraan para kudus.
Ketika membicarakan salah satu cara berdoa umat Katolik yaitu memohon orang-orang kudus supaya mendoakan kita, ada satu pertanyaan yang timbul baik dari umat Katolik maupun Protestan: “Mengapa kita meminta bantuan para kudus jika kita bisa langsung berdoa kepada Yesus?” Bagi umat Protestan sering kali pertanyaan ini diajukan sebagai keberatan. Sedangkan bagi umat Katolik, pertanyaan ini dipandang sebagai keingintahuan.
Ada dua cara untuk menjawab pertanyaan ini. Yang pertama adalah menjawab asumsi-asumsi yang bermasalah, yang kami tujukan terutama kepada sahabat-sahabat Protestan yang mengajukan pertanyaan ini sebagai keberatan. Cara kedua, yang dapat ditujukan kepada umat Protestan dan Katolik, yaitu dengan memberikan alasan-alasan positif dari cara doa ini.
Mari kita lihat asumsinya terlebih dahulu.
Pertimbangkan bahwa banyak orang yang menanyakan pertanyaan ini beranggapan bahwa praktik Katolik yang memohon orang-orang kudus untuk mendoakan kita menyiratkan bahwa kita tidak dapat langsung menghadap Yesus. Namun, kebenarannya tidak demikian. Gereja Katolik menegaskan dengan sepenuh hati bahwa kita dapat berdoa langsung kepada Yesus. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan dalam paragraf 2665,
Doa Gereja yang hidup dari Sabda Allah dan perayaan liturgi, mengajarkan kita berdoa kepada Yesus, Tuhan kita. Meskipun doa itu terutama tertuju kepada Bapa, namun tercakup pula di dalam tradisi liturgi bentuk-bentuk doa yang menyapa Kristus.
Perhatikan bahwa Gereja tidak mengatakan bahwa kita harus memohon kepada orang-orang kudus supaya mendoakan kita sebelum kita dapat berdoa langsung kepada Yesus. Gereja menegaskan bahwa orang-orang Kristen bisa berdoa langsung kepada Yesus.
Asumsi umum yang kedua adalah bahwa kita tidak perlu memohon bantuan orang-orang kudus karena perantaraan Yesus sudah cukup. Sekarang, memang benar bahwa perantaraan Yesus sudah cukup, seperti yang ditegaskan oleh Gereja Katolik dalam Katekismus paragraf 662. Mengutip Ibrani 7:25, Gereja mengajarkan bahwa Kristus yang berada di tempat kudus surgawi “melaksanakan imamat-Nya secara terus-menerus. ‘Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi perantara mereka.’”
Tetapi masalah ini seharusnya tidak menjadi alasan mengapa teman-teman Protestan menolak untuk memohon doa dari para kudus. Jika Yesus sudah cukup sebagai pengantara kita menyebabkan kita tidak boleh memohon para kudus di surga untuk mendoakan kita, maka tidak ada alasan untuk meminta “orang-orang kudus” di bumi (orang-orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali) untuk mendoakan kita. Pertanyaan yang sama dapat ditanyakan: “Mengapa kita harus meminta bantuan orang-orang Kristen di bumi jika kita bisa langsung memohon kepada Yesus?”
Tidak ada orang Kristen yang mengatakan bahwa kita tidak boleh saling mendoakan. Oleh karena itu, kecukupan perantaraan Yesus yang istimewa tidak menjadi halangan untuk memohon perantaraan para kudus.
Sekarang mari kita lihat beberapa alasan positif mengapa kita harus memohon bantuan doa dari para kudus.
Pertama, hal ini adalah kehendak Allah yang berarti memiliki konsekuensi yang positif. Allah telah menetapkan bahwa Dia akan menjawab beberapa permohonan ketika ada banyak orang yang berdoa, yang mungkin tidak akan dijawab-Nya jika ada lebih sedikit orang yang berdoa.
Kedua, para kudus yang mendoakan kita adalah kehendak Allah, maka meminta perantaraan mereka memberikan kemuliaan bagi Allah. Para kudus yang mendoakan kita memberikan kemuliaan kepada Allah bukan hanya karena itu adalah kehendak-Nya. Permohonan kita akan perantaraan orang-orang kudus memberikan kemuliaan kepada Allah karena menunjukkan kebaikan dan kebijaksanaan-Nya yang bersedia menggunakan para kudus untuk membantu kita.
Alasan positif ketiga untuk praktik doa permohonan dari para kudus adalah bahwa Santo Paulus memerintahkan kita untuk tidak menolak bantuan dari anggota-anggota lain dari tubuh mistik Kristus. Beberapa kali kita sudah membahas 1 Korintus 12:20-21, dan kita perlu mengulanginya lagi di sini: “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi, mata tidak dapat berkata kepada tangan: ‘Aku tidak membutuhkan engkau.’ Demikian pula kepala tidak dapat berkata kepada kaki: ‘Aku tidak membutuhkan engkau’ (TB2).”
Kini, orang-orang kudus di surga tentu saja masih menjadi anggota tubuh Kristus. Paulus mengajarkan kepada kita dalam Roma 8:35-39 bahwa kematian tidak memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.
Karena Kristus telah berkehendak supaya kita tidak menolak pertolongan dari anggota tubuh Kristus yang lain, dan orang-orang kudus di surga adalah anggota tubuh Kristus, maka kita tidak boleh menolak pertolongan mereka yang ditawarkan melalui doa perantaraan mereka. Kita harus memanfaatkannya, karena kita membutuhkan semua pertolongan yang dapat kita peroleh.
Mengingat bahwa para kudus adalah sesama umat Kristiani, memohon doa perantaraan mereka pada prinsipnya sama sekali tidak berbeda dengan Paulus dalam Roma 15:30 yang meminta umat Kristiani di Roma untuk mendoakannya: “Bergumul bersama aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana (TB2).” Mengapa keberadaan umat Kristiani (di bumi atau di surga) menjadi halangan untuk memanjatkan doa, terutama ketika doa-doa tersebut diberdayakan oleh perantaraan istimewa Yesus, entah di mana pun doa-doa itu dipanjatkan?
Alasan keempat dan yang terakhir yang akan kita bahas di sini,adalah karena doa para kudus menghasilkan banyak buah, seperti yang dijelaskan oleh St. Yakobus dalam Yakobus 5:16 ketika ia menulis tentang doa orang benar. Kita tahu bahwa para kudus di surga adalah orang-orang yang sudah dibenarkan dengan sempurna. Penulis kitab Ibrani, dalam 12:22-23, menulis, “Kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi, dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah disempurnakan (TB2).” Oleh karena itu, doa para kudus di surga sangat berdaya guna karena doa mereka memiliki kuasa yang besar.
Berdoa langsung kepada Yesus untuk memohon pertolongan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan Kristiani. Tetapi meminta pertolongan kepada anggota-anggota lain dari tubuh mistiknya, termasuk anggota-anggota yang telah disempurnakan di surga, tidak boleh diabaikan. Inilah cara berdoa yang Kristiani.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana mempertanggungjawabkan permohonan doa kita kepada orang-orang kudus, silakan membaca buku terbaru Karlo, The Saints Pray for You: How the Christians in Heaven Help Us Here on Earth [Buku Fisik OpenTrolley EN] [Buku Fisik Catholic Answers EN] [E-book Catholic Answers EN] .
Posted on 1 November 2024, in Apologetika and tagged Doa, Orang Kudus. Bookmark the permalink. Leave a comment.


Leave a comment
Comments 0