[…] Catholic Answers Staff, Terang Iman: Allah Mengubah Nama Saulus Menjadi Paulus? […]
Gangguan Setan: Posesi dan Veksasi
oleh Romo Gabriele Amorth

Eksorsisme (Sumber: koc5207.org)
Tak diragukan lagi, kerasukan setan [posesi] adalah pengaruh setan yang tak tertandingi terhadap seseorang yang merupakan bentuk yang paling mencolok dan serius dari aktivitas setan di luar kebiasaan. Ketika setan dapat merasuki seseorang, ia dapat membuatnya mengatakan dan melakukan apa yang ia inginkan.
Perlu dijelaskan bahwa setan tidak dapat merasuki jiwa seseorang (kecuali orang tersebut menyatakan dengan tegas menyetujuinya), tetapi hanya tubuhnya. Namun demikian, saya harus mengatakan bahwa kasus-kasus kerasukan yang nyata dan valid jarang terjadi: kasus-kasus veksasi [serangan setan berdampak pada fisik], obsesi [serangan setan berdampak pada mental], dan infestasi [kehadiran setan dalam tempat, benda, binatang] lebih sering terjadi.
Manifestasi
Ketika posesi [kerasukan] dimanifestasikan, orang yang mengalami obsesi berada dalam kondisi trance dan kehilangan kesadaran, memberikan ruang bagi roh jahat untuk berbicara; untuk mengacaukan orang tersebut; untuk mengutuk, singkatnya, untuk mengambil alih orang itu. Tentang hal ini Romo Candido menceritakan kepada saya tentang kasus seorang gadis muda yang perawakannya sangat kurus dan tampaknya lemah, selama eksorsisme dia harus diikat dengan tali kulit dan dipegang dengan susah payah oleh empat orang yang sangat bertenaga. Nah, dia berhasil mematahkan tali pengikat dan menyebabkan banyak masalah sampai ritual berakhir.
Kejadian serupa juga pernah terjadi pada saya: satu dekade yang lalu, seorang gadis muda yang sangat kurus yang usianya mungkin tidak lebih dari tiga belas tahu, dia ditemani oleh ibunya dan teman-teman ibunya, merasakan kekuatan yang luar biasa dari setan saat proses eksorsisme. Dibutuhkan ketujuh “malaikat pelindung” saya, yaitu orang-orang yang menemani saya dengan doa untuk menahannya.
Selama kondisi krisis ini, manifestasi fenomena abnormal terjadi secara berkala, tetapi tidak terus menerus. Subjek akan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Namun di saat-saat lain, mereka akan tampak normal. Posesi jarang bersifat permanen.
Lebih sering situasi krisis dipicu oleh motif eksternal – misalnya, selama situasi tekanan spiritual, seperti eksorsisme itu sendiri, Misa, pemberkatan, doa, atau bahkan pengenalan sederhana dari sebuah benda suci. Di kejadian lain, roh jahat itu muncul tanpa sebab yang jelas. Setan bertindak kapan, bagaimana, dan di mana dia mau – pada siang hari, malam hari, atau bahkan dalam situasi publik, sehingga semua orang dapat melihatnya. Dalam kasus-kasus ini, kehendaknya bekerja melalui kekuatan spiritual dari sifat kodratinya sebagai malaikat. Dalam kasus-kasus ini, tidak ada yang dapat disalahkan kepada korban yang mengalami posesi.
Saya memperhatikan bahwa setiap kasus posesi itu unik; hal ini juga berlaku untuk bentuk-bentuk lain dari pengaruh setan yang di luar hal yang biasa. Ada pembebasan yang terjadi dalam beberapa sesi dan ada juga yang membutuhkan bertahun-tahun eksorsisme. Beberapa memiliki manifestasi yang jelas dan kasar, dan yang lainnya tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun, seperti kasus roh bisu. Yang terakhir ini adalah salah satu kasus yang paling sulit untuk ditangani.
Siapa yang mengalami kerasukan? Tidak ada seorang pun yang dapat menganggap diri mereka dikecualikan: mereka bisa tua atau muda, orang beriman atau ateis, orang Kristen atau mereka yang menganut agama lain. Selama bertahun-tahun ada beberapa orang Muslim yang mengalami kasus kerasukan yang serius. Bahkan para religius hidup bakti pun tidak dikesampingkan: Saya ingat kasus Suster Angela, yang mengalami obsesi dengan kutukan yang bergema dalam pikirannya. Dalam banyak kasus, mereka yang jauh dari iman lebih rentan terhadap risiko ini, tetapi ini hanya indikasi dari pepatah yang mengatakan bahwa setan lebih tenang jika tidak harus berurusan dengan doa, puasa, Ekaristi, dan praktik-praktik sakramental lainnya.
Iblis merasa puas ketika tidak ada yang percaya akan keberadaannya atau ketika orang-orang menganggapnya hanya sebagai peninggalan abad pertengahan: maka setan sangat bisa bertindak dengan tenang!
Godaan ditaklukkan dengan kewaspadaan, menghindari dosa, dan berdoa, karena tanpa pertolongan Allah kita tidak akan mampu menaklukkan godaan dosa. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari godaan; beberapa orang kudus mengalami godaan yang luar biasa bahkan saat menjelang ajal mereka. Dari kesaksian mereka, kita memahami bahwa selama kita masih bernafas, kita tidak akan pernah bebas dari godaan.
Kerasukan Majemuk (Multiple Possessions)
Sangatlah berguna untuk mengetahui bahwa ada juga kerasukan majemuk, ada lebih dari satu roh yang dapat terlihat bekerja dalam diri seseorang secara bersamaan. Contohnya, kasus Joanne, dia seorang wanita berusia tiga puluh tahun, menikah dan memiliki beberapa anak. Dia sering pingsan dan mengalami sakit kepala yang parah tanpa penyebab medis yang jelas. Dalam berbagai pertemuan, terungkap bahwa dia dirasuki oleh tiga setan yang masuk melalui tiga mantra, salah satunya dari seorang wanita yang menginginkan tunangan Joanne sebelum Joanne menikah dengannya. Dua yang pertama keluar dengan cepat dan yang ketiga dengan lebih sulit, tetapi pada akhirnya kami berhasil. Saya percaya karena alasan keluarga mereka yang beriman, membebaskan Joanne relatif sederhana.
Ada beberapa kasus, seperti dalam Injil Markus, ketika Yesus ditemukan bersama orang yang dirasuki oleh sepasukan (satu legiun) setan (lihat Markus 5:1-20). Istilah ini, yang merupakan ciri khas organisasi militer Romawi, menunjukkan sebuah kenyataan yang sering dihadapi oleh para eksorsis. Ketika kerasukan itu lebih dari satu, maka itu berkaitan dengan roh-roh yang terorganisir secara hirarkis, persis seperti tubuh militer: ada kepala, wakil kepala, dan prajurit biasa. Masing-masing diberikan otoritas yang berbeda.
Sedikit demi sedikit, saat eksorsisme berlangsung, roh-roh dengan otoritas paling rendah, roh-roh yang lebih lemah, meninggalkan medan perang. Kemenangan yaitu pembebasan total dicapai setelah kekalahan kepala legiun tertinggi, dia yang paling kuat dan angkuh, dia yang terakhir meninggalkan kapal, dia yang memiliki teror yang nyata dibandingkan dengan setan-setan lain.
Membedakan Kerasukan
Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang mengalami kerasukan? Ada banyak orang yang menemukan bahwa mereka mengalami kerasukan ketika mengunjungi tempat suci, mungkin tempat kudus Maria, atau ketika mereka berpartisipasi dalam retret, pawai, pertemuan doa, atau adorasi Ekaristi. Mereka mungkin pernah mengalami gangguan di masa lalu yang tidak terlalu mereka perhatikan, tetapi kemudian pada saat-saat itu gangguan itu muncul dengan cara yang lebih jelas dan nyata.
Inilah tanda bahwa setan tetap bersembunyi selama ia mampu (ia dapat menyembunyikan dirinya untuk waktu yang lama, menyamarkan kehadirannya), tetapi ketika berhadapan dengan kuasa Allah, ia harus memanifestasikan dirinya. Bertentangan dengan apa yang dipikirkan orang, kejadian seperti ini harus diterima sebagai anugerah, karena hanya dengan mengetahui penyakitnya seseorang dapat melakukan pertolongan.
Seperti kasus Joanne, kadang-kadang terjadi masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh dokter, dan kemudian tanda bahaya berbunyi. Hal ini terjadi pada Marcella, seorang gadis berusia sembilan belas tahun yang menderita penyakit perut dan tidak bisa tidur dan dia akan menjawab pertanyaan dengan ketus di rumah dan di tempat kerja. Begitu saya menyentuhnya, membuka kelopak matanya, matanya menjadi putih seluruhnya dan pupil matanya kembali ke belakang. Bahkan saya tidak sempat berpikir ketika sebuah seringai jahat berkata kepada saya: “ Akulah Iblis.” Kami berhasil membebaskannya dalam dua tahun, tetapi dia masih banyak dilibatkan dalam doa.
Apakah menular?
Saya ingin menekankan bahwa kerasukan maupun mantra jahat tidak menular. Dengan kata lain, tidak ada risiko terserang dengan melakukan kontak visual, pendengaran, atau taktis dengan orang yang kerasukan setan. Seorang yang mengalami gangguan setan juga dapat menikah dan memiliki anak tanpa bahaya menulari keluarganya. Terlebih lagi, saya mengatakan hal ini untuk memberi bantuan kepada keluarga dan teman-teman yang mungkin diminta untuk melibatkan diri dalam permasalahan ini dan untuk tetap dekat dengan orang-orang yang menderita ini dengan sikap yang penuh doa dan pengertian. Kadang-kadang, hidup dengan orang-orang seperti itu sangat sulit dan benar-benar menguji seseorang. Terlebih lagi bagi seorang presbiter.
Kita sudah mengungkapkan bahwa semakin kita takut kepada setan, semakin ia menyerang kita. Oleh karena itu, jika kita membiarkannya, ia akan menyadari kelemahan kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita dalam damai.
Oleh karena itu, benarlah bahwa orang-orang yang memiliki pengalaman dengan kerasukan dan kemudian mengatasinya akan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap situasi-situasi di mana kehadiran setan tampak begitu jelas.
Veksasi si jahat
Veksasi adalah jenis kedua dari serangan rohani setan yang di luar kebiasaan dan merupakan yang paling banyak terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan seseorang yang tidak bijaksana yaitu sering mengunjungi penyihir atau pemanggilan arwah, melakukan dosa-dosa serius yang berulang-ulang, atau tunduk pada mantra.
Di sini setan bertindak tanpa pengaruh yang dominan dan mempengaruhi tubuh dan pikiran korban saat itu, seperti yang terjadi pada kasus kerasukan. Veksasi adalah serangan yang nyata dan aktual, serangan fisik atau psikologis yang dilakukan iblis terhadap seseorang. Kadang-kadang mengakibatkan goresan, luka bakar, memar, atau, dalam kasus yang paling serius, patah tulang. Kadang-kadang korban menjadi sasaran lemparan batu atau benda-benda lain.
Kasus-kasus veksasi yang umum terjadi adalah penyakit tanpa penyebab yang jelas yang memengaruhi organ dalam atau anggota tubuh atau juga patologi yang memicu rasa sakit di bagian tubuh tanpa tanda-tanda yang terlihat. Veksasi dapat mencakup kesehatan, kasih sayang, atau pekerjaan.
Seringkali veksasi berkaitan dengan mantra jahat yang luar biasa, dalam arti bahwa orang yang mengalami kerasukan atau obsesi juga dapat menunjukkan gangguan fisik dan psikis. Terjadi saat saya membebaskan seorang yang kerasukan roh jahat, wanita itu secara bersamaan disembuhkan dari tumor yang mengerikan. Terbukti, dalam kasus ini, mantra yang dikirimkan oleh setan memiliki efek ganda, spiritual dan fisik. Di sisi lain, Injil juga membuktikan kasus-kasus penyembuhan fisik yang terkait dengan penyembuhan rohani dari mantra jahat. Sebagai contoh, Yesus menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan (lihat Matius 9:32-34) dan seorang yang kerasukan setan sekaligus buta dan bisu (Matius 12:22-24).
Kejengkelan juga dapat melibatkan dimensi oneiric (mimpi): ketika tidur, seseorang mungkin mengalami mimpi buruk yang mengerikan, di mana ia bermimpi mencaci maki dan mengutuk Allah atau ia menjadi sesat dan jahat. Dalam hal ini, kita berada di perbatasan dengan obsesi.
Kita dapat menggunakan beberapa contoh dari kehidupan orang-orang kudus: St. Pio dicambuk oleh setan. Curé dari Ars (Presbiter dari Ars yaitu St. Yohanes Maria Vianney) sering dilemparkan dari tempat tidurnya oleh Iblis. Saya akan mengatakan bahwa kasus-kasus ini berkaitan dengan veksasi, bukan posesi (kerasukan).
Seperti yang telah saya katakan, veksasi tidak selalu dimanifestasikan dalam bentuk fisik. Kadang-kadang mereka dapat menyerang afeksi: misalnya pasangan yang sudah menikah bisa bercerai atau yang bertunangan memutuskan untuk berpisah atau sebaliknya dua orang bertunangan meskipun mereka tidak cocok.
Veksasi lainnya dimanifestasikan dalam pekerjaan: orang yang mencari pekerjaan tak kunjung menemukan pekerjaan atau orang yang sudah menemukan pekerjaan kehilangan pekerjaan; atau seseorang mungkin mengalami masalah besar dengan kolega dan atasan di tempat kerja. Di lain waktu, veksasi dapat memutuskan persahabatan dan mengucilkan seseorang. Tak mungkin untuk merinci semua kasus veksasi ini.
Penyakit atau Veksasi?
Bagaimana cara membedakan antara penyakit fisik dan veksasi si jahat? Seperti biasa, kita harus sangat berhati-hati dalam mengevaluasi gejala-gejalanya.
Orang yang mudah terpengaruh dapat menjadi kesal tanpa dasar. Pada kenyataannya, sering kali suatu penyakit atau ketidaknyamanan psikologis adalah wajar dan dapat dengan mudah didiagnosis oleh spesialis medis atau psikiatri. Tetapi siapa pun yang menyadari adanya fenomena yang menyiksa yang terkait dengan kebencian yang tidak dapat dijelaskan terhadap hal-hal yang sakral, terhadap Tuhan, atau terhadap doa, harus mencari dikresi spiritual (pembedaan roh/discernment).
Demikian juga, sering melakukan praktik okultisme di masa lalu atau berkonsultasi dengan penyihir, cenayang, atau peramal meskipun dengan itikad baik atau pernah menjadi sasaran mantra dapat menjadi indikasi yang valid akan perlunya diskresi batin yang baik.
Artikel ini adalah kutipan dari buku An Exorcist Explains the Demonic karya Romo Amorth, yang tersedia di Sophia Institute Press.
Catatan tambahan:
Istilah serangan rohani setan di luar kebiasaan (extraordinary) adalah aktivitas setan yang bukan bersifat biasa (ordinary), contoh aktivitas setan yang biasa adalah godaan. Sedangkan yang luar biasa (extraordinary) meliputi infestasi, veksasi, obsesi, dan posesi (kerasukan).
Sumber: “An Exorcist Explains Demonic Possession and Vexation”
Posted on 18 November 2024, in Kenali Imanmu and tagged Demonologi, Dunia Roh, Eksorsisme. Bookmark the permalink. Leave a comment.


Leave a comment
Comments 0