Beato Matius Kim Hyeon-u

Beato Matius Kim Hyeon-u (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Beato Matius Kim Hyeon-u (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Profil Singkat

  • Tahun dan Tempat Lahir: 1775, Myeongraebang, Seoul
  • Gender: Pria
  • Posisi/Status: Pemimpin Awam dari keluarga kelas menengah
  • Usia: 26 tahun
  • Tanggal Kemartiran: 2 Juli 1801
  • Tempat Kemartiran: Pintu Gerbang Kecil Barat, Seoul
  • Cara Kemartiran: Dipenggal

Matius Kim Hyeon-u adalah anak dari seorang selir dari seorang penerjemah ternama di Myeongryebang di Seoul. Thomas Kim Beum-u yang meninggal di pengasingan sekitar tahun 1786 adalah kakaknya  dari ayah yang sama namun berbeda ibu, dan Barnabas Kim I-u yang menjadi martir ketika dipukuli di Pusat Kepolisian saat Penganiayaan Shinyu, adalah kakak sedarahnya.

Tak lama setelah Gereja Katolik diperkenalkan di Korea, Matius Kim belajar Katakismus dari Thomas kim. Dia dan kakaknya Barnabas menjadi orang Katolik yang saleh. Kedua bersaudara ini dibaptis oleh Petrus Yi Seung-hun. Kedua bersaudara ini hidup dalam situasi yang sulit karena kakaknya yang lain yaitu Thomas Kim diasingkan selama ‘Insiden Myeongryebang’ pada tahun 1785. Walaupun demikian, mereka tidak pernah menyerah dari agamanya, dan melanjutkan kehidupan doanya dengan rahasia.

Ketika Pastor Yakobus Zhou Wen-mo datang ke Korea pada akhir tahun 1794, Matius Kim terlibat secara aktif dalam kegiatan Gereja bersama kakaknya Barnabas. Dia bertemu dengan Pastor Yakobus Zhou di rumah Filipus Hong Pil-ju dan disana membentuk sebuah komunitas Katolik bersama dengan beberapa umat Katolik terkemuka temasuk Tadeus Jeong In-hyeok dan Petrus Choe Pil-je. Komunitas tersebut sering mengadakan pertemuan untuk belajar ajaran Katolik dan berdoa.

Ketika Pastor Yakobus Zhou berlindung di rumah kakaknya selama penganiayaan berlangsung, Matius Kim menghadiri Misa disana. Dia dan kakaknya Barnabas bergabung dengan ‘Myeongdohoe’, sebuah komunitas umat awam yang didirikan oleh Pastor Yakobus Zhou. Ketika Pastor Yakobus Zhou mengunjungi rumah kakaknya kembali pada tahun 1800, Matius Kim menghadiri Misa bersama umat Katolik lainnya.

Matius Kim ditangkap bersama kakaknya Barnabas ketika Penganiayaan Shinyu terjadi pada tahun 1801 dan mereka dibawa ke Pusat Kepolisian. Dikatakan bahwa ketika Matius Kim ditangkap, sebuah salib besar dan indah muncul di depan dia, dan menunjukkan jalan ke penjara.

Di Pusat Kepolisian, hakim menginterogasi dan menyiksa Matius Kim dan kakaknya, untuk memaksa mereka menyangkal imannya kepada Tuhan. Namun mereka hanya mengulangi perkataan yang sudah mereka ketahui, dan tidak membocorkan nama-nama umat Katolik. Kemudian, mereka dipindahkan ke Departemen Hukum dan menahan segala hukuman berat dengan iman yang kuat, kemudian mereka dijatuhi hukuman mati. Berikut ini adalah kutipan surat hukuman matinya:

“Tiga orang bersaudara ini sangat menjiwai agama Katolik dan melakukan kegiatan jahat. Mereka mempelajari buku Katolik dan membawa banyak orang ke jalan yang salah dengan menipunya, dan membingungkan dunia. Walaupun mereka harus mati  dihukum, mereka mengakui sampai saat terakhirnya bahwa ‘Agama Katolik adalah benar.’”

Matius Kim dibawa ke sebelah luar Pintu Gerbang Kecil Barat di Seoul bersama dengan delapan temannya, pada tanggal 2 Juli 1801 (22 Mei pada penanggalan Lunar), dipenggal dan meninggal sebagai martir. Matius Kim saat itu berusia 26 tahun.

Sumber: koreanmartyrs.or.kr

Advertisement

Posted on 3 December 2014, in Orang Kudus and tagged , , . Bookmark the permalink. 1 Comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: