[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Santo Stefanus Min Kuk-ka
Stefanus Min Kuk-ka (1788-1840) adalah seorang keturunan dari keluarga bangsawan. Dia memiliki kepribadian yang kuat dan hangat. Dia lahir dari keluarga non-Katolik, dan ibunya meninggal ketika dia masih sangat muda. Dia dibaptis bersama dengan ayah dan saudaranya, dan mereka menjalankan agamanya dengan setia. Dia menikah dengan seorang wanita Katolik, namun istrinya meninggal tak lama setelah pernikahan mereka. Dia tidak ingin menikah lagi, namun teman-temannya membujuk dia supaya dia mengambil seorang istri Katolik lainnya. Istri keduanya juga meninggal setelah enam atau tujuh tahun kemudian, dan setelah itu tak lama kemudian putri dari istri keduanya juga meninggal.
Setelah itu, Stefanus mencari nafkah dengan menulis ulang buku-buku. Dia seorang yang sangat saleh dan mempertobatkan orang-orang non-Katolik melalui teladan baik dan juga pengajarannya. Oleh karena itu, dia diangkat menjadi seorang katekis, dia berusaha lebih keras lagi untuk mengajar orang-orang dan mempertobatkan orang-orang non-Katolik.
Stefanus ditangkap pada akhir penganiayaan. Dia disiksa dan disuruh untuk menyangkal imannya. Tubuhnya dipelintir dan ditusuk dengan benda tajam. Namun dia pernah berkata demikian: “Saya tidak akan pernah dapat menyangkal Allah, bahkan jika saya dipukul sepuluh ribu kali pun. Jika Anda membebaskan saya, saya tidak akan hanya melanjutkan untuk mempercayai iman, tetapi juga mewartakannya.” Mereka memukuli dia lebih kejam lagi. Dia dipukul dengan sebuah gada yang besar sebanyak 40 kali. Dia menghabiskan hari-harinya di penjara dengan membujuk umat yang telah murtad, supaya mereka mengubah pikirannya dan menyatakan kembali iman mereka.
Katekis Stefanus Min dibawa ke pengadilan lagi dan dipukuli dengan gada sebanyak 30 kali lagi. Beberapa hari kemudian, dia dicekik sampai mati di Seoul pada tanggal 30 Januari 1840. Pada waktu itu, dia berusia 53 tahun.
Sumber: cbck.or.kr
Posted on 28 July 2017, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0