[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Mengapa Bulan Mei Disebut Bulan Maria?
Oleh Philip Kosloski

Maria Assumpta karya Basuki Abdullah (1935) (Sumber: tempo.co)
Inilah sebabnya mengapa bulan Mei didedikasikan kepada Santa Perawan Maria
Di kalangan umat Katolik, bulan Mei dikenal sebagai “Bulan Maria,” bulan yang ditentukan ketika umat melakukan devosi yang khusus dilakukan untuk menghormati Santa Perawan Maria.
Mengapa demikian? Mengapa bulan Mei dikaitkan dengan Bunda Maria?
Ada banyak faktor yang berbeda-beda yang berkaitan dengan hal ini. Yang pertama, di Yunani dan Romawi kuno, bulan Mei didedikasikan untuk dewi-dewi kafir yang berhubungan dengan kesuburan (Artemis) dan musim semi (Flora). Hal ini dikombinasikan dengan ritual Eropa lainnya untuk memperingati musim semi yang baru, dan membuat budaya Barat memandang bulan Mei sebagai bulan kehidupan dan keibuan. Hal ini terjadi sebelum “Hari Ibu” dicanangkan melalui perayaan modern yang berkaitan erat dengan hasrat mendalam untuk menghormati keibuan selama bulan-bulan musim semi.
Di Gereja perdana ada bukti mengenai perayaan besar Santa Perawan Maria pada tanggal 15 Mei setiap tahunnya, tetapi baru pada abad ke-18, bulan Mei menerima hubungan khusus dengan Perawan Maria. Menurut Catholic Encyclopedia, “Devosi Mei dalam bentuknya sekarang berasal dari Roma di mana Romo Latomia dari Kolese Romawi Serikat Yesus, untuk menangkal perselingkuhan dan imoralitas antara para siswa, membuat sumpah pada akhir abad ke-18 untuk mengabdikan bulan Mei kepada Maria. Dari Roma, praktik ini menyebar ke perguruan-perguruan tinggi Yesuit lainnya dan dari sanalah menyebar ke hampir semua gereja Katolik ritus Latin.”
Mendedikasikan sebulan penuh kepada Maria bukanlah tradisi yang baru, karena ada tradisi sebelumnya yang berdevosi 30 hari untuk Maria yang disebut dengan Tricesimum, yang juga dikenal sebagai “Bulan Wanita” (yang dirayakan pada tanggal 15 Agustus – 14 September –red.).
Berbagai devosi pribadi kepada Maria dengan cepat meluas selama bulan Mei, sebagaimana yang dicatat dalam Raccolta, sebuah publikasi doa yang diterbitkan pada pertengahan abad ke-19.
Inilah devosi yang terkenal, untuk mengkonsekrasikan kepada Maria yang tersuci pada bulan Mei, sebagai bulan yang paling indah dan paling bermekaran bunga dalam setahun itu. Devosi ini sudah dilestarikan di seluruh Kekristenan; dan menjadi hal umum di Roma, bukan hanya dalam keluarga secara pribadi saja, tapi sebagai devosi publik di banyak gereja. Paus Pius VII, dalam rangka menjiwai semua orang Kristen untuk melakukan devosi yang begitu lembut dan serasi kepada Perawan yang tersuci, dan juga memperhitungkan manfaat spiritual yang besar bagi mereka, disetujui dengan Reskrip dari Segretaria of the Memorials, pada tanggal 21 Maret 1815 (yang disimpan di Segretaria Yang Mulia Kardinal Vikaris), kepada semua umat beriman di dunia Katolik, yang baik secara publik maupun pribadi sebaiknya menghormati Santa Perawan Maria dengan beberapa penghormatan khusus atau kesalehan doa, atau praktik kesalehan lainnya.
Pada tahun 1945, Paus Pius XII mengukuhkan bulan Mei sebagai bulan Maria setelah menetapkan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Surga pada tanggal 31 Mei. Setelah Konsili Vatikan II, pesta ini dipindahkan ke tanggal 22 Agustus, sementara itu tanggal 31 Mei menjadi Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet.
Bulan Mei adalah bulan yang kaya akan tradisi dan saat yang indah dalam setahun untuk menghormati bunda surgawi kita.
Posted on 11 May 2020, in Kenali Imanmu and tagged Maria. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0