Beato Sebastianus Kwon Sang-mun

Beato Sebastianus Kwon Sang-­mun (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Beato Sebastianus Kwon Sang-­mun (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Profil Singkat

  • Tahun lahir: 1769
  • Tempat Lahir: Yanggeun, Gyeonggi-do
  • Gender: Pria
  • Posisi/Status: Pemimpin awam dari keluarga kelas bangsawan
  • Usia: 33 tahun
  • Tanggal Kemartiran: 30 Januari 1802
  • Tempat Kemartiran: Yanggeun, Gyeonggi-do
  • Cara Kemartiran: Dipenggal

Sebastianus Kwon Sang-mun berasal dari keluarga bangsawan yang berperan penting dalam mendirikan Gereja Katolik di Korea. Dia adalah putra dari Fransiskus Xaverius Kwon Il-sin yang memberikan kontribusi besar bagi Gereja Katolik di Korea, dan juga keponakan dari Ambrosius Kwon Cheol-sin yang merupakan seorang senior dari Bapak Pendiri Gereja Katolik di Korea. Pada saat itu Ambrosius Kwon adalah seorang sarjana ternama. Setelah kematian ayahnya, Sebastianus Kwon menjadi anak tiri dari pamannya berdasarkan adat Korea saat itu.

Lahir pada tahun 1769 di Yanggeun, Gyeonggi-do, Sebastianus Kwon adalah seorang Katolik yang saleh sejak masa kecilnya, dia mewarisi iman dari keluarganya. Ketika dia bertumbuh dewasa, dia dengan setia mengikuti kegiatan Gereja. Dia berdoa bersama tetangganya, Paulus Yun Yu-il dan umat beriman lainnya, juga mereka dengan rajin mempelajari doktrin Katolik.

Ketika ayahnya Fransiskus Xaverius Kwon Il-sin meninggal sebagai martir ketika penganiayaan Sinhae pada tahun 1791, Sebastianus Kwon menjadi cemas dan memutuskan untuk menjauhkan diri dari Gereja. Namun, ketika Pastor Yakobus Zhou Wen-mo datang ke Korea, dia memperbarui imannya pada Tuhan dan pindah ke Seoul untuk menerima Sakramen. Ketika dia di Seoul, dia mengunjungi Pastor Yakobus Zhou dan umat Katolik lainnya dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan. Setelah itu dia kembali ke kampung halamannya, di Yanggeun.

Ketika Pastor Yakobus Zhou harus bersembunyi selama Penganiayaan Eulmyo pada tahun 1795, Sebastianus Kwon menawarkan perlindungan di rumahnya selama tiga hari. Dia belajar Katekismus dari Pastor Yakobus Zhou.

Dia ditangkap bersama umat beriman lainnya di Yanggeun pada bulan Juni 1800 ketika penganiayaan berlangsung di wilayah tersebut. Dia sering diinterogasi dan disiksa baik di penjara Yanggeun dan Kantor Gubernur Gyeonggi. Namun demikian, dia tetap kokoh dan mengakui imannya kepada Tuhan. Ketika Penganiayaan Shinyu terjadi pada tahun 1801 sedang gencar dilakukan, dia dipindahkan ke Seoul. Disana dia diinterogasi dan disiksa dengan kejam di Pusat Kepolisian dan Departemen Hukum.

Suatu saat, Sebastianus Kwon tergoda untuk menyelamatkan hidupnya di Departemen Hukum. Namun, dia menyesalinya. Dia mengakui imannya kepada Tuhan dengan mencabut pernyataan sebelumnya, dan dengan rela bertahan dari hukuman yang kejam. Hakim mendengarkan pernyataan terakhirnya dan menjatuhi dia dengan hukuman mati dengan tuntutan berikut ini:

“Bahkan sejak kematian ayahnya Kwon Il-sin, Kwon Sang-mun sudah banyak terlibat dalam agama Katolik, dengan menggunakan perkataan dan tulisan jahat untuk membingungkan masyarakat.”

Kemudian Depatemen Hukum memerintahkan untuk ‘mengirimkan Kwon Sang-mun ke kampung halamannya untuk dieksekusi’ untuk memperingatkan orang-orang di Yanggeun akan agama Katolik. Dia dipenggal di tempat eksekusi Yanggeun pada tanggal 30 Januari 1802 (27 Desember pada penanggalan Lunar) dan dia meninggal sebagai martir. Pada saat itu Sebastianus Kwon berusia 33 tahun.

Sumber: koreanmartyrs.or.kr

Advertisement

Posted on 24 February 2015, in Orang Kudus and tagged , , . Bookmark the permalink. 2 Comments.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: