[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Beato Markus Sin Seok-bok
Profil Singkat
- Tahun lahir: 1828
- Tempat Lahir: Miryang, Gyeongsang-do
- Gender: Pria
- Posisi/Status: Pedagang
- Usia: 38 tahun
- Tanggal Kemartiran: 31 atau 18 Maret 1866
- Tempat Kemartiran: Daegu, Gyeongsang-do
- Cara Kemartiran: Digantung
Markus Sin Seok-bok berasal dari Myeongrye di Miryang, Gyeongsang-do (sekarang, Myeongrye-ri, Miryang-eup, Gyeongnam), dia adalah seorang pedagang. Dia ditangkap oleh polisi Daegu bersama dengan umat beriman lainnya termasuk Yakobus Oh ketika Penganiayaan Byeongin pada tahun 1866. Dia dalam perjalanan pulang dari Mapo, Changwon di mana dia pergi melakukan bisnisnya. Dia menjalankan agama Katolik lebih dari sepuluh tahun.
Penangkapan Markus Sin sudah direncanakan, ketika polisi Daegu diberitahu bahwa dia adalah seorang Katolik. Polisi menyerbu desa Myeongrye dan menemukan rumahnya, kemudian mengambil semua kekayaannya. Dengan menelusuri rumor, penyerbu menemukan bahwa Markus Sin pergi ke luar kota untuk bisnisnya dan dia berada dalam perjalanan pulang. Mereka berlari menuju tempat yang mungkin dilalui oleh Markus Sin, dan mereka bertemu di Gasan, Gimhae. Mereka memastikan bahwa Markus Sin adalah seorang Katolik dan menangkapnya, dan mengirimkan dia ke tempat penahanan di Miryang.
Penangkap Markus Sin memperlakukannya tanpa ampun selama mereka tinggal satu hari di Miryang, kemudian mereka membawa dia ke Daegu. Saudara dari Markus Sin mempelajari apa yang terjadi kepada saudaranya itu, dan dia mempersiapkan sejumlah uang dan mencari mereka. Mereka membuat suatu kesepakatan dengan penangkap supaya membebaskan saudaranya itu. Namun Markus Sin meminta kapada kepada saudaranya untuk tidak memberikan mereka sepeser uang pun. Oleh karena itu, Markus Sin semakin semakin dimarahi polisi.
Di Daegu, dia harus menjalani hukuman yang lebih berat. Dia bercucuran darah dan seluruh tulangnya patah. Dia tidak pernah menyangkal agamanya, namun tetap menjawab; “Bahkan jika Anda membebaskan saya, saya akan tetap percaya kepada Tuhan.”
Kepala petugas yang sangat marah kepadanya, memerintahkan agar Markus Sin disiksa dengan lebih kejam, dan dimasukkan ke dalam penjara. Beberapa hari kemudian, dia digantung dan meninggal sebagai martir. Pada saat itu tanggal 31 Maret 1866 (15 Februari pada penanggalan Lunar). Pada saat itu, Markus Sin berusia 38 tahun.
Keluarga Markus Sin datang untuk mengambil jenazahnya dan memakamkannya di kampung halamannya.
Sumber: koreanmartyrs.or.kr
Posted on 22 May 2015, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0