[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Beato Petrus Yi Yang-deung
Profil Singkat
- Tahun lahir: Tidak diketahui
- Tempat Lahir: Gyeongsang-do
- Gender: Pria
- Posisi/Status: Ketekis dan pedagang
- Usia: Tidak diketahui
- Tanggal Kemartiran: 14 September 1868
- Tempat Kemartiran: Ulsan, Gyeongsang-do
- Cara Kemartiran: Dipenggal
Petrus Yi Yang-deung adalah seorang katekis di Desa Kristen Jukryeong di Ulsan (sekarang, Icheon-ri, Sangbuk-myeon, Ulsan-si, Gyeongnam). Dia orang yang memiliki sifat yang baik dan dia mencari nafkah dengan menjual madu sementara itu dia menjalankan kehidupan agamanya dengan setia.
Dia bertemu dengan Yakobus Heo In-baek dan Lukas Kim Jong-ryun ketika mereka datang ke Desa Kristen Jukryeong untuk melarikan diri dari Penganiayaan Byeongin pada tahun 1866. Mereka mengabdikan diri mereka untuk agamanya dengan saling menguatkan satu sama lain. Pada saat itu, Jukryeong adalah tempat yang cukup aman. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1868, polisi menemukan tentang Desa Kristen Jukryeong dan kemudian menangkap Petrus Yi dan umat beriman lainnya.
Mereka semua dibawa ke Gyeongju. Petrus Yi memutuskan untuk mati sebagai martir bagi Tuhan setelah mendengar nasihat dari teman-teman Katoliknya. Ketika dia diinterogasi dan disiksa di pangkalan militer Gyeongju, dia menyatakan imannya kepada Tuhan dengan berani dan mengakui bahwa dirinya adalah seorang Katolik.
Petrus Yi dipindahkan ke Ulsan bersama dengan teman-teman Katoliknya, di mana dia dijatuhi hukuman mati setelah diinterogasi dan disiksa lagi. Dia dibawa ke ‘Jangdae’ (sekarang, Byeongyeong-dong, Ulsan-si, Gyeongnam) di mana Pusat Komando Militer berada. Dia dipenggal dan meninggal sebagai martir bersama dengan Yakobus Heo dan Lukas Kim pada tanggal 14 September 1868 (28 Juli pada penanggalan Lunar).
Dikatakan bahwa Petrus Yi dengan penuh iman membuat tanda salib pada tanah eksekusi dan memanggil nama Yesus dan Maria dengan suara yang lantang.
Istri dari Yakobus Heo yaitu Pak Jo-i, yang mengikuti suaminya ke tempat eksekusi, membawa jenazahnya dan dengan diam-diam memakamkannya.
Sumber: koreanmartyrs.or.kr
Posted on 10 June 2015, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus. Bookmark the permalink. 2 Comments.
Pingback: Beato Yakobus Heo In-baek | Terang Iman
Pingback: Beato Lukas Kim Jong-ryun | Terang Iman