[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Santo Pierre-Henri Dorie
Pierre Henri Dorie (1839-1866) lahir pada tanggal 23 September 1839, putra keenam dari pasangan suami istri petani sederhana yang bekerja di sebuah ladang di St. Hillaire di Talmont, Perancis. Kedua orang tuanya tidak terpelajar namun sangat saleh.
Pastor dari gereja setempat tertarik kepada Dorie dan merekomendasikan supaya dia masuk ke seminari pada tahun 1852. Pada bulan Oktober 1860, dia pindah ke seminari tinggi di Luçon. Setelah menjalani kehidupan yang saleh dan belajar di seminari, Dorie masuk ke seminari Serikat Misi Paris (Paris Foreign Missions Society / Société des Missions étrangères de Paris disingkat menjadi M.E.P.) pada tanggal 14 Juni 1862. Pastor dan kedua orang tuanya dengan keras menentang rencananya untuk menjadi seorang misionaris asing, namun tak seorangpun dapat mengecilkan hatinya dari keinginannya yang tulus untuk bekerja bagi jiwa-jiwa di negeri asing.
Setelah ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 31 Mei 1864. Pastor Dorie ditugaskan untuk bekerja di Korea, dan sangat senang pergi bersama dengan sahabatnya yaitu Pastor De Bretenières.
Pastor Dorie meninggalkan Marseilles bersama dengan tiga orang misionaris lainnya, yaitu Pastor De Bretenières, Pastor Beaulieu, dan Pastor Huin. Setelah pelayaran yang disertai badai, akhirnya mereka tiba di Korea pada tanggal 27 Mei 1865. Namun demikian, pelayanannya di Korea lebih singkat dari yang diperkirakan.
Pastor Dorie mempelajari bahasa Korea dan bekerja di Sonkokni (dekat Yongin, Provinsi Gyeonggi). Tak lama setelah dia mendengar bahwa Uskup Berneux ditangkap, Pastor Dorie juga ditangkap pada tanggal 27 Februari 1866. Dia bersama dengan Uskup Berneux dan para misionaris lainnya menanggung banyak siksaan yang kejam. Mereka dibawa ke Saenamteo untuk dieksekusi. Seorang saksi mata berkata bahwa sikap doa Pastor Dorie benar-benar seperti malaikat. Pastor Dorie adalah misionaris terakhir yang dipenggal pada tanggal 7 Maret 1866. Pada saat itu dia berusia 27 tahun.
Sumber: CBCK Newsletter No. 51 (Musim Panas 2005) dan cbck.or.kr
Posted on 9 July 2018, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus, Prancis. Bookmark the permalink. 3 Comments.
Pingback: Santo Bernard-Louis Beaulieu | Terang Iman
Pingback: Santo Siméon François Berneux | Terang Iman
Pingback: Santo Martin-Luc Huin | Terang Iman