9 Gambar Bunda Maria Tertua di Dunia

Oleh V. M. Traverso

Agiosoritissa (Mother of God), Constantinople (Sumber: stblogs.org dan aleteia.org)

Teori akademik baru-baru ini memperkirakan gambar yang tertua berasal dari abad ke-2

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memberikan banyak gambaran tentang sabda dan tindakan Yesus, namun tidak memberikan gambaran fisiknya. Itulah sebabnya para pelukis dan pembuat ikon lebih banyak mengandalkan kanon artistik daripada realisme ketika menggambarkan Sang Mesias dalam ikon maupun lukisan dinding. Prinsip yang sama berlaku untuk Bunda Maria, karena Kitab Suci tidak memberikan banyak rincian tentang penampilannya.

Namun dengan melihat penggambaran Bunda Maria, kita bisa menyimpulkan ciri-ciri karakter utama yang ingin ditekankan oleh para seniman. Dari sifatnya yang pengasuh dan kasih keibuan sampai sikap taat kepada kehendak Allah. Kita juga bisa melihat perbedaan gaya artistik yang dikembangkan oleh komunitas Kristen selama sembilan abad pertama Kekristenan.

Berikut ini sembilan gambar Bunda Maria yang paling tua:

  1. Gereja Dura-Europos, Suriah, abad ke-2

Bunda Maria dari Gereja Dura-Europos dari Yale Art Gallery (Sumber: yale.edu dan aleteia.org)

Gereja ini ditemukan pada tahun 1920-an oleh tim arkeolog dari Yale di zaman modern ini di Suriah, dan diyakini sebagai gereja Kristen paling awal yang kita ketahui saat ini. Tim arkeolog itu berhasil memugar karya seni kuno yang berasal dari abad ke-2 dan ke-3. Salah satu karya seni itu adalah penggambaran seorang wanita yang bersandar pada sumur, yang merupakan representasi dari wanita Samaria yang berbincang-bincang dengan Yesus di Sumur Yakub dalam Yohanes 4:1-42. Namun teori yang diusulkan baru-baru ini oleh Michael Peppard seorang Associate Professor Teologi dari Fordham University, dia menolak interpretasi sebelumnya, dengan alasan bahwa sebenarnya gambar yang dimaksud adalah gambar Anunsiasi (Pemberitaan Kabar Sukacita), ketika Malaikat Gabriel memberitakan bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan Yesus. Peppard menunjukkan dalam penggambaran tertulis mengenai Anunsiasi yang ditemukan dalam biografi Maria pada abad ke-2. Dalam biografi itu, Gabriel menemuinya ketika Bunda Maria mengambil air dengan tempayan, seperti yang digambarkan dalam gambar di Dura-Europos dan sejalan dengan penggambaran pada zaman Byzantine. Studi lebih lanjut menyatakan dalam gambar itu mengungkapkan detail yang tidak terlihat dengan mata biasa, seperti dua garis yang mengenai badan wanita, yang diperkirakan sebagai penggambaran inkarnasi. Berdasarkan bukti-bukti tersebut, lukisan Dura-Europos bisa dianggap sebagai gambar Bunda Maria yang pertama.

  1. Bunda Maria dari Katakombe, Katakombe Priscilla, Roma, abad ke-3

Madonna of the Catacombs (Sumber: aleteia.org)

Gambar ini dilukis di dinding Katakombe Priscilla, yang terletak di bawah tanah Via Salaria, Roma yang dulunya adalah tempat penggalian. Di sana terdapat gambar Bunda Maria ketika menyusui bayi Yesus yang berada di pangkuannya dan melihat ke arah yang melihat lukisan itu. Karya seni itu berasal dari abad ke-3, ketika agama Kristen masih sebagai agama terlarang di Kekaisaran Romawi. Jemaat Kristen perdana biasanya bertemu di katakombe-katakombe untuk menguburkan jenazah dan berdoa di makam para martir. Itulah sebabnya karya seni pada zaman itu memberikan banyak tentang cita-cita dan nilai yang dianut umat Kristen yang paling pertama ini. Dalam lukisan dinding ini, Maria digambarkan ketika masa kecil Kristus, yang merupakan simbol sifat pengasuhannya.

  1. Bunda Maria dengan Orang Majus, abad ke-3

Adorazione dei magi oleh Giovanni Dall’Orto (Sumber: wikimedia.org dan aleteia.org)

Injil tidak memberikan gambaran tentang penampilan Yesus dan Maria, namun banyak sekali peristiwa yang melibatkan mereka. Salah satu peristiwa yang paling populer yang digambarkan oleh jemaat Kristen perdana adalah kedatangan para majus setelah kelahiran Yesus. Gambar ini berasal dari abad ke-3, yang menggambarkan para majus yang menyembah Kanak-kanak Kristus, yang digendong Maria, ibu-Nya. Gambar itu digunakan untuk menghiasi sarkofagus yang sekarang dipamerkan di Museum Vatikan di Roma.

  1. Bunda Maria Pelindung Rakyat Romawi, Roma, abad ke-5

Salus Populi Romani (Sumber: aleteia.org)

Salah satu ikon tradisional Byzantine yang dibuat ketika abad ke-5, ketika agama Kristen sudah menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Gambar itu menggambarkan Bunda Maria sebagai “Salus Populi Romani” bahasa Latin dari “keselamatan Rakyak Romawi.” Ikon ini dicat pada panel kayu cedar, Bunda Maria digambarkan dengan mengenakan tunik ungu dan di luarnya mengenakan mantel biru gelap yang dibordir emas, pakaian khas para penguasa pada abad ke-5 di Roma. Bunda Maria sedang menggendong Kanak-kanak Yesus, dengan sebuah buku di tangan kirinya, yang diperkirakan sebagai Injil. Tidak seperti penggambaran pada abad ke-3 yang hampir serupa, kita bisa melihat Maria yang pandangannya melihat kepada yang melihat gambar itu, bukan Yesus. Para sejarawan seni sudah lama berdebat tentang penanggalan yang akurat mengenai ikon ini, dan konsensus menyatakan sebagai ikon dari zaman Kuno Akhir yang dibuat pada abad ke-5 dan ditimpa kembali pada abad ke-13. Saat ini lukisan ini disimpan di Kapel Pauline Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.

  1. Bunda Maria dan Kanak-kanak Yesus yang bertakhta di antara para malaikat dan para kudus, Gunung Sinai, abad ke-6

Madonna and Child enthroned among the angels and saints, Mount Sinai (Sumber: aleteia.org)

Biara St. Catherine dibangun pada paruh kedua abad ke-6 di dekat Gunung Sinai, dan saat ini berdiri sebagai biara tertua di dunia yang masih dihuni. Di antara koleksi manuskrip dan karya seni kuno yang mengesankan, terdapat gambar Bunda Maria dan Kanak-kanak Kristus yang dikelilingi oleh St. Theodorus dari Amasea, St. Georgius, dan dua malaikat. Bunda Maria digambarkan berada di atas takhta, simbol kekuasaan, dan kedua malaikat itu memandang cahaya Ilahi yang tampak dari surga menyinari kepala Maria. Ikon ini dibuat melalui teknik enkaustik, cara khas pembuatan ikon pada abad ke-6, dengan menggunakan pigmen nabati yang dibakar dengan lilin panas dan diulaskan di atas permukaan kayu.

  1. Kelahiran Kristus, Biara St. Catherine, Gunung Sinai, abad ke-6

Nativity, St. Catherine Monastery (Sumber: aleteia.org)

Di Biara St. Catherine juga ditemukan suatu ikon enkaustik yang menggambarkan kelahiran Kristus yang menemani Kanak-kanak Yesus, yang sedang berbaring di tengah-tengah komposisi itu yang juga dihadiri oleh lembu dan keledai. Para Majus tiba dari sisi kanan, sementara para malaikat melayang-layang di sebelah atas. Di bagian bawah peristiwa utama, ada sketsa yang menggambarkan peringatan malaikat kepada St. Yusuf (di sebelah kiri) dan para bidan memandikan Kanak-kanak Kristus.

  1. Agiosoritissa (Bunda Allah), Konstantinopel, abad ke-7

Agiosoritissa (Mother of God), Constantinople (Sumber: stblogs.org dan aleteia.org)

Ikon “Panaghia Agiosoritissa” yang juga dikenal sebagai “Bunda Maria Sang Advokat.” Ikon ini merupakan salah satu ikon yang tidak menghadirkan Bunda Maria sebagai seorang ibu. Di sini, Bunda Sang Perawan ditampilkan sebagai seorang “perantara” antara manusia dan Allah, yang memampukan dirinya berdoa untuk permohonan orang lain. Saat ini, ikon ini disimpan di Gereja Santa Maria del Rosario, Monte Mario, Roma. Ikon ini dibuat di Konstantinopel pada abad ke-7.

  1. Sampul Codex Aureus, Jerman, abad ke-8 atau 9

Cover Codex Aureus of Lorsch (Sumber: aleteia.org)

Sebelum penemuan mesin cetak tahun 1439, Kitab Suci direproduksi dengan tangan menggunakan papirus, lilin, dan perkamen yang diberi sampul menggunakan kayu atau logam. Sampul dari Codex Aureus dari Lorsch ini terbuat dari gading. Buku Injil yang dihias ini dibuat di Biara Lorsch, Jerman antara tahun 778 dan 820. Sampul codex itu menunjukkan Perawan Maria bertakhta dan menatap kea rah yang melihat gambar itu, sambil menggendong Kanak-kanak Kristus di pangkuannya. Saat ini, codex ini disimpan di Perpustakaan Vatikan di Roma.

  1. Ikon “Madonna and Child,” abad ke-9

Madonna and Child icon dari Tsilkani (Sumber: aleteia.org)

Ikon ini menggambarkan Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus, mereka berdua menghadap yang melihat gambar itu. Ikon ini diciptakan pada abad ke-9 di Tsilkani, Georgia. Selama berabad-abad, ikon ini menjadi citra yang dihormati oleh umat beriman di Eropa Timur, dan juga menarik para peziarah ke tempat ikon ini berasal. Saat ini, ikon ini menjadi bagian koleksi permanen Museum Seni Georgia di Tbilisi.

Sumber: The 9 oldest images of Mary

Posted on 7 December 2019, in Seni dalam Gereja and tagged , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.