[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Beato Fransiskus Bang
Profil Singkat
- Tahun Lahir: Tidak diketahui
- tempat Lahir: Myeoncheon, Chungcheong -do
- Gender: Pria
- Posisi/Status: Pejabat Rendah
- Usia: Tidak diketahui
- Tanggal Kemartiran: 21 Januari 1799
- Tempat Kemartiran: Hongju, Chungcheong -do
- Cara Kemartiran: Dipukuli atau digantung
Fransiskus Bang lahir di “Yeo”, Myeoncheon, Chungcheong-do dan merupakan seorang perwira militer dari gubernur. Diantara umat Katolik, dia dikenal dengan nama “Bang Bijang”. Fransiskus Bang mendengar agama Katolik yang disiarkan di kampung halamannya, dan dia menerima agama Katolik lebih awal daripada orang lain. Dia sering bertemu dengan Petrus Jeong San-pil, Laurensius Pak Chwi-deuk, dan Yakobus Won Si-bo untuk belajar Katekismus dan berdoa.
Fransiskus Bang adalah seorang yang rajin menjalankan ajaran Katolik. Dia merupakan yang paling luar biasa diantara umat Katolik lainnya. Dia sering meneteskan air mata ketika mendengar kisah para martir, dan bercita-cita untuk mati sebagai martir seperti mereka.
Banyak umat Katolik ditangkap selama Penganiayaan Jeongsa pada tahun 1797. Pada tahun berikutnya, Fransiskus Bang ditangkap di Hongju. Disana dia melalui berbagai siksaan berat selama enam bulan, setelah itu dia dijatuhi hukuman mati. Dua orang Katolik lainnya yang dijatuhi hukuman mati bersama Fransiskus Bang, menangis sebelum makanan terakhir yang biasanya diberikan kepada penjahat sebelum eksekusi dilakukan. Wajah Fransiskus Bang memancarkan sukacita. Dia berterimakasih kepada Tuhan dan Bunda Suci Maria untuk rahmat kemartiran. Dia berkata kepada teman-teman Katoliknya:
“Sama seperti penciptaan dunia dan pemeliharaannya yang semuanya adalah rahmat Tuhan, demikian juga, pelakuan murah hati dari kepala pejabat merupakan penyelenggaraan Tuhan, mengapa kalian sedih dan putus asa? Itu semua godaan setan. Jika kalian melewatkan kesempatan baik untuk pergi ke surga, kapan lagi kalian pikir dapat mengharapkan yang lain?”
Berkat nasihat dan dorongannya yang diinspirasikan dan diberdayakan oleh Tuhan, dua orang Katolik bertobat dari kelemahannya dan bersama-sama menjalani nasib suci seperti Fransiskus Bang. Mereka bersama-sama menjadi martir di Hongju-eup pada 21 Januari, 1799 (16 Desember 1798 pada penanggalan kalender Lunar).
Sumber: koreanmartyrs.or.kr
Posted on 6 October 2014, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus. Bookmark the permalink. 2 Comments.
Pingback: Beato Petrus Jeong San-pil | Terang Iman
Pingback: Beato Laurensius Pak Chwi-deuk | Terang Iman