[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Beato Andreas Seo Seok-bong
Profil Singkat
- Tahun lahir: Tidak diketahui
- Tempat Lahir: Tidak diketahui
- Gender: Pria
- Posisi/Status: Umat awam
- Usia: Tidak diketahui
- Tanggal Kemartiran: Sebelum 21 Oktober 1816 (Penanggalan Lunar)
- Tempat Kemartiran: Daegu, Gyeongsang-do
- Cara Kemartiran: Meninggal dalam tahanan
Andreas Seo Seok-bong adalah suami dari Barbara Ku Seong-yeol yang menjadi martir pada tahun 1816 di Daegu. Dia juga adalah ayah mertua dari Fransiskus Choe Bong-han yang menjadi meninggal di penjara Daegu pada tahun 1815. Kemudian, diantara umat Katolik dia diketahui sebagai kakek dari pihak ibu dari Pak dari Songol (sekarang, Dongcheon-ri, Suji-eup, Yongin-si, Gyeonggi-do). Tempat kelahiran, tanggal kelahiran dan tanggal dia menjadi Katolik, semuanya tidak diketahui.
Andreas Seo menikah dengan seorang janda bernama Barbara. Dia tinggal bersama anak perempuannya dan menantunya Fransiskus di Desa Kristen Noraesan di Cheongsong, Gyeongsang-do (sekarang, Norae 2-dong, Andeok-myeon, Cheongsong-gun, Gyeongbuk) bersama umat Katolik lainnya. Pada Minggu Paskah tahun 1815, dia ditangkap oleh polisi yang memasuki desa yang dibimbing oleh seorang agen rahasia, dan kemudian dia dibawa ke Gyeongju.
Di pangkalan militer di Gyeongju, kepala petugas menginterogasi dan menyiksa Andreas Seo supaya dia dipaksa meninggalkan agama Katolik. Dia tidak pernah menyerah. Kepala petugas Gyengju memerintahkan agar dia dibawa ke Daegu bersama istri dan menantunya. Di Daegu dia disiksa berkali-kali dan menahan semuanya dengan imannya yang besar kepada Tuhan.
Andreas Seo Seok-bong dijatuhi hukuman mati bersama umat Katolik lainnya pada tanggal 18 November 1815 (18 Oktober pada penanggalan Lunar). Tubuhnya melemah dan kelelahan oleh karena hukuman, dia meninggal sebagai martir di dalam penjara ketika menunggu eksekusi. Surat hukuman dari Gubernur Daegu berbunyi sebagai berikut:
“Seo Seok-bong dan istrinya Ku Seong-yeol, mereka begitu dalam menjiwai agama Katolik, dan mereka tidak akan pernah menyesalinya.”
Sumber: koreanmartyrs.or.kr
Posted on 22 March 2015, in Orang Kudus and tagged Korea, Martir, Orang Kudus. Bookmark the permalink. 2 Comments.
Pingback: Beata Barbara Ku Seong-yeol | Terang Iman
Pingback: Beato Fransiskus Choe Bong-han | Terang Iman