Beato Fransiskus Kim Hui-seong

Beato Fransiskus Kim Hui­-seong (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Beato Fransiskus Kim Hui­-seong (Sumber: koreanmartyrs.or.kr)

Profil Singkat

  • Tahun lahir: 1765
  • Tempat Lahir: Yesan, Chungcheong-do
  • Gender: Pria
  • Posisi/Status: Keluarga kelas menengah
  • Usia: 51 tahun
  • Tanggal Kemartiran: 19 Desember 1816
  • Tempat Kemartiran: Daegu, Gyeongsang-do
  • Cara Kemartiran: Dipenggal

Fransiskus Kim Hui-seong diantara umat Katolik dia dikenal dengan nama ‘Gyeongseo’, dia lahir pada tahun 1765 di Yeosaul, Yesan (sekarang, Sinjong-ri, Sinam-myeon, Yesan-gun, Chungnam) di keluarga kelas menengah. Andreas Kim Gwang-ok yang menjadi martir di Yesan pada tahun 1801 adalah ayahnya.

Sebagai seorang anak laki-laki, Fransiskus Kim belajar seperti pada umumnya, namun setelah ayahnya menjadi seorang Katolik, dia meninggalkan studinya dan mulai mempelajari doktrin Katolik. Dia menjadi seorang Katolik yang saleh, dia berdoa dan beramal kepada tetangga yang membutuhkan, dan bekerja untuk keselamatan jiwa-jiwa.

Ketika ayahnya meninggal sebagai martir pada tahun 1801, semangat keagamaan dan keinginan dia untuk mengikuti teladan kehidupan ayahnya semakin kuat.

Fransiskus Kim memberikan semua kekayaannya, dia kemudian pergi bersama keluarganya ke Godeunjang, sebuah desa Kristen yang berada di Gunung Ilwol, Gyeongsang-do. Disana dia menjalankan pantang dan penyangkalan diri. Dia mencoba untuk mengatasi sifatnya yang mudah marah, ketidaksabaran, dan untuk menguasai temperamennya. Tak lama kemudian, dia menjadi seorang teladan karena kesabaran dan kebaikhatian kepada semua orang.

Ketika Penganiayaan Eluhae yang terjadi pada bulan Maret 1815, polisi menyerbu Godeunjang, dengan seorang pengkhianat. Pada saat itu, Fransiskus Kim sedang bersama putranya, Mun-ak. Ketika dia mendengar polisi sedang berteriak kepadanya untuk turun, dia berkata kepada putranya; “Putraku, saya harus menaati panggilan Tuhan, tapi kamu diam disini dan menjaga keluarga, khususnya nenekmu.”

Dia turun dari gunung dengan wajah yang damai, kemudian dia disambut bukan hanya oleh polisi tetapi juga oleh pengkhianat, dengan hati yang pemaaf. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya dan menghiburnya dengan kata-kata yang baik. Dia meminta istrinya untuk menjaga keluarganya sampai saat dia akan bergabung dengannya di Surga.

Fransiskus Kim diikuti oleh polisi, sambil tersenyum dia kemudian dibawa ke Andong dimana dia diinterogasi dan disiksa untuk menyangkal agamanya, namun dia tidak menyerah. Kepala petugas Andong memindahkan dia ke Daegu. Disana mereka dihukum lagi. Fransiskus Kim mengakui imannya kepada Tuhan dengan keteguhan yang membuat pihak berwenang tidak mengerti.

Gubernur Daegu yang mengetahui bahwa Fransiskus Kim memilki iman yang kuat kepada Tuhan dan tidak mungkin untuk membuat dia untuk mengubah pikirannya, gubernur memutuskan untuk menjatuhi dia dengan hukuman mati. Gubernur telah membuat dia untuk menuliskan pernyataan terakhirnya dan melaporkannya ke istana, kemudian dia dipenjarakan bersama umat Katolik lainnya. Berikut ini kutipan dari surat hukuman matinya:

“Kim Hui-seong telah menyembunyikan buku-buku Katolik di rumahnya dan menghafal hal-hal jahat seperti Sepuluh Perintah Allah bersama dengan tetangganya.”

Fransiskus Kim harus tinggal di penjara bersama dengan sesama umat Katolik untuk waktu yang cukup lama, sambil menunggu perintah raja. Dia dipenggal dan meninggal sebagai martir bersama dengan sahabatna di Daegu pada tanggal 19 Desember 1816 (1 November pada penanggalan Lunar). Fransiskus Kim saat itu berusia 51 tahun.

Jenazahnya dimakamkan di dekat tempat eksekusi. Pada tanggal 2 Maret tahun berikutnya, beberapa kerabat dan umat beriman memakamkannya kembali di tempat yang layak.

Sumber: koreanmartyrs.or.kr

Advertisement

Posted on 26 March 2015, in Orang Kudus and tagged , , . Bookmark the permalink. 1 Comment.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: