[…] atau diakon kadang-kadang akan mengatakan, atau paduan suara menyanyikan, “Kyrie eleison” (“Tuhan, kasihanilah kami”): Kata-kata dalam bahasa Yunani ini…
Apakah Umat Katolik Menyembah Santo-Santa?
Oleh Philip Kosloski
Inilah jawaban langsung dari topik yang seringkali disalahartikan
Seringkali orang-orang non-Katolik menyatakan bahwa “umat Katolik menyembah orang kudus.” Pernyataan ini biasanya berasal dari kenyataan bahwa umat Katolik sering berdoa kepada orang-orang kudus dan melakukan berbagai devosi kepada mereka.
Sementara itu mungkin bagi beberapa orang, umat Katolik kelihatannya menyembah orang kudus, namun kenyataannya apa yang umat Katolik lakukan justu bukan sekali demikian.
Umat Katolik dengan teguh percaya bahwa pemujaan dan penyembahan hanya untuk Allah saja. Hanya Allah sendiri yang menjadi tujuan penyembahan.
Sejak Gereja mula-mula, umat Katolik sudah berdoa kepada para kudus, menghormati mereka dan meminta perantaraan surgawi mereka. Hal ini muncul dari kepercayaan bahwa Gereja itu lebih dari sekedar bangunan fisik dan juga orang-orang yang kelihatan di bumi.
Umat Katolik percaya bahwa ada tiga keadaan Gereja, sepertu yang dijelaskan dalam Katekismus Gereja Katolik.
“Ada di antara para murid-Nya, yang masih mengembara di dunia, dan ada yang telah meninggal dan mengalami penyucian, ada pula yang menikmati kemuliaan sambil memandang ‘dengan jelas Allah Tritunggal sendiri sebagaimana ada-Nya'” (KGK 954)
Gereja digambarkan dalam tiga keadaan sebagai suatu “persekutuan,” yang berarti bahwa anggota Gereja disatukan dalam satu ikatan spiritual yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Hal ini dinyatakan dalam beberapa ayat dalam Perjanjian Baru.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8-38-39)
Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (Roma 12:5)
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)
Yesus sendiri menegaskan kenyataan ini ketika dia berbicara dengan Elia dan Musa dalam kisah Transfigurasi-Nya (lihat Matius 17:3-5). Dia menunjukkan bahwa kematian tidak memisahkan kita dan juga kita bisa berbicara dengan mereka yang sudah meninggal sebelum kita.
Dengan pemikiran ini, umat Katolik berdoa kepada para kudus sebagaimana seseorang meminta doa dari orang lain di muka bumi. Hal ini dimungkinkan karena persekutuan yang ada dalam Tubuh Kristus.
Salah satu alasan, mengapa umat Katolik meminta kepada para kudus untuk berdoa karena para kudus sudah disatukan dengan Allah dan dapat menyampaikan permohonan-permohonan kita dengan cara yang paling tepat dan pantas kepada Bapa Surgawi kita. Sama seperti kita meminta orang-orang yang kita anggap suci di bumi ini untuk mendoakan kita, kita meminta doa-doa dari orang kudus, yang sudah jelas menunjukkan kekudusan mereka di bumi dan sekarang mereka tinggal bersama Allah di Surga.
Akhirnya, umat Katolik percaya bahwa dunia itu lebih dari apa yang bisa dilihat oleh mata dan alam roh itu nyata. Kita terhubung kepada orang-orang yang telah mendahului kita dalam suatu cara spiritual dan kita bisa berbicara dengan mereka. Meskipun kita tidak selalu bisa untuk mendengarkan jawaban mereka, kenyataan akan fenomena ini adalah prinsip dasar iman Katolik dan berakar pada Kitab Suci dan Tradisi. Hal ini diperlukan iman dan keyakinan bahwa doa itu memiliki kemampuan untuk membuka dunia spiritual bagi kita, yang jauh lebih besar dari apa yang bisa kita bayangkan.
Sumber: Do Catholics worship saints?
Posted on 25 June 2018, in Apologetika and tagged Devosi, Doa, Orang Kudus. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0