Blog Archives
Bapa Kami – Memahami Kebapaan Allah
Oleh Dr. Scott Hahn
Jika kita ingin menjadi seorang Kristen, kita tidak punya pilihan selain berdoa, “Bapa Kami.” Ketika para murid mula-mula memohon Yesus untuk mengajarkan mereka berdoa, Yesus mengajar mereka mengucapkan kata-kata itu. Berdoa sebagai seorang Kristen berarti berdoa, “Bapa Kami.” Read the rest of this entry
Allah Tidak Pernah Memasukkan Kita ke dalam Pencobaan
Oleh Scott Hahn
Doa Bapa Kami ibarat lintasan maraton yang medan akhirnya menaiki bukit yang curam. Atau seperti pegunungan Himalaya yang puncaknya berupa permukaan batu vertikal dan terjal.
Ketika kita mendekati akhir dari doa Bapa Kami, kita menghadapi permohonan yang telah terbukti menjadi batu sandungan bagi banyak pemikir besar dalam sejarah agama Kristen. Salah satu penafsiran yang salah mengenai permohonan ini ditafsirkan oleh seorang psikoanalisis yang bernama Carl Gustav Jung, yang membuat dirinya meninggalkan Kekristenan yang ortodoks. Dia mengutip perkataan Yesus sebagai bukti bahwa Allah itu bukan hanya “kasih dan segala yang baik,” namun juga “penggoda dan penghancur.” Read the rest of this entry
Dimuliakanlah Nama-Mu dalam Doa Bapa Kami
Oleh Scott Hahn
Setiap kali kita berdoa Bapa Kami, kita mengakui nama Allah sebagai yang dimuliakan (Matius 6:9 secara khusus Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini dan Alkitab Terjemahan Lama) yaitu yang kudus atau disucikan. Namun bagaimana kita memaknainya? Dan apakah kita memahami apa yang Yesus maksud? Read the rest of this entry
[…] Apakah Yudas Menerima Ekaristi pada Perjamuan Terakhir? […]