Mengapa Setelah Kisah Adam dan Hawa, Iblis Tidak Disebut Lagi?

Adam & Hawa di Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat (Sumber: stpaulcenter.com)

Berbicara tentang Iblis dalam Kisah Adam dan Hawa kita akan ingat tentang figur si Ular (Inggris: Serpent, Ibrani: nāhāsh). Dan memang ular itu bukan binatang biasa, tetapi si Iblis (bdk. Why 12:9, 20:2). Dan seperti pertanyaannya, benar sekali figur si Ular ini tidak muncul kembali dalam kisah-kisah berikutnya (saya batasi dalam Kitab Kejadian). Namun apakah kisah si Ular ini sudah selesai?

Sebelum masuk ke pembahasan, ada baiknya kita mengetahui kisah kejatuhan manusia (Kej 3) terlebih dahulu. Tak lama setelah manusia jatuh ke dalam dosa ada suatu peristiwa yang menunjukkan asal kesatuan manusia, yaitu Adam menamai istrinya Hawa, “karena dialah yang menjadi ibu semua yang hidup” (Kej 3:20) dan itulah kematian spiritual manusia[1]. Dengan kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa kita bisa melihat konsekuensi dari dosa yang menyebar ke seluruh dunia (KGK 399-401). Dosa dari orang tua pertama kita memengaruhi kita semua, dan kita tidak dapat memahami penderitaan kita atau kecenderungan kita akan yang jahat terlepas dari dosa (KGK 403). St. Paulus merefleksikan hal ini dengan berkata, “sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Rom 5:12; KGK 404). Kodrati kita tidak sepenuhnya rusak, tetapi terluka. Kita terkena dampak oleh kebodohan, penderitaan, ketakutan akan kematian, dan kecenderungan terhadap dosa yang disebut “concupiscentia (bdk. KGK 418) Hal ini menyebabkan dosa personal, yang oleh karena dosa itu kita menjadi layak dihukum. Dengan cara inilah dosa memengaruhi kita sebagai individu dan juga sebagai masyarakat, mendistorsi struktur sosial manusia, dan membuat kita tunduk kepada Iblis dalam berbagai macam cara (KGK 405-408) [2].

Setelah melihat dampak dosa bagi manusia dan kecenderungan manusia. Mari kita lihat pola godaan Ular kepada manusia yakni berupa tiga hawa nafsu berlipat (threefold lust) yaitu “baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, dan pohon itu menarik hati karena memberi pengertian” (Kej 3:6) tiga hawa nafsu itu bisa dikategorikan demikian: hawa nafsu daging, hawa nafsu penglihatan, dan harga diri kehidupan[3]. Godaan inilah yang selalu ditawarkan setan kepada manusia untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Kita bisa melihatnya demikian dalam kisah berikutnya:

  • Kain: (1) hati panas, (2) mukanya terlihat muram, (3) ingin berkuasa atas Habel.
  • Anak-anak Allah dalam Kejadian 6 (menurut St. Agustinus adalah keturunan Set): (1) melihat anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, (2) mengambil istri siapa saja yang disukai (poligami seperti yang dilakukakan keturunan Kain, lihat Kej 4:19)[4], (3) kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan.
  • Nuh: (1) meminum anggur / kemabukan, (2) ketelanjangan, (3) malu, (4) kutukan[5].
  • Abram: Abram mendengarkan pendapat buruk istrinya Sarai untuk menghampiri Hagar, meragukan janji Allah (kisah ini paralel dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden).

Dengan melihat kejatuhan-kejatuhan dari beberapa tokoh dalam Kitab Kejadian di atas menjadi contoh dampak dosa bagi manusia. Dan banyak contoh lagi sepanjang Perjanjian Lama bahkan tokoh besar seperti Daud pun jatuh ke dalam godaan mengingini istri orang lain (2Sam 11), bahkan Salomo yang bijaksana jatuh ke dalam penyembahahan berhala (1Raj 11). Maka bisa kita simpulkan bahwa setan tetap melakukan perbuatan-perbuatan jahatnya melalui kecenderungan berbuat dosa, walaupun si Iblis tidak dikisahkan. Itulah Iblis yang menjadi aktor di balik layar kejatuhan manusia dan mastermind dari godaan-godaan kepada manusia, maka pantaslah Iblis disebut pendusta dan bapa segala dusta (Yohanes 8:44).

Namun Allah tidak tinggal diam, berkali-kali Allah mengikat perjanjian dengan manusia, untuk memulihkan manusia. Contoh jelasnya kepada Abraham dan keturunannya dengan janji tiga lipat: bangsa yang besar, nama yang masyhur, dan menjadi berkat (Kej 12:1-3)[6]. Dan tiga godaan Iblis berlipat ini ditawarkan kepada Tuhan Yesus Kristus di padang gurun, yaitu mengubah batu menjadi roti (hawa nafsu daging), memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan akan diberikan kepada-Nya jika Yesus menyembahnya (hawa nafsu penglihatan), dan menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah supaya Yesus memeritahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi-Nya (hawa nafsu harga diri), namun Yesus dengan sempurna menolak semuanya itu. Maka dari itu marilah kita memohon kepada-Nya supaya membebaskan kita dari yang jahat.

Catatan kaki:

[1] Terang Iman, Hawa dan Kejatuhan Manusia

[2] Terang Iman, Mengapa Kita Terkena Dampak Dosa Adam dan Hawa? 

[3] Terang Iman: 7 Perjanjian dalam Alkitab

[4] John Bergsma, Bible Basics for Catholics: A New Picture of Salvation History. Notre Dame: Ave Maria Press, 2012. hal. 36

[5] Ibid. hal. 44

[6] Ibid. hal. 46

 

Artikel ini pernah dimuat dalam Facebook Group “KATEKISASI KATOLIK” dipublikasikan dengan seizin penulis.

Advertisement

Posted on 27 March 2020, in Kenali Imanmu and tagged , , . Bookmark the permalink. 2 Comments.

  1. Lalu bentuk iblis itu seperti apa? Apa setiap pikiran jahat adalah karya iblis? Mengapa iblis tidak dihancurkan saja?

    Terima kasih atas perhatiannya. Shaloom.

    Like

    • Shalom Pak Adi,
      Sebelum membahas Iblis, perkenankan saya menjelaskan tentang malaikat.
      Kodrat malaikat adalah roh dan malaikat adalah jabatannya.
      Setan dan malaikat adalah makhluk yang kekal / immortal jadi sifatnya abadi (Lukas 20:36).
      Perbedaan adalah kehendak bebas mereka yang tetap setia (malaikat) dan memberontak (setan).
      Ya, setiap pikiran jahat adalah buah si jahat.

      Like

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: