Santo Marie-Nicolas-Antoine Daveluy

St. Most Rev. Antonine Daveluy, M.E.P., D.D. (Sumber: cbck.or.kr)

Marie Nicholas Antoine Daveluy lahir pada tanggal 16 Maret 1818 di Amiens, Perancis dari sebuah keluarga berpengaruh. Ayahnya adalah pemilik pabrik dan seorang anggota dewan kota serta seorang pejabat pemerintah. Keluarganya juga dikenal baik di kota itu karena devosi dan imannya. Tiga putranya menjadi imam. Pada usia tujuh tahun, Antoine mulai belajar bahasa Latin dan pada tahun 1827 dia masuk ke sebuah sekolah Yesuit. Setelah sekolah Yesuit ditutup karena karena keputusan raja, Antoine masuk ke sekolah dasar. Dia memutuskan untuk menjadi imam ketika dia berada si kelas dua. Dia akhirnya masuk Seminari St. Sulpice di dekat kampung halamannya pada bulan Oktober 1834. Dia ingin menjadi seorang imam Yesuit walaupun kesehatannya buruk.

Pada bulan Oktober 1836, Antoine pergi ke Seminari St. Sulpice di Paris untuk studi lebih lanjut. Pada tahun 1841, dia ditahbiskan menjadi seorang imam dan ditugaskan di Paroki Roye sebagai asisten imam kepala. Setelah berhasil bekerja di paroki itu selama 20 bulan, Pastor Daveluy bergabung dengan Serikat Misi Paris (Paris Foreign Missions Society / Société des Missions étrangères de Paris disingkat menjadi M.E.P.) pada bulan Oktober 1843.

Pada bulan Februari 1844, Pastor Daveluy berangkat ke Makau dan tiba di sana enam bulan kemudian. Sementara itu Uskup Ferreol sedang berusaha untuk pergi ke Joseon. Uskup membujuk Pastor Daveluy untuk pergi bersamanya. Di Shanghai, Uskup Ferreol, Pastor Kim dan Pastor Daveluy menuju ke Korea dengan sebuah perahu kayu kecil. Mereka tiba dengan selamat di Ganggyeong di Chungcheongnam-do setelah pelayaran mereka yang panjang dan penuh badai.

Pastor Daveluy memulai karya pastoralnya pada tahun 1846. Dia memberikan sakramen-sakramen kepada lebih dari 700 umat Katolik dalam waktu dua bulan pertama, dan kemudian dia membaptis lebih dari 1.700 orang dalam dua tahun. Karena lingkungan yang tidak sehat, kesehatannya yang buruk menjadi lebih parah lagi. Selama dia sakit dia mengajar bahasa Latin kepada para seminaris muda. Saat itu pula dia menulis sebuah Kamus Bahasa Korea-Perancis, yang hilang selama masa penganiayaan tahun 1866.

Uskup Berneux yang menggantikan Uskup Ferreol tahun 1856, menunjuk Pastor Daveluy menjadi uskup koajutor tak lama setelah dia tiba di Korea. Dia ditahbiskan menjadi uskup di sebuah rumah pribadi pada tanggal 25 Maret 1857. Dia dengan sukarela mengurus daerah-daerah terpencil yang lebih sulit dijangkau. Dia juga mencetak dan menerbitkan buku-buku Katolik. Sebagian besar buku-buku sejarah Katolik yang ditulis olehnya masih ada sampai saat ini. Setelah Uskup Berneux menjadi martir pada bulan Februari 1866, Uskup Daveluy menjadi Vikaris Apostolik Korea kelima hanya untuk waktu yang singkat yaitu selama 23 hari.

Santo Marie-Nicolas-Antoine Daveluy (Sumber: cbck.or.kr)

Pada tanggal 11 Maret 1866, Uskup Daveluy dan asistennya yaitu Lukas Hwang Sok-du ditangkap. Ketika polisi tiba di desanya, Uskup Daveluy memanggil mereka (polisi) ke rumahnya dan dia menyerahkan dirinya sendiri kepada mereka. Pada tanggal 14 Maret di tahun yang sama, Uskup Daveluy dan kedua misionaris lainnya yaitu Pastor Aumaître dan Pastor Huin dikirimkan ke penjara Seoul. Para misionaris ini disiksa dan diinterogasi. Uskup Daveluy yang bisa berbicara bahasa Korea dengan baik diperlakukan dengan lebih kejam dan dia berbicara dengan fasih untuk membela iman Katolik.

Pada waktu itu, diputuskan bahwa tempat eksekusi hukuman mati tidak boleh dilakukan di Seoul tetapi di Galmaemot, sebuah pangkalan angkatan laut yang berada di Chungcheong-do, sekitar 100 kilometer dari Seoul, karena pada waktu itu raja sedang sakit dan juga akan menikah. Raja tidak ingin darah para misionaris tumpah di Seoul. Atas permintaanya sendiri, Uskup Daveluy dipenggal pada hari Jumat Agung tanggal 30 Maret 1866 di Galmaemot, bersama dengan teman-temannya yaitu Pastor Aumaître dan Pastor Huin. Pada waktu itu beliau berusia 49 tahun.

Selama tiga hari jenazah ketiga martir ini dibiarkan begitu saja di pantai namun dikatakan bahwa jenazah mereka tidak rusak sampai pemakaman mereka. Pada hari ketiga, orang-orang yang bukan umat beriman di lingkungan sekitar daerah itu memakamkan mereka.

Pada pertengahan bulan Juni tahun itu, umat beriman memindahkan jenazah mereka ke Sojukgol di Hongsan, sekitar 1.000 meter dari Galmaemot, dan memakamkannya di sana.

Daveluy datang ke Korea bersama dengan Uskup Ferreol dan menghabiskan hidupnya untuk mewartakan Injil selama 21 tahun di Korea. Dia menulis biografi para martir dan mengumpulkan materi tentang sejarah Gereja. Dia mempersiapkan banyak buku tentang pelajaran agama. Dia juga asisten uskup selama sembilan tahun yang dipimpin oleh Uskup Berneux, dan setelah kematian Uskup Berneux, dia ditunjuk sebagai uskup kelima Korea.

Jenazah ketiga martir itu dipindahkan ke Nagasaki pada tahun 1882, namun dipindahkan lagi ke Seminari Yongsan pada tanggal 22 Maret 1894. Pada tanggal 10 September 1900, mereka ditempatkan di ruang bawah tanah Katedral Myeongdong. Peninggalan mereka kini dipelihara di ruang bawah tanah Gereja Jeoldusan.

Para martir yang jaya ini dibeatifikasi di St. Petrus, Roma oleh Paus Paulus VI pada tanggal 6 Oktober 1968. Mereka terdaftar di antara orang-orang kudus pada tanggal 6 Mei 1984. Mereka dihormati oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan.

Sumber: cbck.or.kr

Advertisement

Posted on 10 August 2018, in Orang Kudus and tagged , , , . Bookmark the permalink. 13 Comments.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: